ERUDISI.com – Beberapa hari ini publik kembali heboh dengan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dialami oleh publik figur. Suami melakukan KDRT kepada istrinya hanya karena menolak diajak ke ranjang. Suami KDRT tanpa sebab. Lalu seperti apa KDRT dalam pandangan Islam. Bolehkah?
Dalam Islam suami boleh memukul istri yang tidak taat (nusyuz) tetapi dengan syarat dan ketentuan berlaku. Ada tahapan-tahapan yang suami boleh memukul istrinya.
Tahapan Memukul Istri Dalam Islam
Dalam Al-Qur'an surat An Nisa ayat 34 menjelaskan secara jelas tahapan dalam menasehati istri.
ÙÙØ§ÙÙÙÙØ§ØªÙÙ ØªÙØ®ÙاÙÙÙÙÙ ÙÙØ´ÙÙØ²ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙظÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¬ÙرÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ٠اÙÙÙ ÙØ¶ÙØ§Ø¬ÙØ¹Ù ÙÙØ§Ø¶ÙØ±ÙØ¨ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙ Ø£ÙØ·ÙعÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ§ ØªÙØ¨ÙغÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ø³ÙØ¨ÙÙÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ù٠عÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ¨ÙÙØ±Ùا
âWanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besarâ (QS. An Nisaâ: 34).
Dalam ayat tersebut ada 3 cara yang dilakukan untuk menasehati istri yang nusyuz (tidak taat):
1. Menasehatinya
2. Mendiamkan (tidak diajak bicara atau menghajer)
3. Jika nasehat tidak diindahkan barulah suami boleh memukul (bahkan pada bagian-bagian tertentu).
Memperlakukan istri beda sekali dengan suami. Karena istri diciptakan dari tulang rusuk dan sifatnya seperti itu pula.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu âanhu, Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda,
Ø§Ø³ÙØªÙÙÙØµÙÙØ§ Ø¨ÙØ§ÙÙÙÙØ³ÙØ§Ø¡Ù Ø ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙÙÙ ÙØ±ÙØ£ÙØ©Ù Ø®ÙÙÙÙÙØªÙ Ù ÙÙ٠ضÙÙÙØ¹Ù Ø ÙÙØ¥ÙÙÙÙ Ø£ÙØ¹ÙÙÙØ¬Ù Ø´ÙÙÙØ¡Ù ÙÙÙ Ø§ÙØ¶ÙÙÙÙØ¹Ù Ø£ÙØ¹ÙÙØ§ÙÙÙ Ø ÙÙØ¥ÙÙ٠ذÙÙÙØ¨Ùت٠تÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ³ÙØ±ÙØªÙÙÙ Ø ÙÙØ¥ÙÙÙ ØªÙØ±ÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙÙ Ù ÙÙØ²ÙÙÙ Ø£ÙØ¹ÙÙÙØ¬Ù Ø ÙÙØ§Ø³ÙتÙÙÙØµÙÙØ§ Ø¨ÙØ§ÙÙÙÙØ³ÙاءÙ
âBerbuat baiklah pada para wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Yang namanya tulang rusuk, bagian atasnya itu bengkok. Jika engkau mencoba untuk meluruskannya (dengan kasar), engkau akan mematahkannya. Jika engkau membiarkannya, tetap saja tulang tersebut bengkok. Berbuat baiklah pada para wanita.â (HR. Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 1468).
Suami Dilarang Memukul Istri Pada Wajah Mereka
Sehingga istri tidak boleh dikasari dengan memukulnya di wajah. Dari Muâawiyah bin Jaydah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda,
ÙÙÙØ§Ù ØªÙØ¶ÙØ±ÙØ¨Ù اÙÙÙÙØ¬ÙÙÙ ÙÙÙØ§Ù تÙÙÙØ¨ÙÙØÙ ÙÙÙØ§Ù تÙÙÙØ¬Ùر٠إÙÙØ§ÙÙ ÙÙ٠اÙÙØ¨ÙÙÙØªÙ
âDan janganlah engkau memukul istrimu di wajahnya, dan jangan pula menjelek-jelekkannya serta jangan melakukan hajr (mendiamkan istri) selain di rumahâ (HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Sebagaimana dikatakan oleh istri tercinta Nabi shallallahu âalaihi wa sallam, âAisyah radhiyallahu âanha bahwa beliau bersabda,
Ù ÙØ§ Ø±ÙØ£ÙÙÙØªÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ -صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙØ³ÙÙ - Ø¶ÙØ±ÙØ¨Ù Ø®ÙØ§Ø¯Ù٠ا٠ÙÙÙÙ ÙÙØ·ÙÙ ÙÙÙØ§Ù Ø§Ù ÙØ±ÙØ£ÙØ©Ù ÙÙÙÙ ÙÙØ·ÙÙ ÙÙÙØ§Ù Ø¶ÙØ±Ùب٠بÙÙÙØ¯ÙÙÙ Ø´ÙÙÙØ¦Ø§Ù ÙÙØ·Ù٠إÙÙØ§Ù٠أÙÙÙ ÙÙØ¬ÙاÙÙØ¯Ù ÙÙÙ Ø³ÙØ¨ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ
âAku tidaklah pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam memukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allahâ. (HR. Ahmad 6: 229. Syaikh Syuâaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Selain menghindari wajah, memukul istri tidak dengan pukulan yang membekas sebagaimana kata Nabi shallallahu âalaihi wa sallam,
ÙÙÙÙÙÙ٠٠عÙÙÙÙÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙ ÙØ§Ù ÙÙÙØ·ÙئÙÙÙ ÙÙØ±ÙØ´ÙÙÙÙ Ù Ø£ÙØÙØ¯Ùا تÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙÙÙÙ. ÙÙØ¥ÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙÙ٠ذÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø¶ÙØ±ÙØ¨ÙÙÙÙÙÙÙ Ø¶ÙØ±ÙØ¨ÙØ§ غÙÙÙØ±Ù Ù ÙØ¨ÙرÙÙØÙ
âKewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membekasâ (HR. Muslim no. 1218).
Sikap yang diterangkan di sini adalah untuk menjalankan perintah berbuat maruf pada istri. Allah Taâala berfirman,
ÙÙØ¹ÙØ§Ø´ÙØ±ÙÙÙÙÙÙÙ Ø¨ÙØ§ÙÙÙ ÙØ¹ÙرÙÙÙÙ
âDan bergaullah dengan mereka secara patut.â (QS. An Nisaâ: 19).
Maksud, pergauli istri dengan cara yang patut adalah mempergauli istri dengan baik dengan tutur kata dan sikap. Cara yang patut yang dimaksud adalah dengan bersahabat yang baik, dengan tidak menyakiti istri, serta berbuat baik padanya.
Termasuk dalam bergaul dengan cara yang baik adalah memberi nafkah dan memberi pakaian. Maksud ayat ini adalah hendaknya suami mempergauli istrinya dengan cara yang baik sebagaimana yang ia inginkan pada dirinya sendiri.a
Namun hal ini tergantung pada waktu dan tempat, bisa berbeda-beda keadaannya. Demikian penjelasan Syaikh As Saâdi mengenai ayat di atas.
Tentu saja tidak semua istri boleh suami pukul (ada syarat dan ketentuannya).

Kriteria Istri Yang Boleh Dipukul Tapi Bukan KDRT
Perlu digarisbawahi bahwa pukulan yang ada dalam hadits Rasulullah bukanlah KDRT hanya sebagai bentuk hukuman bagi istri yang tidak taat (nusyuz). Hukuman tersebut bahkan tidak boleh memukul pada bagian wajah.
Lalu apakah semua istri boleh suami pukul? Tentu saja tidak. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, âNusyuz adalah meninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinyaâ (Tafsir Al Qurâan Al âAzhim, 4: 24).
Dan tidaklah hukuman ini diberikan melainkan karena melakukan yang haram atau meninggalkan yang wajib.
Jika wanita terus bermuka masam di hadapan suami, padahal suami sudah berusaha berwajah seri Berkata dengan kata kasar, padahal suami sudah berusaha untuk lemah lembut.
Atau ada nusyuz yang lebih terang-terangan seperti selalu enggan jika diajak ke ranjang, keluar dari rumah tanpa izin suami, menolak bersafar bersama suami, maka hendaklah suami menyelesaikan permasalahan ini dengan jalan yang telah ditentukan oleh Allah Taâala.
Masya Allah betapa detailnya agama kita membuat aturan termasuk dalam masalah ini. Makanya sangat wajib suam-istri tahu dengan hak dan kewajiban masing-masing, serta harus paham bahwa hukuman yang diberikan oleh suami pada istri yang tidak taat bukanlah KDRT.
KDRT adalah bentuk akhlak tercela yang tidak berdasarkan agama tapi berdasarkan emosional semata.
Semoga artikel ini bisa menemukan jawaban dan inspirasi dari permasalahan yang sedang terjadi dalam sebuah rumah tangga. Yuk banyak belajar lagi dari sumber terpercaya yaitu Al-Qur'an dan As Sunnah.
[]