Saya pernah menulis memilih bakat terbaik, dimana saya menyarankan untuk tidak menunggu, tapi segera temukan dan lakukan bakat terbaik yang Anda miliki.

Saudaraku, bolehkan kali ini saya curhat? Saya ingin curhat tentang kehidupan saya sendiri. Dengan harapan dapat menjadi pelajaran bagi Anda, jangan sampai mengalami apa yang telah saya lalui.

Tapi, tentu saja tulisan ini terutama adalah untuk lebih meyakinkan diri saya sendiri, bahwa saya telah membuat sebuah keputusan yang tepat.

Sekilas mengingat masa-masa sekolah

Konon, saya ini dikaruniai otak yang encer. Ketika sekolah dulu saya selalu menjadi juara umum. Banyak prestasi akademis yang saya raih.

Dari dulu saya hobi membaca, menulis, sampai sekarang. Segala buku saya lahap, sampai-sampai oleh teman-teman, saya selalu jadi rujukan ‘berbagai macam persoalan’, sehingga lama-lama saya dijuluki si “ensiklopedi berjalan”, karena memang saya hampir bisa menjawab pertanyaan apapun dari mereka.

Dari sini lah semua bermula!

Saya memang gemar sekali membaca, menulis serta belajar sesuatu hal baru. Saya belajar segala hal, hampir segala hal, segala bidang.

Setiap ada “tantangan” baru, saya selalu berusaha keras untuk menguasainya. Mulai dari dunia desain, marketing, usaha properti, peternakan, berkebun bunga, industri musik rekaman, dan banyak lagi lainnya. Dan satu lagi direct selling! Ya, saya pernah mendirikan perusahaan direct selling dan terjun ke dunia multi level marketing.

Nah, sejak saat itu saya mulai akrab dengan dunia motivasi dan pendidikan bisnis (business education). Saya belajar menjadi pembicara yang baik di depan ratusan orang karena tuntutan profesi.

(Jujur, untuk yang satu ini, sering timbul rasa kangen, bisa berbicara lantang berapi-api di depan puluhan bahkan ratusan orang. Memberi mereka semangat hidup, dan begitu mereka keluar dari gedung, saya melihat wajah-wajah yang semula kuyu berubah menjadi berbinar penuh harapan, sungguh saya merindukan momen-momen itu)

Bila ada seorang teman bertanya: “Gee, kamu di bidang ini bisa gak?” Biasanya, spontan saya jawab: bisa! Meski itu adalah hal yang sama sekali baru. Kenapa? Karena saya yakin, saya bisa belajar dengan cepat.

Dan memang begitu, saya bisa belajar cepat berbagai hal. Itu kelebihan saya, yang belakangan saya sadari bahwa itu juga adalah kekurangan saya yang terbesar!

Saya selalu berfikir bisa menjadi yang terbaik di segala bidang. Saya selalu ingin tampil dan berkata:

I am the best!

Aku adalah yang terbaik! Ini yang membuat saya selalu tidak fokus dalam satu bidang.

Saya kira itu adalah hal hebat. Ternyata: saya salah besar!

Saya selalu berpindah dari satu bidang ke bidang yang lain. Dari satu keahlian ke keahlian yang lain. Dan hal ini baru saya sadari belakangan ini, setelah mengalami keguncangan besar dalam hidup, pekerjaan dan karir.

Kesadaran itu muncul pada ketika saya mengunjungi seorang sahabat lama (yang dulu terpuruk dan selalu saya beri motivasi dan pelajaran bisnis), yang kini dia telah jauh berubah. Saya mendatanginya dan saya meminta tolong kepadanya untuk mencarikan pekerjaan.

Lalu, dia balik bertanya: “Bang, saya mau mencarikan pekerjaan untuk abang, tapi sebelumnya saya mau tanya apa keahlian terbaik abang?”

Saya terdiam. Sungguh saya tidak bisa menjawab. Saya bingung saudaraku….

Saya merasa menguasai berbagai keahlian dan berbagai bidang, tapi tidak satu pun saya merasa sangat ahli di salah satunya.

Setelah itu, saya terus: bertanya apa yang salah?

Pertanyaan sang sahabat itu terngiang terus di telinga. Apa keahlian terbaikku?

Saya coba mulai merenungi perjalanan karir dan pekerjaan saya selama ini. Akhirnya saya menemukan satu kesalahan:

Saya berusaha menjadi yang terbaik di segala bidang!

Ya, itu adalah kesalahannya. Saya terlalu egois untuk mendapat sanjungan dari orang-orang, bahwa saya adalah orang yang serba bisa, orang yang genius, orang dengan segala talenta, tanpa menyadari bahwa itu akhirnya merusak karir dan hidup saya sendiri.

Saat menemukan yang terbaik di diri sendiri

Setelah melakukan perenungan dan proses berpikir yang sungguh sangat tidak mudah, akhirnya saya menemukannya, yaitu hal yang terbaik di diri saya. Kemudian, saya berjanji hanya akan fokus terhadap hal itu, dan membuang yang lainnya.

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit keadaan mulai membaik. Dan saat ini saya berhasil melewati masa-masa sulit mendapat hasil yang luar biasa. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah, bahwa sekarang saya bisa menikmati segala prosesnya. Merasa enjoy, karena kini saya melakukan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan minat, hobi dan keahlian yang sesungguhnya.

Sungguh itu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Adakah sesuatu yang lebih baik dibanding melakukan pekerjaan yang kita senangi?

Bagi anda yang sekarang sedang mengalami kesulitan dalam hidup, pekerjaan dan karir, lihatlah ke dalam diri, sudahkah anda melakukan sesuatu yang anda merasa terbaik di bidangnya?

Temukan yang terbaik dalam diri, kini saya yakini sebagai dasar meniti puncak karir. Konsisten dalam satu bidang adalah kemestian jika kita ingin mencapai gunung tertinggi kehidupan.

Sejak saat ini juga, mulailah temukan hal terbaik anda, lalu buang yang lain, fokus saja di situ, maka dipastikan anda akan menjadi yang terbaik di desa anda, yang terbaik di daerah anda, terbaik di Indonesia, bahkan tidak mungkin terbaik di dunia!

Tidak ada gunanya berusaha tampil dan menjadi ahli di banyak bidang, seperti yang pernah saya lakukan dulu. Itu hanya membuang waktu berharga anda. Lihat sekeliling anda, mereka yang adalah mereka yang sekian lama konsisten dengan bidang keahlian dan pilihannya. Pilihan yang sesuai dengan minat dan kegemarannya.

Tidak ada jalan lain. Jangan sampai anda pernah berkata: “Saya bosan dengan pekerjaan ini, tapi mau gimana lagi? Tidak ada pilihan lain.”

Hampir bisa dipastikan, jika seperti itu, Anda tidak akan “kemana-mana”, karena di bawah sadar, Anda melakukannya itu secara ‘terpaksa’. Jika sudah begitu, dapat dipastikan Anda tidak memberikan kemampuan maksimal yang Anda punya.

Maka dari itu, temukan minat Anda sebenarnya, dan lebih penting temukan yang terbaik (kompetensi terbaik) di diri Anda. Itu adalah modal ke puncak karir. Jangan sampai anda membuang-buang waktu seperti saya.

Menutup tulisan di dingin dini hari ini, saya ingin Anda bertanya pada diri sendiri:

“Apa kemampuan, keahlian, minat, dan bakat terbaikku?”

Memang tidak mudah, tapi yakinlah Anda bisa menemukan itu, lalu bisa konsisten dengan pilihan itu.

Dan bagi anda yang telah menemukannya, saya ucapkan selamat, teruskan berkarya di situ, tidak perlu lagi Anda menengok kanan-kiri, dan Anda akan menjadi yang terbaik di dunia. Pasti!

Salam.