Ujian skripsi seakan menjadi momok yang menakutkan hingga saat ini. Ujian skripsi biasanya dilakukan pada sebuah ruangan dengan dewan penguji dan peserta ujian yang dilaksanakan secara tertutup. Akan tetapi untuk universitas yang ideal biasanya melaksanakan ujian ini di auditorium dengan dewan penguji, pembimbing skripsi, dan peserta ujian yang disaksikan oleh mahasiswa lainnya.
Di kampus saya, ujian skripsi dilaksanakan secara terbuka dengan dewan penguji dan disaksikan oleh mahasiswa lainnya. Baik kakak tingkat maupun adik tingkat kita. Tentunya hal ini akan membuat kita semakin grogi, panik, dan bahkan terkadang “ngeblank.” Dengan suasana yang seperti ini mungkin saja kita lupa tentang teori dan materi yang ada di dalam skripsi kita.
Kita lupa dengan isi skripsi karena saking groginya, ditambah lagi ujian skripsi adalah penentu kelulusan kita. Apakah kita layak mendapat gelar sarjana dan diwisuda ataukah tidak. Hal ini akan semakin membuat beban mental kita semakin berat.
Oleh karena itu ada 3 tips bagi anda yang akan mengikuti ujian skripsi:
1. Bawalah buku-buku yang berisi teori primer dalam skripsi anda
Sebuah skripsi pasti merujuk pada salah satu buku primer yang menjadi panduan dasar dalam menganalisa teori dan juga sebagai dasar pijakan dalam melakukan riset/penelitian dan pengambilan data. Oleh karena itu bawalah buku primer ini ketika anda mengikuti ujian skripsi. Karena teori ini pasti akan ditanyakan oleh dewan penguji. Jika anda membawa buku rujukan ini maka skripsi anda akan dianggap lebih valid dan jawaban anda akan lebih diyakini oleh dewan penguji.
2. Menjawab dengan rujukan primer
Kebanyakan mahasiswa masih menjawab dengan kata “menurut saya” sebaiknya anda hilangkan kata ini ketika mengikuti ujian skripsi. Gunakanlah kalimat rujukan ketika menjawab teori maupun isi pokok dari skripsi anda.
Gunakan sandaran para ahli ketika menjawab pertanyaan dari dewan penguji misalkan “menurut Profesor Selameto penelitian lapangan adalah……..”.
Dengan menyandarkan argumentasi kita dengan pendapat para ahli akan membuat argumentasi kita lebih valid dan lebih berbobot dari pada anda merujuk dengan diri anda sendiri, misalnya, “menurut saya penelitian lapangan adalah……..”
Meskipun isi dan makna yang diucapkan sama namun ketika anda menyandarkan argumentasi kepada pendapat para ahli, pendapat anda akan lebih kuat dan sukar untuk dipatahkan.
3. Jangan begadang ketika akan mengikuti menurut ujian skripsi
Mungkin terlihat sepele tapi ini sangat fatal bila anda begadang di malam sebelum mengikuti ujian skripsi. Ujian skripsi itu bukan waktu satu atau dua menit bahkan bisa memakan waktu yang lama ketika anda menghadapi dewan penguji yang detil membahas tentang isi, teori dan analisa serta data yang anda sajikan.
Apalagi data dan teori yang anda disajikan tidak sinkron dengan hasil analisa yang anda buat, ini biasanya akan dipertanyakan oleh dewan penguji. Dan ini bisa memakan waktu lebih lama karena bisa terjadi perdebatan antara peserta uji dengan dewan penguji.
Oleh karena itu persiapkanlah diri jauh-jauh hari. Hafalkan seluruh teori dasarnya dan sebaiknya ketika malam hari sebelum mengikuti ujian skripsi hindari tidur terlalu malam. Karena fisik dan pikiran akan terkuras habis. Jangan lupa juga untuk sarapan pagi, ini juga penting bagi anda yang akan menghadapi ujian skripsi.