Ada sebagian orang menganggap bahwa kebahagiaan adalah hasil dari sebuah rentetan kejadian yang diharapkan pada waktu yang tepat.

Anda sedang jalan kaki di sebuah jalan yang sepi lalu menemukan uang Rp200.000, Anda mendapatkan hadiah dari orang yang baru Anda kenal, Anda bertemu dengan pria atau wanita yang selama ini Anda idam-idamkan, Anda masuk ke toserba dan memperoleh diskon 70%, dan sebagainya, dan sebagainya.

Memang mudah untuk merasa , pada saat semua hal terjadi sesuai harapan. Namun, mengartikan kebahagiaan dengan cara ini, justru mengurangi makna kebahagiaan sebatas ‘hasil dari keberuntungan’, sebuah kebetulan, dan itu sama sekali tidaklah benar.

Lebih jauh, bahkan saya berani mengatakan bahwa keberuntungan atau nasib baik, justru merupakan ‘efek samping’ dari kebahagiaan itu sendiri.

Kebahagiaan tidaklah terjadi begitu saja

Sesekali kita mengalami hari yang indah dan menyenangkan, tapi lebih hari lainnya yang biasa-biasa saja, bahkan mungkin hari-hari yang amat buruk dan melelahkan. Nah, di saat hari-hari ‘buruk’ itulah, makna kebahagiaan sesungguhnya menjadi lebih jelas.

Pernahkah Anda bertemu dengan seorang yang selalu berpikir positif, meski pada saat mengalami hari yang teramat buruk? Di saat segala sesuatu yang terjadi, tampak membuat keadaan bertambah buruk?

Jika Anda mengalami hari-hari sulit, berada dekat dengan orang semacam itu, akan banyak membantu Anda tetap bersemangat.

Orang yang masih bisa tersenyum, pada saat-saat tersulit sekalipun, mereka adalah orang yang telah memperoleh pelajaran yang amat penting. Pelajaran yang sama seperti kalimat di atas, yaitu: kebahagiaan tidaklah terjadi begitu saja!

Kebahagiaan adalah sebuah

Ya betul. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan! Ia bukanlah sebuah kebetulan. Bukan pula anugerah cuma-cuma dari alam semesta.

Betul, adalah hal baik menerima anugerah tersebut, dan Anda akan mudah sekali mendapat rasa bahagia bila melakukannya.

Tapi, kebahagiaan adalah tentang memilih untuk menghadapi tantangan di setiap waktu, memilih untuk mengerti bahwa selalu ada terang setelah gelap, bahwa selalu ada sisi baik dalam situasi apapun, juga selalu ada sisi baik pada setiap orang, tidak peduli seberapa buruk terlihat dari luar.

Itulah kunci dari kebahagiaan: memilihnya!

Memang, tidak selalu mudah memilih untuk bahagia di setiap kondisi yang kita alami. Ketika kesedihan menerpa, atau ketika Anda melihat tidak ada kesempatan untuk ‘rehat’, Anda cenderung memilih untuk marah, memendam kedongkolan, atau tetap bertahan dalam kesedihan.

Ya betul. Itu adalah respon yang alami, semua orang cenderung memilihnya. Tapi, sekali lagi, itu bukanlah merupakan sikap yang ‘memang seharusnya’ demikian. Itu adalah pilihan.

Anda bisa memilih untuk bersedih, bisa pula memilih untuk segera keluar dari kesedihan itu. Dan memilih untuk bahagia, akan membuat Anda menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih bijak, menjadi pribadi tahan-banting yang mampu melihat sisi positif dari setiap hal.

Kita semua, selalu punya pilihan untuk bahagia. Belajar untuk merubah sikap dan kebiasaan kita memang sesuatu yang tidak mudah, tapi itu akan sangat berharga untuk kebahagiaan kita pada akhirnya nanti.

Ketika kita memilih untuk bahagia, maka segala sesuatu mulai tampak ‘mengikuti’, terjadi seperti yang kita harapkan, dan keberuntungan akan datang seperti sebuah keajaiban.

Dan bahkan ketika sesuatu terjadi tidak seperti harapan Anda, jika Anda memilih untuk bahagia, Anda akan mampu menerima situasi dan kenyataannya, tetap dengan semangat kebahagiaan yang sama.

Nah, sudahkah Anda memilih untuk bahagia?

Salam.