Cakupan Wilayah Psikologi Pendidikan

Iman Nugroho

teori empirisme pendidikan

Muhibin Syah dalam bukunya menguraikan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru) dan tingkah laku belajar mengajar (guru dan siswa yang saling berinteraksi).

Dengan hal ini maka psikologi pendidikan mencakup segala aspek dan proses belajar mengajar baik itu oleh guru maupun oleh siswa. Maupun interaksi yang terdapat di dalam lingkungan belajar, baik kelas, maupun di sekolahan. Dalam Pendidikan objek utama yang akan diproses dan dikembangkan menjadi pribadi yang akan didewasakan adalah siswa. Seorang siswa akan diberdayakan, diberikan transfer ilmu dan transfer pengetahuan serta transfer nilai moral.

Sehingga pendidikan pada hakekatnya adalah pelayanan yang diberikan oleh guru dan segenap jajaran civitas akademika pada siswanya. Psikologi Pendidikan juga mengamati aspek psikologis para siswa ketika melakukan proses belajar. Dalam bidang psikologi pendidikan tidak mengabaikan tentang psikologi guru akan tetapi lebih menitikberatkan kepada psikologi peserta didik.

Dalam buku yang psikologi pendidikan Muhibbin Syah menjabarkan dan membatasi pokok-pokok bahasan pendidikan menjadi tiga macam yaitu.

1. Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri ciri khas perilaku belajar siswa.

2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.

3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.

Ini adalah cakupan wilayah psikologi pendidikan secara garis besar, yang jika dikembangkan maka akan mencakup teori behavioristik dan hereditas serta kajian teori belajar lainnya yang bisa saja berbeda sudut pandang antara satu pakar dengan pakar psikologi pendidikan lainnya.

Related Post