Belajar Narative Text

Nah, sekarang kita akan belajar mengenai Narative Text. Teks ini berbeda dengan reount text dari semuanya, baik tujuan maupun strukturnya. Pertama kita harus tahu apa

Belajar Narative Text

Nah, sekarang kita akan belajar mengenai Narative . Teks ini berbeda dengan reount text dari semuanya, baik tujuan maupun strukturnya.

Pertama kita harus tahu apa itu Narative Text?. Sederhana saja mengenai pengertian teks ini, hampir sama dengan recount text karena menceritakan masa lalu. Namun teks ini lebih kepada dongeng atau cerita yang bisa menghibur para pembaca atau pendengar.

Teks ini mempunyai tujuan utama yaitu menghibur para audience atau hadirin yang mendengarkan cerita dari orang yang bercerita atau biasa disebut story teller.

Teks ini dibawakan oleh si pembaca cerita dengan tujuan agar menghibur semua pendengar yang hadir.

Nah, sekarang kita akan menuju ke strukturnya. Berikut struktur dari narative text :

1. Orientation, bagian ini merupakan bagian awal dari narative text yang memperkenalkan tokoh yang terlibat dalam cerita yang akan dibacakan. Selain itu pada bagian ini sering dijelaskan kapan terjadinya peristiwa tersebut.

2. Complication, bagian ini merupakan bagian narative text  dimana munculnya masalah pada cerita. Yang dialami oleh tokoh utama cerita yang harus dipecahkan oleh tokoh tersebut. Bagian ini biasanya sangat panjang.

3. Resolution, bagian ini merupakan bagian dari narative text berupa penyelesaian masalah pada bagian Complication. Tokoh dapat menyelesaikan masalah pada bagian ini.

4. Coda, merupakan bagian akhir dari narative text ini. Bagian ini merupakan ending  atau akhir cerita bagi tokoh, baik itu happy ending atau sad ending. Biasanya pada bagian ini terdapat moral value atau pesan moral yang kita dapat setelah membaca atau mendengarkan cerita naratif.

Agar lebih paham dan mengerti berikut adalah contoh dari narative text :

Malin Kundang

A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman and her son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a single parent because Malin Kundang's father had passed away when he was a baby. Malin Kundang had to live hard with his mother.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish in the town.
One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his mother alone.
Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”.
An old woman ran to the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang's mother. She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time. Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last Malin Kundang said to her “Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!” After that he ordered his crews to set sail. He would leave the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness.
Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly, he turned into a stone.

Pesan moral yang kita dapatkan dari narative text diatas adalah jangan lah kamu membuat sakit hati ibumu dan buatlah ibumu senang selama kamu masih ada kesempatan.

Ya, sekian materi yang dapat disampaikan mengenai narative text. Semoga bermanfaat. . . . . .

Tags

Related Post