Menurut , manusia memiliki tiga jenis kehendak yang terdiri dari , , dan superego. Untuk memahami lebih dalam maka akan kita bagi penjelasan ini menjadi tiga bagian, yaitu:

1. ID

Id adalah sistem kepribadian yang asli dibawa sejak anak lahir. Saat dilahirkan anak memiliki Id yang berisi semua aspek psikologis yang diturunkan, seperti insting, impuls, dan drivers.

Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) yaitu berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi id kenikmatan adalah tegangan atau peningkatan energi yang mendambakan kepuasan.

Pleasure principle diproses dengan dua cara yaitu tindak refleks atau refleks action dan proses primer. Contoh dari reflex action atau tindak refleks adalah ketika mengedipkan mata yang dipakai untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat dilakukan.

Sedangkan proses primer adalah membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan. Misalkan bayi yang lapar, membayangkan makanan atau puting ibunya. Proses membentuk gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan disebut pemenuhan hasrat misalnya mimpi, lamunan dan halusinasi psikotik.

2. Ego

Ego adalah eksekutor atau pelaksana dari kepribadian yang mempunyai tugas utama yaitu:

  • Memilih stimuli mana yang hendak direspon atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan.
  • Menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang yang risikonya minimal.

Dengan penjelasan di atas, Ego bisa kita sebut sebagai eksekutif kepribadian yang berusaha memenuhi kebutuhan, sekaligus juga memenuhi kebutuhan moral yang berkembang mencapai kesempurnaan dari superego. Ego sesungguhnya bekerja untuk memuaskan ID karena itu ego yang tidak mempunyai energi sendiri akan memperoleh energi dari Id.

3.

Super ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian yang beroperasi memakai prinsip sebagai lawan dari prinsip kepuasan dan prinsip realistik dari ego. Superego berkembang dari ego dan seperti Ego, dia tidak mempunyai energi sendiri.

Sama dengan ego, superego beroperasi dari tiga daerah kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar, sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak realistik (Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).