Dulu saat masih di bangku sekolah, saya pernah mengikuti sebuah seminar kepenulisan bersama Bapak Aveus Har yang  juga pernah diundang oleh Hitam Putih di Trans7. Bapak Aveus yang asli Pekalongan berhasil mendapatkan penghasilan jutaan rupiah dari profesi kepenulisannya.

Pada awalnya, sebelum sehebat sekarang, sama seperti setiap penulis lainnya, Bapak Aveus Har juga mengalami kesulitan dalam usaha menerbitkan tulisannya.

Pada seminar itu bapak Aveous Har memberikan sebuah teknik agar tulisan kita diterima oleh penerbit. Judulnya “Cara Gila Jadi Penulis”. Entah mengapa diberi judul seperti ini, tapi memang sedikit agak gila menurut saya. Dimana biasanya kita hanya menembak dengan satu peluru ke satu penerbit, Pah Har justru mengirimkan tulisan ke banyak penerbit sekaligus.

Ibarat menembak burung, jika satu peluru belum tepat sasaran maka kita gunakan peluru lainnya. Atau jika perlu kita gunakan senapan mesin!

Sekarang beliau telah menjadi seorang penulis profesional dengan penghasilan jutaan rupiah. Ada kalimat penekanan dari beliau, bahwa beliau yang tidak memiliki banyak waktu saja bisa, apalagi Anda yang punya lebih banyak waktu. Beliau menulis di sela-sela kesibukannya sebagai kepala rumah tangga. Hanya memanfaatkan sebuah komputer di sela-sela kegiatannya saja. Tapi beliau fokus, telaten dan pantang menyerah dan akhirnya beliau .

Lalu apa hubungannya dengan seorang ?

Ya memang, beliau bukan seorang blogger, namun apa yang ia sampaikan sangat cocok sekali diterapkan dalam dunia blogging. Pantang menyerah, terus berkarya dan membuat sebuah artikel segar yang original, maka suatu saat kita akan muncul ke permukaan juga.

Saya juga punya teman seorang penulis yang sudah menerbitkan bukunya dan juga artikelnya sering diterbitkan di media massa. Sekarang beliau sibuk mengurus kegiatan sosialnya yaitu kegiatan Yatim Play.

Pertanyaan selanjutnya: bagaimana cara anda menjadi seorang penulis dan berapa artikel yang anda kirimkan ke penerbit agar bisa terbit?

Teman saya tersebut menjawab: ketika anda belum dikenal dan karya anda belum tenar, Anda bisa menulis sampai 25 artikel berkualitas baik. Dari 25 artikel paling banter satu artikel saja yang akan diterbitkan. Nah, bagaimana? Semua butuh perjuangan bukan?

Sebagai blogger, kita lebih beruntung. Tinggal klik, artikel sudah terbit. Pertanyaannya, apakah nanti ada yang membaca artikel kita atau tidak itulah pentingnya kualitas artikel yang kita buat. Namun pesan terpentingnya di sini, adalah bahwa semua butuh proses dan jika di awal-awal hanya sangat sedikit yang membaca artikel di blog kita, maka yang dibutuhkan adalah konsistensi, kesabaran, keuletan, dan pantang menyerah.