Bepergian dengan terbang (jarak jauh), sama artinya kita melewati zona waktu berbeda dengan cepat, karena itu ada kemungkinan Anda akan mengalami masalah mengantuk dan lelah serta bingung. Fenomena ini terjadi karena perubahan normal ritme sirkadian tubuh, yang kemudian dikenal dengan istilah jet-lag.

Hal ini dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia dan merupakan hasil dari jam internal tubuh yang tidak bisa dengan segera menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru.

tidak dapat dicegah, bila Anda melewati perbedaan zona waktu yang cukup tinggi, contoh Anda terbang dari Indonesia ke Rusia, maka diperlukan waktu enam sampai sembilan hari untuk sepenuhnya pulih dari masalah mengantuk dan lamban serta bingung itu tadi.

Mabuk pasca terbang atau jet lag adalah gangguan tidur sementara ketika bepergian dengan pesawat terbang karena melewati zona waktu baru dengan cepat. Hal ini terjadi karena tubuh Anda sedang menyesuaikan diri dengan waktu setempat dan masalah tersebut secara medis disebut desinkronosis, yaitu perubahan kondisi fisiologis yang terjadi akibat gangguan ritme sirkadian tubuh.

Cara Mengatasi Jet Lag

Jet lag memang dapat merusak liburan atau perjalanan bisnis Anda, untungnya ada beberapa tindakan pencegahan untuk mencegah atau meminimalkan dampaknya, dan dalam kebanyakan kasus, gejala jet lag akan hilang setelah beberapa hari tanpa perlu pengobatan apa pun.

Adapun cara mengatasi efek jet lag agar tidak mengganggu perjalanan wisata atau bisnis Anda ketika Anda tiba di tujuan, yakni:

  1. Hindari mengkonsumsi alkohol atau kafein setidaknya tiga sampai empat jam sebelum waktu tidur.
  2. Membangun rutinitas baru seperti makan dan tidur pada waktu yang sesuai untuk zona waktu baru Anda, bukan pada saat Anda biasanya makan dan tidur di rumah.
  3. Menghindari tidur siang segera setelah Anda tiba di tujuan, dan bahkan jika Anda lelah setelah penerbangan panjang, cobalah tetap aktif sampai waktu yang sesuai untuk tidur di tempat tujuan Anda. Ini akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri lebih cepat.
  4. Menghabiskan waktu di luar, paparan sinar matahari dapat membantu tubuh menyesuaikan diri dengan mengatur ulang kembali jam ritme tidur-bangun Anda.

Aspek lain dari perjalanan udara dapat memperburuk masalah. Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan pada New England Journal of Medicine di tahun 2007, menemukan bahwa pada kabin pesawat pada ketinggian 8.000 kaki, tekanan oksigen pada darah lebih rendah. Kondisi ini membuat dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman dan dehidrasi. Ditambah lagi, ketika di pesawat orang tidak dapat banyak bergerak seperti biasanya. Hal ini lebih lanjut dapat meningkatkan gejala jet lag dan kemudian mengganggu ritme sirkadian Anda.