Apakah di daerah Anda juga ada seseorang yang memodifikasi mobil mereka menjadi kereta panjang? Kereta ini biasanya dihiasi dengan gambar-gambar kartun favorit anak-anak dan ditambahi dengan speaker aktif yang berisi lagu anak-anak.
Kereta ini biasanya berjalan setiap sore hari dan dinaiki oleh anak-anak kecil beserta ibu mereka. Kereta akan berkeliling kampung dengan tarif relatif murah, sekitar Rp2.000 sekali jalan.
Nah, kereta panjang itulah yang biasa disebut dengan odong-odong. Bisnis odong-odong seakan sudah menjadi tren terbaru, karena di daerah pegunungan seperti di tempat saya, di kaki gunung Kamulyan sampai di daerah pesisir Pekalongan ada cukup banyak kereta odong-odong ini. Dan hampir setiap hari saya melihat kereta odong-odong selalu penuh dengan anak-anak.
Kereta odong-odong biasanya cuma bekerja selama 2 jam saja dalam sehari, yaitu mulai jam 04.00 sampai jam 06.00 sore. Tahukah Anda berapa potensi penghasilan yang bisa didapatkan dari kereta odong-odong ini?
Mari kita coba hitung.
Asumsikan jika kereta odong-odong berkapasitas 20 orang. Jika dikalikan Rp2.000, maka sekali tarik si sopir akan mendapatkan uang sebesar Rp40.000. Padahal sekali tarik hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit saja. Dan dalam satu sore sang supir bisa menarik hingga 3 kali tarikan.
Sehingga jika kita jumlahkan sang supir bisa mengantungi uang sebesar 40.000 x 3 = Rp120.000. Ini adalah hitungan dengan asumsi kecil karena terkadang biasanya supir odong-odong akan berpindah dari satu kampung ke kampung lainnya dan bisa menarik dengan jumlah yang lebih banyak.
Jika kita potong dengan biaya operasional mulai dari bensin dan lain-lain tidak sampai Rp70.000 dalam 1 hari. Sehingga jika kita kalikan dalam sebulan sang supir bisa meraup uang sebesar Rp1.500.000. Ini adalah salah satu potensi bisnis dari bisnis kecil-kecilan yang bernama odong-odong.
Bagaimana, Anda tertarik dengan tren bisnis yang satu ini?