Sesuai namanya, ini termasuk yang paling sering Anda gunakan untuk menghubungkan beragam dengan komponen lainnya.

Tapi selain itu, kabel ini juga digunakan untuk menghubungkan (bridge) antar perangkat studio.

Kabel ini bisa dibilang serbaguna, ia mengantarkan sinyal analog melalui konektor 1/4″ laki-laki di setiap ujungnya.

Jenis ini akan sangat sering digunakan pada hampir semua komponen atau perangkat studio Anda, dan ada 2 jenis: balanced dan unbalanced.

Lalu apa kekurangan dan kelebihan kedua jenis tadi? Dan mana yang harus dipilih? Silakan baca lebih lanjut untuk lebih memahaminya.

Unbalanced (TS)

Ini adalah jenis kabel dasar yang pasti ada di setiap studio musik. Kabel unbalanced menggunakan 2 kawat kabel untuk mentransfer sinyal.

Kawat pertama sebagai referensi tegangan atau dikenal dengan ‘ground wire’, sementara yang kedua sebagai pembawa sinyal atau dikenal dengan ‘hot wire’.

Jenis ini juga biasa disebut dengan nama lainnya yaitu: kabel TS. ‘T’ singkatan dari Tip (sinyal) dan ‘S’ singkatan dari ‘Shield’ (ground).

Sinyal yang disalurkan melalui kabel jenis TS ini didefinisikan dengan membandingkan tegangan antara ‘hot wire’ dengan ‘ground wire’. Akibatnya, noise dan hum dapat dengan mudah muncul pada konfigurasi kabel jenis ini. Terlebih jika kabel sangat panjang.

Penggunaan paling umum dari kabel unbalanced ini adalah untuk menghubungkan gitar ke amplifier atau antara mixer dan audio interface dan perangkat aksesoris lainnya.

Balanced (TRS)

Kabel balanced menggunakan tiga kawat untuk mengantarkan sinyal. Ia memiliki ‘ground wire’ dan ‘hot wire’ seperti pada jenis unbalanced, tapi ditambah satu kawat lagi yang biasa disebut dengan ‘cold wire’.

Tiga bagian dikenal dengan sebutan TRS, yang masing-masing singkatan dari Tip (hot), Ring (cold) dan Sleeve (ground). Karena itu kabel jenis ini memerlukan input balanced pula.

Kawat yang ketiga (cold) membawa sinyal yang identik dengan ‘hot wire’, bedanya dengan polaritas terbalik. Oleh karenanya setiap noise yang ada akan dibagi dan muncul pada kedua kawat tadi, yaitu ‘hot’ dan ‘cold’.

Di sisi lain, input balanced hanya sensitif terhadap perbedaan antara dua sinyal dari T dan R, dan mengabaikan bagian sinyal lainnya. Berbeda dengan sinyal asli, noise yang terjadi di setiap kawat akan memiliki level dan polaritas yang sama.

Maka dari itu, dengan sifat input balanced yang hanya sensitif terhadap diferensial dua sinyal tersebut, maka noise ini akan dihilangkan.

Mohon maaf kepada para ahli teknik elektronika, jika penjelasan saya amburadul. Saya hanya berusaha menjelaskan secara mudah untuk dipahami oleh kami: para musisi, bukan pakar teknik elektronika.

Kembali ke topik kita. Meskipun kabel balanced tampak sangat baik untuk menghindari noise atau inteferensi sinyal, pertanyaannya: apakah sepadan dengan biaya yang tentunya lebih mahal dibandingkan jenis unbalanced?

Tipe mana yang mesti saya pakai?

Mengapa Anda harus menggunakan kabel TRS dibandingkan TS? Untuk menghilangkan noise! Ya, paling tidak itu adalah alasan teknis yang paling masuk akal.

Tapi tunggu dulu.

Sejujurnya, saya memiliki kabel instrumen balanced di studio saya, dan saya tidak melihat perbedaannya. Saya mengujinya dengan kabel sepanjang 3 meter, dan tidak ada perbedaan apapun.

Mungkin, sekali lagi mungkin, jika Anda menggunakan kabel sepanjang 15 meter atau lebih, baru Anda akan melihat perbedaan antara kedua jenis kabel tadi.

Dengan kata lain, selama Anda tidak menggunakan kabel lebih panjang dari 15 meter, maka Anda tidak akan bisa ‘mendengar’ perbedaan yang berarti.

Saran saya?

Coba sendiri untuk membuktikannya. Pada akhirnya Anda dapat menentukan pilihan berdasarkan pengalaman dan kebutuhan Anda sendiri.

Namun, pada umumnya kita tidak akan bisa mendengar perbedaan apapun, sementara beberapa orang mengklaim bahwa ada perbedaan bak langit dan bumi. Sekali lagi silakan buktikan sendiri.