Etika merupakan standar moral yang menilai sebuah perbuatan. Apakah itu benar atau salah, karena adalah standar perilaku yang ditetapkan oleh suatu masyarakat di suatu tempat atau daerah. Dan bisa jadi standar etika antara satu daerah dan daerah berbeda-beda.

Etika mengacu pada moral dan norma sikap dari kelompok tertentu. Etika mengacu pada rambu-rambu dan prinsip yang menyeluruh. Sesuatu bisa saja disebut tidak etis tetapi tidak melanggar hukum, karena norma etika bersifat tidak tertulis namun bersifat kultural atau bersifat kebudayaan.

Etika membahas sesuatu yang patut dan tidak patut untuk dilakukan berdasarkan sebuah tata nilai yang berlaku di suatu masyarakat tertentu. Norma etika dalam suatu daerah bisa saja berbeda dengan daerah lain, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai etika dalam sebuah kultur masyarakat.

Ada pun faktor utama yang mempengaruhi perbedaan nilai etika di suatu daerah, antara lain:

1. Culture Difference

Culture difference atau lebih dikenal dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang berbeda. Kita pasti sudah mengetahui bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan-kebiasaannya sendiri. Setiap negara memiliki kebudayaannya dan kebiasaannya sendiri.

Apalagi Indonesia, yang memiliki ribuan pulau dan ribuan bahasa tentunya akan memiliki culture difference atau kebiasaan yang ada di daerahnya masing-masing yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya.

2. Knowledge

Pengetahuan yang dimiliki oleh satu masyarakat tertentu pasti berbeda dengan masyarakat lainnya. Ini lah yang mempengaruhi nilai moral dan etika dalam tersebut. Di antaranya, pengetahuan tentang agama dan ilmu pengetahuan. Keduanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan moral dan etika dalam suatu daerah.

Itu lah dua faktor utama yang membentuk nilai etika dalam suatu masyarakat tertentu. Dan nilai-nilai etika, meski bukan berupa hukum legal formal, seyogyanya tetap dipertahankan, karena ia salah satu instrumen yang menjaga keteraturan tata kehidupan dalam masyarakat.