Hari ini selasa tanggal 12 mei 2015 adalah sebuah hari peringatan 17 tahun atas tragedi penembakan aparat kepada mahasiswa Trisakti. Pada tanggal 12 mei 1998 merupakan sebuah sejarah yang sangat berarti untuk bangsa ini. Dimana dalam peristiwa tersebut kita sama-sama menyaksikan di layar televisi, bahwasannya para aparat secara membabi buta menembak para demonstran yang sedang menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.
Aparat melakukan penembakan sampai tepat berada di depan kampus Trisakti, padahal hal itu tidak boleh dilakukan karena kampus sudah memiliki hak untuk melindungi mahasiswa. Saat penembakan Trisakti terjadi 4 mahasiswa tewas yang diantaranya adalah:
1. Elang Mulia Lesmana
2. Heri Hertanto
3. Hafidin Royan
4. Hendriawan Sie
Mereka berempat tertembak pada saat berada di dalam kampus, bagian tubuh yang tertembak antara lain tenggorokan, kepala, bagian vital, dan dada.
Sungguh malang sekali ketika anak bangsa yang ingin bersuara menyampaikan haknya malah justru harus berakhir dengan pembantaian yang sangat keji. Mereka bersuara hanya ingin mengingatkan program kebijakan pemerintah yang salah pada saat itu. Tentu kita tidak bisa berkata-kata lagi ketika anak bangsa negeri ini dibunuh oleh aparat yang merupakan institusi yang bertugas melindungi dan melayani masyarakat.
Keluarga, guru, dan rekan korban berusaha menuntut keadilan oleh penjahat-penjahat yang menembak mereka saat itu. Namun sampai saat ini kasus tersebut tidak juga menemui titik terang yang sesungguhnya. Tidak ada satu orangpun yang mencoba mengingatkan kembali kasus tersebut kecuali keluarga, rekan, serta aktivis kemanusiaan.
Semoga pemerintah saat ini mau mengangkat kembali masalah ini dimana dalang dari peristiwa tersebut harus dihukum seadil-adilnya. Kita hanya bisa berharap dan berdoa agar Tuhan mau menunjukkan jalan keadilan pada bangsa ini.