Ini adalah  lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang penyakit . Kali ini kita akan membahas tentang faktor-faktor resiko, pemicu dan penyebab kanker.

Siapa yang beresiko terkena kanker?

Pada dasarnya, setiap orang memiliki resiko terkena kanker. Namun demikian, besarnya resiko berbeda satu sama lain, tergantung dari banyak faktor, seperti merokok, gaya hidup (pola diet dan olah raga), riwayat keluarga (faktor keturunan), dan faktor-faktor resiko di tempat kerja dan lingkungan tempat tinggal.

Bagaimana cara mengetahui saya beresiko terhadap kanker?

Yang terbaik, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda mengerti dan memahami resiko Anda terhadap kanker, terutama jika ada salah satu anggota keluarga juga pernah mengidap kanker.

Dokter juga dapat membantu Anda memahami resiko penyebab kanker dari faktor-faktor seperti:

  • Racun dari tembakau atau rokok
  • Minuman beralkohol
  • Kebiasaan diet makanan berlemak tinggi
  • Sering terpapar bahan-bahan kimia yang dapat memicu kanker, dan
  • Beresiko terkena kanker kulit

Bergantung dari usia dan faktor resiko yang Anda miliki, dokter dapat saja segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan jenis kanker tertentu atau biasa disebut dengan screening. Screening dimaksudkan untuk mencari jenis kanker tertentu sebelum munculnya gejala yang tampak.

Beberapa dokter juga menyarankan untuk melakukan screening lebih sering kepada orang yang memiliki resiko tinggi atau ada riwayat kanker pada anggota keluarga, dibandingkan dengan mereka yang lebih rendah faktor resikonya. Rekomendasi dilakukannya screening ini pun bervariasi tergantung dari jenis kankernya.

Dari Yayasan Kanker Indonesia, ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu:

  • Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
  • Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
  • Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.
  • Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
  • Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
  • Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
  • Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

Bagaimana rokok berpengaruh terhadap resiko dan menjadi penyebab kanker?

Jika saat ini Anda merokok, yang terbaik adalah segera menghentikan kebiasaan buruk ini. Ini adalah salah satu faktor dominan terjadinya kanker. Rokok adalah penyebab kanker paru-paru yang utama, juga menjadi penyebab kanker pangkal tenggorokan (pita suara), kanker mulut dan esofagus. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker pada bagian tubuh yang lainnya.

Semakin lama Anda merokok, semakin banyak kerusakan tubuh yang ditimbulkan, salah satunya adalah resiko tinggi terkena kanker. Seorang perokok yang menghabiskan 2 bungkus rokok per hari atau lebih, 20 kali lebih beresiko terkena kanker dibandingkan mereka yang bukan perokok.

Bagaimana riwayat keluarga berpengaruh terhadap resiko kanker?

Sayangnya, memang beberapa jenis kanker dipengaruhi oleh faktor keturunan. Selain itu pada ras atau etnis tertentu, memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan lainnya terhadap beberapa jenis kanker.

Biasanya dokter akan menanyakan apakah ada anggota keluarga Anda yang mengidap kanker. Jika ada salah satu anggota keluarga terdekat (orang tua, kakak atau adik, anak) mengidap kanker, maka Anda dapat memiliki resiko tinggi juga.

Tidak banyak yang dapat Anda lakukan dan Anda tidak bisa merubah riwayat keluarga Anda, namun itu dapat menjadikan Anda dan keluarga untuk lebih mewaspadai resiko kanker. Jika Anda mengetahui bahwa salah satu anggota keluarga Anda mengidap kanker, Anda harus lebih waspada terhadap gejala sekecil apapun yang timbul. Ini penting karena, semakin dini terdeteksi, maka semakin mudah untuk menanggulanginya.

Contohnya, jika Anda perempuan, dan ada riwayat anggota keluarga yang mengidap kanker payudara, maka mungkin dokter akan menyarankan Anda untuk segera melakukan mammogram sedini mungkin.

Bagaimana dengan resiko kanker di tempat kerja atau lingkungan tempat tinggal?

Ada beberapa zat di sekitar Anda yang dapat meningkatkan resiko dan menjadi pemicu terjadinya kanker. Zat-zat ini termasuk berupa debu halus atau uap di udara yang dihirup pada saat bernafas dan juga berupa zat kimia yang bersentuhan langsung dengan kulit. Kontak dengan terik matahari secara langsung tanpa perlindungan dapat menjadi penyebab kanker kulit. Menghirup asap rokok, meskipun Anda tidak merokok (perokok pasif) juga dapat memicu kanker paru-paru dan jenis kanker lainnya.

Khusus asap rokok ini, asap yang menempel pada barang-barang dalam ruangan, seperti gorden, kasur dan pakaian juga memiliki efek buruk yang sama, terutama bagi bayi dan anak-anak.

Jika Anda bekerja dengan berbagai macam zat kimia yang dapat memicu atau menjadi penyebab kanker, seperti asbes, zat pelarut kimia dan cairan pembersih, asap atau uap bahan bakar dan lain sebagainya, pastikan Anda memakai pelindung dan perlengkapan keamanan lainnya.