Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri:
  • ini menyebalkan’
  • ‘Saya benci pekerjaan ini’
  • ‘Saya tidak menyukai apapun dalam hidup saya’
  • ‘Hidup adalah perjuangan yang amat keras’
  • ‘Saya seorang yang kesepian, tidak satupun orang yang menyukai saya’

Coba baca sekali lagi kalimat-kalimat yang terdengar ‘tidak bahagia’ di atas. Dari semua itu kalimat itu, sebenarnya ada satu kunci persamaannya, yaitu: ‘penerimaan’.

Kita semua ingin melangkah maju, kita ingin merubah semuanya, kita ingin memperbaiki semuanya, kita ingin mencapai hal yang lebih baik.

Ya. Kita sangat mendambakan menciptakan kehidupan yang penuh rona bahagia, hidup penuh cinta. Tapi apa yang terjadi? Anda kembali mendapat bos baru yang sama menyebalkan dari sebelumnya. Rekan Anda kembali membuat Anda terjatuh. Sedangkan teman-teman Anda tetap tidak memberi dukungan yang Anda harapkan.

Maafkan. Saya tidak sedang bermaksud mengajak Anda melihat sesuatu dari perspektif negatif. Tapi disini, saya hanya ingin menyampaikan kenyataan dalam hidup!

Kuncinya sekali lagi adalah penerimaan!

Anda tidak akan bisa menikmati hidup, sampai Anda benar-benar mampu menerima segala sesuatu sebagaimana adanya. Tentu saja, perubahan bisa terjadi, dan kapanpun Anda mau, Anda bisa melakukan dan mengambil sebuah keputusan baru.

Tapi, itu hanya bisa dilakukan jika, ya.. jika Anda mau dan mulai belajar menerima hidup, lalu menghindar jauh dari mengeluh, menghiba dan menyalahkan keadaan.

Mengeluh dan menghiba sama sekali tidaklah produktif. Perasaan-perasaan ini tidak akan membawa Anda kemanapun. Dengan kata lain, perubahan dapat terjadi, apabila kita secara sadar mengambil tanggung jawab untuk menciptakannya.

Saat dimana kita memutuskan untuk membiarkan dan menghapus pola lama, lalu menciptakan yang baru dan terus melangkah ke depan, adalah saat yang luar biasa dan amat membahagiakan, karena selanjutnya segala sesuatunya mulai nampak ‘bersahabat’.

Penerimaan, sekali lagi, adalah kuncinya. Karena dengannya Anda mampu melangkah berdasarkan pandangan sendiri, dan melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Lalu, bagaimana cara kita agar dapat menerima kenyataan hidup?

1. Jangan menyesali diri

Hidup Anda saat ini sudah berada pada bentuk terbaiknya. Menyesali keadaan diri sama sekali tidak berguna bahkan hal yang memalukan.

Ingatlah, bahwa diri Anda bukan seperti yang Anda pikirkan. Ada banyak hal yang bisa diwujudkan, ada banyak hal yang bisa dilakukan, karena itu berhentilah menyesali keadaan diri, berhentilah menjadi korban. Jadilah aktor yang membentuk diri sendiri.

Jika Anda ingin merubah hidup, maka sesungguhnya Anda memiliki hal yang dibutuhkan untuk mampu melakukannya.

2. Berhenti membanding-bandingkan

Bila Anda selalu membandingkan diri dan hidup Anda dengan diri dan hidup orang lain, maka tidak akan bisa tidur dengan senyuman di malam hari.

Mungkin tetangga Anda berpenghasilan lebih besar dari yang Anda dapatkan, lalu Anda mulai menyalahkan dan membenci bos Anda yang tidak ‘cukup besar’ membayar Anda.

Wahai, mau sampai kapan Anda terjebak dalam lingkaran keluhan yang menyesatkan ini? Berhentilah membandingkan hidup Anda dengan hidup orang lain. Fokus saja pada apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih baik.

3. Mensyukuri apa yang dimiliki

Rasa syukur adalah sarana paling efektif dalam hidup dan kehidupan. Ia membuat Anda lebih menyadari hal-hal hebat yang telah Anda miliki. Ia membawa kesadaran kita kepada hal-hal positif dan sekaligus mendorong, memberi energi untuk meraih yang lebih baik lagi.

Coba hitung, berapa banyak hal yang suka dalam hidup Anda. Coba hitung berapa banyak hal baik yang telah Anda miliki. Hitunglah, betapa beruntungnya diri Anda.

Terimalah hidup dengan tangan terbuka, bukalah jendela pandangan akan hal-hal baik, berhenti mengeluh dan mengasihani diri, maka perubahan-perubahan baik akan sendirinya mengikuti.

Salam.