Akhir-akhir ini virus mendaki sudah menyebar luas keberbagai kalangan masyarakat Indonesia mulai anak-anak sampai orang dewasa pun nggak mau ketinggalan untuk merasakan nikmatnya mendaki. Walaupun demikian, masih banyak orang yang belum pernah mendaki gunung bertanya “mengapa kalian pergi mendaki gunung?”. Sumpah, pertanyaan inilah yang paling sulit untuk saya menjawabnya. Terkadang sampai menjadi pikiran tersendiri bagi saya, emang apa enaknya ya mendaki gunung itu? Tapi kenapa ya sampai membuat saya kecanduan?

Yang namanya pertanyaan dari seorang teman nggak enak rasanya jika tidak saya jawab. Biasanya saya hanya menjawab, “jangan tanyakan mengapa kami mendaki, cobalah rasakan sendiri!”. Tentu saja jawaban singkat itu tidak akan memuaskan dan akan membuat yang bertanya jadi tambah penasaran dan memaksakan jawaban yang panjang lebar. Setelah pemikiran yang panjang barulah saya dapat menjawab pertanyaan yang super sulit tadi.

1. Untuk melihat betapa besarnya kuasa Tuhan

20141221_071530“Subhanallah” ungkapan itulah yang sering saya dengarkan dari mulut seorang teman, apalagi jika baru pertama kali mendaki gunung tersebut.

Setelah melewati medan yang tidak mudah dan akhirnya bisa berdiri di puncak yang tinggi, hal itu merupakan kepuasan tersendiri, dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di ketinggian kita bisa melihat segala makhluk ciptaan Tuhan yang mengagumkan. Mulai dari birunya langit, deretan gunung megah, deretan awan yang berarak, hijaunya pepohonan, danau yang menawan, tebing-tebing yang berdiri kokoh hingga dahsyatnya aktivitas gunung yang masih aktif.

2. Menambah rasa cinta terhadap Indonesia

FB_IMG_1452310268455[1]Saat perayaan hari proklamasi Indonesia memang sangat banyak para pendaki memanfaatkan momen tersebut untuk pergi mendaki. Yang namanya hari Proklamasi tentu saja banyak yang membawa bendera ke puncak baik untuk melaksanakan upacara bendera ataupun hanya sekedar untuk berfoto.

Yang paling membanggakan bagi saya saat mendaki Gunung Marapi untuk melaksanakan Upacara Bendera. Saat itu kebetulan ada shooting salah satu stasiun Tv swasta yang juga malaksanakan upacara bendera di sana. Tanpa fikir panjang langsung saja saya mohon izin untuk bergabung dengan mereka melaksanakan upacara bendera. Dan saat yang sama juga berkibar Sang Merah Putih dari Cadas Gunung Singgalang.

Tanpa kita sadari ternyata mendaki gunung juga akan menambah rasa cinta terhadap bangsa kita, Indonesia.

3. Menemukan keluarga baru

Gunung Singgalang

Saat saya mendaki dengan teman-teman, kita akan mengerti sifat asli satu sama lain dan nggak ada yang di buat-buat. Kita akan merasakan ke akraban, saling tolong menolong, menjaga satu sama lain, tawa bersama, makan bersama dan masih banyak lagi. Selain menambah keakraban bersama teman, kita juga akan menemukan teman baru, keluarga baru.

Saat kita sedang mendaki atau sedang camp. Saat melakukan pendakian ke Gunung Singgalang yang pertama kali, saat sampai di Cadas kami bertemu dengan rombongan lain dan tanpa disadari menjadi akrab begitu saja dan melanjutkan perjalanan ke Telaga Dewi untuk mendirikan tenda. Kami yang saat itu semuanya baru amatiran dan tidak ada satupun dari kami yang sudah pernah mendaki Gunung Singgalang, merasa sangat terbantu. Nggak perlu saya menyebutkan siapa orangnya, yang penting mereka sangat asyik. Mungkin saat itulah pendakian yang paling menyenangkan bagi saya. Kenapa tidak, mereka yang masakan makanan untuk disantap bersama. Bernyanyi dan bersenda gurau bersama. Saat malam tiba saya disuguhi dengan kopi jahe untuk menghangatkan tubuh. Yang paling tak terlupakan saat yang perempuan dari mereka memaksa kami untuk berfoto satu persatu dengan mereka, salah satunya foto di atas.

4. Menambah pengalaman hidup

Keluar dari rutinitas sehari-hari dan pergi ketempat yang baru dan menikmatinya akan menjadi pengalaman yang indah. Apalagi kita menemukan hal-hal baru dan lebih seru. Selain itu mendaki gunung juga mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan dengan logistik yang pas-pasan. Dengan kondisi yang serba terbatas kita harus mampu mengelola semuanya dengan baik. Bukan hanya itu kami juga belajar bagaimana menjadi pribadi yang baik, dengan tidak egois, tolong-menolong, saling peduli dan juga peka terhadap lingkungan sekitar kita.

5. Menjernihkan fikiran

Telaga DewiSesuka apapun kita dengan rutinitas yang kita kerjakan, pasti akan ada saatnya muncul rasa jenuh dan bosan dengan rutinitas tersebut. Karena itulah sesekali aku ingin menyegarkan pikiran dengan cara kembali ke alam. Menikmati tanah basah pegunungan, tergores ranting pohon, atau merasakan dinginnya gunung saat malam tiba. Terdengar menyebalkan bagi beberapa orang, namun hal-hal itu yang kadang membuat rindu pada alam.

Berhenti sejenak memikirkan segala hal yang membuat kita marah, sedih, ataupun galau dengan cara mendaki gunung mungkin memang pilihan yang tepat. Yang terpenting

mendaki bukan untuk ikut tren tapi mendaki karena saya memang menyukainya.