Mengenal Aliran Nativisme dalam Dunia Pendidikan

pendidikan anak

Jika kita membahas tentang perkembangan maka kita tidak bisa lepas dari tiga teori besar yang berbeda faham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seorang . Yaitu teori nativisme, teori empirisme dan teori konvergensi.

Tiga aliran ini berbeda pendapat soal faktor dominan atau faktor penentu dari perkembangan seorang .

Dalam dunia aliran nativisme sebenarnya biasa disebut dengan aliran pesimisme pedagogik. Karena aliran ini memandang sesuatu itu hanya dengan kacamata hitam. Karena para pengikut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan itu hanya ditentukan oleh faktor pembawaannya saja. Pengalaman, pendidikan, pengajaran, dan seluruh faktor yang berasal dari lingkungan, dianggap tidak membawa dampak apa-apa, tidak memberikan pengaruh apa pun kepada perkembangan individu.

Kalau saya contohkan, apabila ada sepasang yang ahli dalam bidang politik, maka anak-anak yang mereka lahirkan pun akan menjadi seorang politisi seperti orang tua mereka. Jika sepasang orang tua ahli dalam bidang musik maka anak mereka pun akan menjadi seorang pemusik seperti orang tuanya. Mereka memberikan argumentasi bahwa singa akan tetap melahirkan singa, singa tidak akan mungkin melahirkan seekor domba.

Aliran ini berkeyakinan bahwa faktor pembawaan dan orang tua selalu berpengaruh secara mutlak terhadap perkembangan kehidupan anak-anaknya. Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860).

Sebenarnya aliran ini adalah sebuah doktrin filosofis dalam pemikiran psikologis. Aliran ini juga masih berpengaruh terhadap dunia pendidikan sampai sekarang ini, meski tidak seekstrim di masa lampau.