Cara Mengatasi Kebiasaan Buruk pada Anak

Rudi Art

kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kontrol terbesar nya adalah alam bawah sadar. Kebiasaan buruk kemungkinan besar terjadi pada semua orang. Akibat dari kebiasaan buruk ini adalah susah diterima dalam lingkungan pergaulan dan bisa jadi pada kesehatan fisik dan psikis. Namun penerimaan itu sesuai batas toleransi dari lingkungan pergaulan.

Kebiasaan buruk biasanya mulai terjadi pada usia -anak dan apabila tidak ada upaya menghentikannya maka akan berlanjut sampai dewasa bahkan tua. Peran orang tua sangat penting dalam mengatasi kebiasaan buruk pada anak. Untuk menghentikan kebiasaan buruk pada anak tentu orang tua harus paham dulu apa saja kebiasaan buruk yang mungkin akan dilakukan oleh anaknya yang akan berdampak pada penerimaan
lingkungan pergaulan dan kesehatannya.

Mengupil merupakan kebiasaan buruk

Mengupil atau mengambil kemudian membuang kotoran hidung sebenarnya upaya untuk menjaga kebersihan hidung. Namun pada kasus tertentu kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan buruk. Kegiatan mengupil pada anak biasanya dilihat dan ditiru dari orang terdekat nya yaitu orang tua.

Aktivitas membuang kotoran hidung ini masuk dalam kategori kebiasaan buruk apabila pada saat kotoran hidung tidak langsung dibuang. Terkadang ada kasus tertentu anak, memainkan kotoran hidungnya terlebih dahulu sebelum membuangnya. Bahkan pada kasus ekstrim ada anak yang memakan kotoran hidungnya.

Selain hal ini berdampak pada penerimaan lingkungan pergaulan nya, tentu hal ini sudah tidak baik untuk kesehatannya. Upaya pencegahan nya adalah orang tua tidak boleh mengupil di depan anaknya. Memberikan pengetahuan tentang cara membersihkan kotoran hidung yang benar, serta dampak dari kotoran hidung bagi kesehatan apabila tertelan.

Menggigit Kuku adalah kebiasaan buruk

Aktivitas anak selanjutnya yang masuk dalam kategori kebiasaan buruk adalah menggigit kuku. Kegiatan menggigit kuku ini biasanya di picu oleh permasalahan emosi anak. Artinya bahwa apabila anak mulai sering menggigit kukunya maka bisa dipastikan anak tersebut sedang ada masalah.

Permasalahan yang menyebabkan anak menggigit kuku adalah karena stress, bosan, bingung dan gejala psikologis lainnya. Akibatnya adalah anak bisa terluka pada jarinya, dan bisa saja terjadi infeksi. Selain itu apabila tidak diberikan penanganan secepatnya maka bisa berdampak pada kondisi psikologis nya yang semakin labil dalam pengelolaan emosi.

Pencegahan dari kebiasaan buruk tersebut adalah sikap persuasif dari orang tuanya. Orang tua harus peka terhadap persoalan ini dan jangan menganggapnya hal biasa dan wajar. Dekati anak anda, dan tanyakan permasalahan yang sedang dihadapinya. Berikan anak kepercayaan diri untuk menceritakan apa yang sedang dia pikirkan atau sedang menimpa dirinya.

Memainkan kelamin merupakan kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk yang mungkin pernah, sedang atau akan terjadi pada anak anda adalah memainkan alat kelamin nya. Ini bukanlah hal yang normal dan jangan dibiarkan menjadi sebuah kebiasaan yang semakin sulit dihindari. Kemungkinan besar dampaknya adalah ketidakseimbangan dalam pengelolaan psikosesksual nantinya.

Apabila hal ini terjadi pada anak anda yang masih dalam usia bayi atau masih usia 0-1 tahun anda bisa langsung memidahkan tangannya. Namun apabila anak anda sudah masuk tahap anak dalam kategori perkembangan psikoseksual maka anda harus mengajari nya bahwa memegang kelamin hanya boleh dilakukan di toilet. Memegang kelamin hanya dilakukan untuk menjaga kebersihan setelah proses buang air kecil. Ini adalah bagian dari proses toilet training yang telah kami bahas pada kesempatan sebelumnya.

Itulah ketiga kebiasaan buruk yang mungkin terjadi pada anak. Hal yang sangat penting untuk dicegah oleh orang tua agar tidak berlanjut terus menerus. Menghilangkan kebiasaan buruk pada anak adalah upaya untuk menghindarkan anak dari isolasi pergaulan dan juga menjaganya agar tetap sehat secara fisik dan psikis.

Rudi Art

Belajar lagi dan lagi

Tags

Related Post