Contoh Metode LIFO dalam Menghitung HPP

Yadi

Contoh Metode LIFO dalam Menghitung HPP
Contoh Metode LIFO dalam Menghitung HPP | Image By. CAnva (ilustrasi)

Erudisi.com –  Dalam pengelolaan persediaan, contoh yang paling sering diterapkan adalah metode LIFO (Last In, First Out). Metode menjadi salah satu pilihan yang umum digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP).

Namun sebelum membaca lebih jauh, anda harus memahami terlebih dahulu tentang cara menghitung HPP per unit dulu ya.

dalam Menghitung HPP

Artikel ini akan menjelaskan contoh penerapan metode LIFO dalam menghitung HPP dan manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.

1. Pengertian Metode LIFO dalam Penghitungan HPP

Metode LIFO (Last In, First Out) adalah salah satu metode yang digunakan dalam menghitung harga pokok penjualan (HPP) suatu barang atau persediaan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan pengertian metode LIFO dalam penghitungan HPP:

  1. Prinsip LIFO: Metode LIFO berdasarkan prinsip bahwa barang-barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama dijual atau digunakan. Dalam hal ini, harga pembelian barang terakhir digunakan sebagai dasar perhitungan HPP.
  2. Stok yang Digunakan: Ketika ada penjualan atau penggunaan barang, stok yang digunakan dianggap berasal dari persediaan barang yang terakhir masuk. Hal ini mengakibatkan harga pembelian barang terakhir digunakan untuk menghitung HPP.
  3. Keuntungan Akuntansi: Penggunaan metode LIFO dapat menghasilkan keuntungan akuntansi yang lebih rendah dibandingkan metode lain, terutama dalam situasi harga pembelian yang naik seiring waktu. Hal ini karena metode LIFO mencerminkan harga pembelian yang lebih tinggi pada saat penjualan, sehingga mengurangi laba yang terdeklarasi.
  4. Manfaat Pajak: Metode LIFO juga dapat memberikan manfaat pajak yang signifikan dalam hal persediaan. Dalam situasi harga pembelian yang naik, metode LIFO dapat menghasilkan nilai persediaan yang lebih rendah dan memungkinkan pengurangan pajak yang lebih tinggi.
  5. Kesesuaian dengan Barang Mudah Rusak: Metode LIFO cenderung cocok digunakan untuk bisnis dengan barang berumur pendek atau mudah rusak. Dalam kasus ini, penggunaan metode LIFO dapat mengurangi risiko penyusutan nilai barang yang berada dalam persediaan.

Dengan pemahaman yang jelas tentang pengertian metode LIFO dalam penghitungan HPP, pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola persediaan mereka.

2. Contoh Perhitungan HPP dengan Metode LIFO

Metode LIFO (Last In, First Out) merupakan salah satu metode penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang umum digunakan dalam pengelolaan persediaan.

Berikut adalah contoh penerapan metode LIFO dalam menghitung HPP:

  • Barang A dibeli dengan harga Rp 10.000 per unit pada bulan Januari.
  • Barang B dibeli dengan harga Rp 15.000 per unit pada bulan Februari.
  • Barang C dibeli dengan harga Rp 12.000 per unit pada bulan Maret.

Dalam contoh ini, barang yang terakhir dibeli dianggap sebagai barang yang pertama keluar dari persediaan. Mari kita hitung HPP untuk beberapa skenario penjualan:

  1. Penjualan 100 unit barang:
  • 100 unit Barang C (yang terakhir dibeli) x Rp 12.000 = Rp 1.200.000

Dalam kasus ini, barang C yang dibeli dengan harga Rp 12.000 per unit akan dianggap sebagai barang yang terjual.

  1. Penjualan 50 unit barang:
  • 50 unit Barang B (yang terakhir dibeli) x Rp 15.000 = Rp 750.000
  • 50 unit Barang A (yang pertama dibeli) x Rp 10.000 = Rp 500.000

Ketika 50 unit barang dijual, 50 unit dari barang B yang dibeli dengan harga Rp 15.000 per unit akan dianggap sebagai barang yang terjual. Sisanya, 50 unit dari barang A yang dibeli dengan harga Rp 10.000 per unit, akan dianggap sebagai barang yang terjual.

Dengan menggunakan metode LIFO, HPP dapat dihitung berdasarkan harga pembelian barang terakhir. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya persediaan yang dikeluarkan.

Namun, perlu diingat bahwa metode ini mungkin tidak cocok untuk semua jenis bisnis, terutama jika harga pembelian mengalami fluktuasi yang signifikan.

Dalam situasi seperti itu, alternatif metode penghitungan HPP, seperti FIFO atau Weighted Average, dapat dipertimbangkan.

Untuk mempermudah Anda, kami sudah menyediakan artikel tentang contoh metode FIFO dalam menghitung HPP.

3. Kelebihan Metode LIFO dalam Pengelolaan Persediaan

Metode LIFO (Last In, First Out) memiliki beberapa kelebihan yang dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.

Berikut adalah beberapa kelebihan metode LIFO dalam pengelolaan persediaan:

  1. Mencerminkan harga beli terkini: Dengan menggunakan metode LIFO, harga pembelian barang terakhir digunakan sebagai dasar perhitungan HPP. Hal ini memungkinkan persediaan mencerminkan harga beli terkini, sehingga informasi tentang nilai persediaan menjadi lebih akurat.
  2. Mengurangi keuntungan yang terdeklarasi: Dalam metode LIFO, karena harga pembelian barang terakhir yang digunakan untuk perhitungan HPP, nilai HPP menjadi lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan keuntungan yang terdeklarasi menjadi lebih rendah, sehingga pengusaha dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.
  3. Cocok untuk barang berumur pendek atau bernilai menurun: Metode LIFO sangat cocok digunakan untuk bisnis yang menjual barang dengan masa pakai pendek atau barang yang mengalami penurunan nilai seiring waktu. Dengan menggunakan metode LIFO, barang dengan harga pembelian terbaru yang terjual lebih dulu, sehingga dapat mengurangi risiko persediaan yang ketinggalan zaman atau mengalami penyusutan nilai.
  4. Mengurangi kerugian akibat inflasi: Dalam situasi inflasi, harga barang cenderung meningkat seiring waktu. Dengan menggunakan metode LIFO, harga pembelian barang terbaru digunakan dalam perhitungan HPP, sehingga nilai persediaan akan mencerminkan harga yang lebih tinggi. Hal ini membantu mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat inflasi.
  5. Fleksibilitas dalam manajemen persediaan: Metode LIFO memberikan fleksibilitas dalam manajemen persediaan karena mencerminkan harga beli terkini. Pengusaha dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam hal pengadaan dan penjualan barang, serta mengoptimalkan penggunaan persediaan.

Dengan memahami kelebihan metode LIFO dalam pengelolaan persediaan, pengusaha dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan keuntungan perusahaan.

4. Batasan Metode LIFO dalam Pengelolaan Persediaan

Meskipun metode LIFO memiliki kelebihan dalam menghitung harga pokok penjualan (HPP), namun terdapat beberapa batasan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan.

Berikut adalah batasan-batasan metode LIFO:

  1. Tidak mencerminkan kondisi pasar: Metode LIFO mungkin menghasilkan HPP yang tidak sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Hal ini disebabkan karena metode LIFO menggunakan harga pembelian barang terakhir sebagai dasar perhitungan, sehingga tidak mencerminkan perubahan harga di pasar.
  2. Tidak cocok untuk bisnis dengan barang berumur panjang atau bernilai meningkat: Jika bisnis Anda mengelola persediaan barang dengan umur panjang atau bernilai meningkat seiring waktu, metode LIFO mungkin tidak memberikan estimasi HPP yang akurat. Harga pembelian barang terakhir akan digunakan untuk menghitung HPP, sehingga tidak mempertimbangkan perubahan nilai atau kenaikan harga di masa depan.
  3. Tidak sesuai untuk bisnis dengan persediaan yang berubah-ubah: Jika bisnis Anda sering mengalami fluktuasi harga pembelian barang, metode LIFO mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat mengenai HPP. Metode LIFO tidak mempertimbangkan rata-rata harga pembelian, sehingga tidak mampu menggambarkan fluktuasi harga dengan baik.
  4. Pengaruh pada laporan keuangan: Penggunaan metode LIFO dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, terutama laba kotor. Dalam metode LIFO, harga pembelian barang terakhir yang lebih tinggi digunakan, sehingga dapat mengurangi laba kotor yang tercatat dan menyebabkan pengurangan keuntungan yang terdeklarasi.
  5. Mungkin memerlukan penyesuaian akhir periode: Dalam situasi di mana harga pembelian barang meningkat secara signifikan, metode LIFO dapat memerlukan penyesuaian akhir periode. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode FIFO pada akhir periode untuk memberikan perkiraan HPP yang lebih akurat.

Meskipun metode LIFO memiliki batasan-batasan tersebut, penting bagi pengusaha untuk mempertimbangkan karakteristik bisnis mereka serta alternatif metode penghitungan HPP yang sesuai untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan laporan keuangan perusahaan.

 

Yadi

Saya adalah seorang bloger pemula yang selalu ingin belajar dan saling berbagi kepada sesama.

Related Post