belajar elektronika dasar

8 Tips Belajar Elektronika Dasar, Siap Menjadi Jago Pengendali Listrik?

Erudisi.com – Banyak hal yang mendasari untuk kita bisa ahli , salah satunya adalah memahami teknik . Belajar elektronika sama saja dengan kita belajar mengendalikan arus listrik. Lalu apa saja yang wajib diketahui dasar-dasarnya? Simak beberapa langkah dibawah ini.

1.Pelajari Bagaimana Cara Dasar Kerja Arus Listik

Sebelum kita mengenal komponen elektronik, kami sangat menyarankan agar Anda mempelajari bagaimana cara arus listrik bekerja. Secara garis besar, arus listrik bekerja sama seperti air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.

Hanya saja yang membedakan air dan listrik iyalah, arus listrik alirannya berawal dari kutub positif menuju kutub negatif. Selain itu juga ketahui dan pelajari apa itu pengertian voltase, arus, DC, AC, dan masih banyak hal lainnya tentang kelistrikan.

2. Pahami Cara Dasar Kerja Komponen Elektronika

Nah, tak kalah penting untuk mengetahui cara kerja sebuah komponen karena nantinya komponen inilah yang akan memproses arus listrik untuk berbagai fungsi.

Misalnya seperti komponen resistor, komponen ini secara umum berfungsi menghambat arus yang melewatinya. Namun itu bukanlah fungsi satu-satunya resistor, masih banyak fungsi lain dari komponen mungil ini.

Komponen juga terbagi menjadi 2 yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif iyalah tumpuan utama arus listrik yang akan diroses. Sedangkan komponen pasif iyalah bertugas membantu agar komponen aktif bekerja secara maksimal.

Lalu jika sebuah rangkaian tidak ada komponen pasif apakah masih bisa bekerja?
Jawabanya adalah bisa, bisa bisa kita yang dikerjain sama rangkaian itu. 😀

3. Pelajari Cara Dasar Kerja Alat Ukur

Yup, alat ukur elektronika sangat banyak ragamnya namun yang umum kita kenal adalah Multimeter atau Tester. Selain itu juga ada amper meter, Osiloskop, dan masih banyak lagi alat ukur lainnya yang lebih modern saat ini.

Alat ukur biasanya digunakan untuk mengetahui berapa angka sebuah ukuran komponen atau angka tegangan dan arus listrik. Cuma itu saja? Tentu tidak, misal seperti osiloskop adalah bertugas mengetahui bagaimana sebuah frekuensi bekerja.

4. Pelajari Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

Sebelum kita mempelajari skematik, Anda harus  memahami apa itu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Didalam sebuah skematik nantinya kita akan banyak menemui kedua rangkaian ini, biasanya mulai perpaduan seri-paralel, seri-seri, dan paralel-paralel.

5. Pahami Cara Membaca Skematik & Rangkaian

Skematik ini jika diibaratkan sama seperti sebuah peta yang dimana  arus listrik tersebut akan dialirkan dan difungsikan sebagai rangkaian apa nantinya.

Kabar baiknya adalah jika kita sudah ahli  dalam membaca skematik, kita akan mudah mengetahui dan menganalisa jika ada kerusakan suatu saat nanti dan dapat dengan mudah menentukan jenis sebuah rangkaian.

Rangkaian adalah sebuah realisasi dari skematik. Sebelum kita membuat rangkaian, membuat skematiknya adalah hal yang wajib. Jika kita ibaratkan sebuah bangunan, skematik iyalah desainnya dan rangkaian adalah bagunan yang sudah jadi dari desain tersebut.

Jika dalam perancangan skematik ada yang salah, maka rangkaian dipastikan tidak akan bekerja seperti yang diharapkan. Memastikan skematik sudah terjalur dengan benar adalah langkah yang tepat untuk kita tidak bekerja dua kali.

Mampu membaca skematik dan rangkaian itu artinya kita sudah selangkah lebih maju. Semua teknisi elektronika sampai kapanpun tidak akan pernah lepas dari bagaimana cara memahami sebuah rangkaian dan skematik.

6. Pelajari Rumus Dasar Elektronika

Rumus dasar eletronika wajib untuk dikuasai. Mengapa demikian? Karena sebuah rangkaian elektronika yang sudah berjalan sempurna sangat bertumpu pada rumus yang sudah dirancang sebelumnya.

Jika tidak menggunakan rumus bagaimana? Rangkaian yang dirancang tanpa rumus yang jelas, maka biasanya tidak akan maksimal dalam pengoprasiannya dan hal yang terpenting adalah dapat memperpendek umur sebuah komponen karena tidak menerima sesuai porsi.

Misal saat kita hendak membuat rumah lalu kekuatan, diameter, dan ukuran tiang tidak di hitung dengan rumus. Kemungkinan besar rumah tersebut dalam hitungan bulan bahkan hari akan tumbang karena tidak mampu menahan berat beban bahan yang ada diatasnya. Begitu juga dengan komponen elektronika, harus presisi dan sesuai porsinya.

7. Pelajari Cara Dasar Menyolder

Jika dilihat sekilas, menyolder adalah perkara mudah. Eitss tunggu, tidak segampang yang kita fikirkan ya. Menyolder dengan baik dan benar adalah kunci kekuatan sebuah rangkaian. Jika sebuah solderan yang dihasilkan tidak bagus maka hasilnya pun tidak seperti yang kita harapkan.

Sambungan yang tidak kencang saat kita menyolder sama saja seperti kita menyambung selang, yang dimana jika tidak kuat maka kebocoran air akan semakin banyak. Jika patrian solder kita tidak kokoh maka arus listrik yang akan melewati kaki komponen juga tidak bekerja secara maksimal.

Selain itu juga solderan yang tidak matang dapat mempercepat renggangnya area patrian jika terkena panas. Sedangkan syarat sebuah komponen bekerja biasanya akan menimbulkan suhu hangat sampai dengan suhu panas.

Lagipula jika belum ahli dalam menyolder, tangan kita biasanya bergemetar saat mulai menyolder. Penting untuk menemukan cara efektif sendiri agar tangan kita lentur bak penari balet.

8. Banyak Belajar dan Praktek!

Otak kita akan lebih cepat mengingat apa yang kita praktekan daripada . Semakin kita banyak praktek, semakin cepat juga kita Ahli dibidang elektronika tersebut,

Cobalah mulai mempelajari apa yang sudah dituliskan diatas step by step. Tak perlu terburu-buru karena proses belajar memang membutuhkan banyak waktu.

Catatan :
Semua teknologi canggih saat ini, pasti berawal dari hal hal yang dasar. Kita bisa dikatakan ahli ketika kita mampu menguasai banyak teori dan rumus elektronika dasar.
Barulah setelah itu kita mempelajari yang lebih rumit agar lebih mantap menguasai teknik elektronika.

Salam Erudisi