Menyablon adalah seni dan kreativitas. Dalam bisnis yang mahal adalah ilmu dan kreativitas dari penyablon tersebut, sehingga kita tidak boleh menjual terlalu murah, apalagi sampai di bawah pasaran, karena ketika kita menjual terlalu murah akan menyebabkan karya kita kurang dihargai.

Selain itu, untuk perputaran bisnis, tentunya jika keuntungan terlalu mepet bisa membuat perkembangan usaha menjadi tersendat-sendat.

Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa anda gunakan ketika akan menetapkan suatu harga sablon yang akan anda pasarkan.

1. Menyesuaikan pangsa pasar

Ketika kita menetapkan harga sablon, kita harus mengetahui berapa banyak pesaing kita, karena dalam bisnis sablon juga berlaku prinsip , semakin banyak produk dan semakin sedikit permintaan maka nilai suatu produk akan menurun. Oleh karena itu kita harus melihat berapa patokan yang lazim ditetapkan di daerah anda.

Berikanlah harga yang sama namun dengan pelayanan yang lebih. Jangan bermain dengan memurahkan harga karena hal itu justru akan mematikan perkembangan bisnis anda sendiri. Memang pada awalnya pesaing anda akan gugur, tumbang satu-persatu, karena kalah bersaing. Akan tetapi seiring berjalannya waktu anda juga akan tumbang karena keuntungan yang diperoleh tidak bisa untuk diputar kembali.

2. Mengelompokkan pangsa pasar target jual

Hal ini khususnya bila anda akan menjual hasil sablon anda di tempat-tempat di obyek wisata, sebaiknya Anda mengelompokkan produk Anda menjadi dua bagian yaitu produk menengah ke atas dan menengah ke bawah.

Produk menengah ke atas menyasar orang-orang yang punya kelebihan uang sehingga Anda bisa menjual harga sablon di kelas ini dengan lebih tinggi dan tentunya diimbangi dengan kualitas bahan (jenis kain) dan hasil sablon yang lebih baik.

Kedua, produk sablon menengah ke bawah. Sebaiknya anda menjual produk sablon ini dengan harga yang lebih murah dari kelas pertama. Buatlah sablon Anda sebagus dan semurah mungkin. Untuk mengakalinya Anda bisa menggunakan bahan kain dengan kelas di bawah dari produk kelas atas.

Produk kelas atas sebaiknya kita display resmi milik pengelola. Kita bisa melobi pihak perusahaan pengelola objek wisata agro, maupun objek wisata yang lainnya. Orang-orang dengan kelas menengah ke atas biasanya membeli oleh-oleh di display resmi milik pengelola obyek wisata, ketika kita bisa memajang produk kita di-display milik perusahaan produk kita akan lebih bernilai dan lebih dipercaya oleh orang-orang di kelas ini.

Untuk produk yang kedua dengan target pasar menengah ke bawah kita bisa menjualnya di areal parkir, di toko-toko milik warga, di sekitar wisata atau juga bisa dijualkan oleh orang-orang yang biasa berkeliling di tempat wisata.

3. Mengelompokan jasa menjadi paket per paket

Pernahkah anda melihat perusahaan wedding organizer? Mereka menjual jasa mereka dengan sistem paket per paket. Atau gambaran yang paling mudah adalah ketika Anda masuk ke restoran kemudian Anda melihat buku menu, di situ ada menu dengan paket khusus dengan varian harga yang berbeda-beda.

Seperti inilah seharusnya Anda mengelompokkan pelayanan bisnis sablon anda. Dengan membuat sistem paket per paket, maka kita membebaskan pembeli untuk memilih paket mana yang paling pas untuk mereka.

Dalam hal ini, pelanggan anda akan bisa menyesuaikan pilihan paket dengan kocek yang mereka miliki. Hal ini juga akan mengurangi komplain ketika terjadi masalah di suatu hari, karena itulah paket yang telah mereka pilih yang telah disesuaikan dengan harga yang disepakati.