Pernahkah anda menuliskan apa saja keinginan anda yang belum diraih? Apa saja cita-cita anda di masa depan?Jika belum, segeralah ambil pulpen dan kertas, dan mulailah. Tuliskan semua apa pun yang ingin anda raih di masa depan. Tuliskan sebanyak-banyaknya.

Mengenai hal ini aku teringat satu kalimat yang melekat erat dari seorang motivator top Indonesia, Pak Tung Desem Waringin. Beliau mengatakan: “Tujuan, bukanlah tujuan, jika TIDAK DITULIS!, keinginan, bukanlah keinginan, jika TIDAK DITULIS!”

Dan memang benar sekali. Dengan menuliskannya, keinginan-keinginan itu menjadi semakin jelas, kuat, dan memiliki kekuatan tersendiri, sedangkan jika tidak, maka keinginan itu akan tetap menjadi sebuah angan-angan, karena sangat mudah sekali “menguap” dan terlupakan entah kemana.

Jadi? Segeralah tuliskan keinginan-keinginan anda sekarang juga. Dan bagi anda yang pernah menuliskannya, coba sekarang bukalah kembali.

Pertanyaannya adalah: Apa sih sebenarnya yang diinginkan oleh setiap orang, seperti anda, saya dan semua orang di ini?Dari semua daftar keinginan yang telah ditulis tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebenarnya keinginan-keinginan itu dapat diringkas menjadi dua macam saja, yaitu: kesuksesan dan kebahagiaan. Semua orang menginginkan untuk dan .

Yah, cuma itu! Tapi mengapa begitu banyak orang merasa tidak sukses dan tidak  bahagia dan nampaknya begitu sulit mencapai keduanya?

Sukses dan bahagia adalah dua hal yang berbeda. Sukses berarti mencapai dengan baik apa yang telah diusahakan. Sedangkan bahagia berarti dapat menikmati apa yang telah diraih tersebut. Sehingga, sukses belum tentu bahagia, dan bahagia belum tentu juga sukses.Ada orang yang hanya dapat meraih salah satunya saja. Dan sungguh beruntung bagi orang yang mampu meraih kedua-duanya: kesuksesan dan kebahagiaan. Dan kabar baiknya adalah, hanya ada satu untuk meraih keduanya, yaitu PERUBAHAN!

Lalu apa yang perlu dirubah? Semuanya yang perlu dirubah. Saya ingat ada pepatah bijak dari salah seorang filsuf: “Hal paling gila adalah berharap keadaan berubah, sedangkan dari hari ke hari kita terus melakukan hal yang sama!”

Artinya, jika ingin keadaan berubah, kita harus sendiri harus melakukan perubahan. Hal paling mendasar dan paling penting untuk dirubah adalah pikiran dan perasaan kita. Cara kita berpikir akan mempengaruhi perasaan kita. Perasaan kita kemudian akan membentuk keputusan kita. Keputusan akan menghasilkan tindakan. Tindakan akan membentuk kebiasaan. Kebiasaan akan membentuk karakter. Dan karakter itulah yang akan membentuk nasib.

Jadi, bila kita ingin merubah nasib, maka yang pertama harus kita rubah adalah pikiran kita sendiri.

Kebanyakan dari kita tidak memahami benar-benar hal ini, sehingga terus menunggu, tanpa melakukan hal-hal yang baru sambil berharap keadaan akan berubah sendirinya. Dan berpikir saya mau bahagia dulu, lalu saya akan merubah kebiasaan saya. Saya ingin sukses dulu, baru saya berubah.Gila! Itu jelas sesuatu yang mustahil terjadi. Itu sama saja dengan bercermin, lalu berharap bayangan kita menjadi rapi dulu, kemudian baru kita mau merapikan pakaian kita.

Tidak bisa! Kita harus merapikan dulu pakaian kita, lalu otomatis bayangan di cermin pun akan ikut menjadi rapi. Begitu juga dengan keadaan kita, nasib kita dan apapun yang kita jalani dan rasakan saat ini, itu semua tidaklah lain adalah bayangan dari pikiran kita sendiri.

Jika ingin sukses, kita harus berpikir bahwa kita adalah orang yang sukses. Jika ingin bahagia, kita harus berpikir bahwa kita telah bahagia. Merubah pikiran dulu, baru kita mencapai apa yang kita pikirkan itu. Itulah rahasia alam bekerja membentuk alur nasib manusia.Kesimpulannya adalah: Jika mau keadaan kita berubah, maka kita harus melakukan perubahan. Bagaimana saudaraku? Sudah siap bukan untuk melakukan perubahan besar dalam hidup kita?

Salam.