Bulan adalah sarana untuk melakukan refleksi diri, menanamkan kemurahan hati dan pengorbanan yang dilakukan di seluruh dunia. Saat kebanyakan hari-hari besar agama lain lebih merupakan even bersifat materil, Ramadhan justru menitikberatkan makna spiritual yang intens.

Kata “Ramadhan” sendiri berasal dari akar kata Bahasa Arab yang berarti “kering kehausan” atau “tanah kering yang terbakar matahari”. Ini menggambarkan rasa haus dan lapar dijalani oleh mereka yang menjalani sebulan penuh. Bertolak belakang dengan hari-hari besar atau perayaan lainnya, di mana orang-orang biasanya “memuaskan diri”, Ramadhan justru adalah saat-saat pengorbanan dan mengekang nafsu.

  • Melalui puasa, muslim mengalami lapar haus, dengan itu akan mampu menumbuhkan simpati terhadap mereka yang kelaparan atau tidak memiliki cukup makanan dalam keseharian.
  • Dengan ketaatan menjalankan puasa, Muslim merasa lebih dekat kepada pencipta-Nya dan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini adalah semata-mata rahmat dari-Nya.
  • Dengan meningkatkan amal, Muslim mengembangkan rasa kepedulian dan simpati terhadap orang lain. Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda: “Kekayaan seseorang tidak akan berkurang dengan beramal”.
  • Dengan mengekang hawa nafsu, seorang Muslim belajar meningkatkan perilaku yang baik, ucapan yang baik dan kebiasaan yang baik.
  • Dengan mengubah rutinitas, Muslim berkesempatan untuk membentuk gaya hidup yang lebih dan lebih sehat, seperti misalnya diet dan berhenti merokok.
  • Dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat, Muslim memperkuat hubungan persaudaraan, baik di lingkungan sekitarnya bahkan persaudaraan Muslim sedunia.

Ramadhan sungguh momen yang sangat spesial bagi umat Muslim, namun pelajaran dan hikmah yang kita jalani dan dapatkan selama Ramadhan mestinya bisa dipertahankan di luar bulan Ramadhan sepanjang tahun. Dalam Qur’an, Muslim diperintahkan untuk berpuasa agar mereka “menjadi pribadi yang bertakwa” (QS. 2:183).

Dengan kata lain, perjuangan menahan hawa nafsu dan semua pelajaran dan hikmah berpuasa Ramadhan, dapat dipertahankan selama “hidup normal” di hari-hari yang lain sepanjang tahun. Itu lah tujuan yang sesungguhnya dari puasa  Ramadhan.

Semoga Allah menerima amal puasa kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberi petunjuk jalan yang luruh kepada kita semua. Semoga Allah merahmati kita semua selama Ramadhan, dan sepanjang tahun, dengan segala ampunan, rahmat dan karunia-Nya, dan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan kepada orang-orang di sekeliling kita. Amin.