Kalangan netizen sekaligus pengguna sosial media dihebohkan dengan beredarnya video Presiden Jokowi pada hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni. Dalam pidatonya Jokowi menyebut kelahiran Soekarno di Blitar, padahal sesungguhnya Presiden pertama Soekarno lahir di Surabaya.
Jokowi disebut menyalahi sejarah karena telah menyebut Blitar sebagai kota kelahiran Soekarno. Padahal, Soekarno lahir di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Berikut salah satu komentar netizen :
“Setelah beras diplastikin, lalu ijazah banyak yg dipalsuin, nanti akte lahir Bung Karno juga mau dipalsu?” tulis sebuah akun bernama Elang Hitam @yukakuza
Belakangan, aksi risak netizen ini diduga muncul dari sebuah tulisan di media yang menulis lengkap teks pidato Jokowi saat memperingati hari Lahirnya Pancasila di alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur, Senin 1 Juni 2015.
“Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, Bapak Bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar,” ujar Jokowi.
Alhasil, pidato yang menuliskan bahwa Soekarno terlahir di Blitar tersebut, langsung menuai reaksi miring dari sejumlah netizen. Beberapa di antaranya bahkan mencemooh, bahwa Jokowi tak paham sejarah.
Sungguh sangat disayangkan Presiden yang tidak mengetahui sejarah Sang Proklamator. Ia tidak mau mengoreksi kembali naskah pidato yang ingin ia bacakan.