Setiap hubungan apapun dalam hidup kita (persahabatan, keluarga, kekasih atau pun hubungan kerja), berpotensi menjadi tidak baik bahkan rusak disebabkan terjadinya konflik.
Solusinya adalah tidak boleh membiarkan konflik tersebut berlangsung tanpa ada penyelesaian, sementara Anda berharap menemukan orang-orang lain yang ‘sempurna’.
Sebaliknya, kita harus menghadapi masalah yang terjadi, jika tidak, maka sepertinya permasalahan yang sama akan terjadi lagi dan lagi, dan tidak tertutup kemungkinan masalah yang tadinya biasa saja, berubah menjadi lebih buruk.
Sampai batas tertentu, satu-satunya yang dapat kita rubah untuk memperbaiki konflik yang terjadi, tidak lain adalah diri kita sendiri. Kita tidak dapat mengharapkan merubah orang lain, tapi kita dapat belajar bagaimana menjaga sebuah hubungan yang harmonis serta menekan terjadinya pertentangan satu sama lain.
Menangani atau mencari jalan keluar dari konflik atau permasalahan dalam suatu hubungan, merupakan salah satu kemampuan penting dalam hidup kita, dan kita semestinya menaruh perhatian lebih terhadap hal ini.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda menangani permasalahan dalam hubungan Anda.
1. Melihat permasalahan dari kacamata orang lain
Jika kita menghadapi persoalan yang cukup pelik, adalah hal penting untuk melihat permasalahan tersebut dari sudut pandang orang lain.
Ini bukan berarti Anda harus setuju dengan pendapat orang lain, tapi kita hanya sedang mencoba melihat sesuatu itu dari perspektif berbeda.
Dengan melakukan hal ini, paling tidak kita dapat mengerti dari mana permasalahan itu muncul, dan mengapa orang lain memiliki pandangan berbeda. Jika kita dapat melakukannya, mungkin kita dapat ‘memperlunak’ pendirian Anda, karena kita tahu, mengapa mereka bertindak dengan cara tertentu terhadap suatu masalah.
Jika kita selalu melihat segala sesuatunya dari sudut pandang kita sendiri, maka kemungkinan besar konflik akan terus terjadi. Seperti misalnya, Anda sebagai orang tua, maka memahami suatu masalah dari kacamata anak seusia mereka, akan membantu Anda bersikap lebih baik lagi.
2. Toleransi
Penyebab terbesar dari terjadi konflik dalam suatu hubungan, adalah karena Anda berharap orang lain bertindak persis seperti yang Anda inginkan.
Yang jadi masalah adalah, kerap Anda menjadi marah jika orang lain tidak melakukan sesuatu dengan cara tertentu tersebut. Bahkan mereka yang merupakan orang-orang terdekat, bukan berarti Anda sepenuhnya ‘bertanggung jawab’ terhadap sikap dan tindakan mereka, kita perlu bertoleransi terhadap kesalahan dan batas kemampuan orang lain.
Kita harus menghargai kebebasan mereka dalam memutuskan apa yang terbaik menurut mereka sendiri. Namun, bukan berarti Anda menjadi tidak peduli sama sekali.
Anda tetap harus memiliki kepedulian dan niat baik, tapi ada saat-saat tertentu dimana Anda mesti memberi kebebasan kepada orang lain membuat keputusan, bahkan jika Anda tidak setuju dengan mereka.
3. Mengatasi kemarahan
Jika kita merespon suatu permasalahan dengan rasa marah, maka Anda sedang memperburuk keadaan.
Kemarahan hanya akan menimbulkan sikap menyerang dan menghukum orang lain, dan itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk diatasi. Dan biasanya itu menyebabkan orang lain akan bereaksi dengan sikap kemarahan yang sama.
Ketika kita marah, maka solusi yang terbaik adalah diam, berhenti berbicara, untuk sementara waktu. Kita mesti lebih dulu menekan rasa marah, sebelum menghadapi orang lain. Konflik apapun, hanya akan bertambah buruk jika dihadapi dengan kemarahan.
Hal yang sama, jika orang lain menunjukkan kemarahan terhadap kita, sebisa mungkin kita merespon dengan cara yang berbeda, jangan dibalas dengan kemarahan pula. Diam, adalah lebih baik dibandingkan marah secara berlebih terhadap orang lain.
4. Menghargai keharmonisan
Dalam banyak kesempatan kita akan mampu meraih apa yang kita inginkan. Jika kita benar-benar menghargai sebuah keharmonisan dalam sebuah hubungan, maka kita akan mendapatkannya.
Jika kita lebih berhasrat untuk selalu membuktikan bahwa kita benar, dan memuaskan ego semata, maka kemudian muncul perasaan tentang superioritas dan inferioritas, yang sangat berpotensi mendatangkan konflik.
Jika kita selalu mengingatkan diri sendiri, akan berharganya sebuah keharmonisan, kita tidak akan membiarkan diri kita menjadi orang yang suka sekali membantah pendapat orang lain atau pun membuat orang lain sakit dan bersedih.
Dengan menghargai nilai kerukunan, kita akan lebih keras berusaha mengertii orang lain.
5. Keutuhan dan Persatuan
Rahasia sesungguhnya dari keharmonisan suatu hubungan adalah memupuk perasaan bahwa kita adalah satu. Kita senasib sepenanggungan. Kita adalah satu kesatuan.
Ini dapat diartikan, kita akan merasa senang ketika orang lain sukses. Kita berempati ketika orang lain ditimpa kesusahan dan berusaha membantu semampunya, serta kita akan berusaha keras agar tidak menyakiti yang lain.
Dalam rasa kesatuan ini, tidak ada lagi ‘yang paling hebat’ atau ‘paling buruk’. Tanpa rasa satu kesatuan, kita akan cenderung merasa lebih hebat, bangga, cemburu dan merasa tidak nyaman.
Jika Anda benar-benar merasa satu kesatuan dengan orang-orang di sekitar Anda, bagaimana Anda bisa menyakiti mereka?
6. Kegelisahan dan ketenangan diri
Bila kita merasa tertekan, gelisah dan ketakutan dalam sebuah hubungan, maka hubungan itu akan menjadi lebih sulit. Masalahnya adalah, jika kita tidak merasa aman, gelisah dan tidak nyaman dengan diri sendiri, maka kita cenderung akan menyalahkan dan menghukum orang lain; dan untuk membuat diri merasa lebih baik, kemudian Anda mulai mengkritik orang lain.Anda mungkin tidak menyadari hal ini, tapi ini benar-benar terjadi. Pada saat kita merasa ‘damai’ terhadap diri sendiri, maka hubungan baik akan tercipta secara alami. Jika kita memiliki perasaan nyaman dan percaya diri, kita tidak butuh lagi pujian dari yang lain.
Lebih jauh, jika kita merasa nyaman dengan diri sendiri, kita akan cenderung memiliki pandangan positif dan simpatik terhadap dunia luar.
Seringkali kita ingin menyalahkan orang lain yang menyebabkan hubungan menjadi tidak baik, tapi sesungguhnya, satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah merubah sikap diri kita sendiri. Jika kita berhasil membangun rasa aman, nyaman dan percaya diri yang kuat, maka hubungan baik dengan orang-orang di sekitar akan tetap terjaga.
7. Bicarakan masalahnya
Ketika situasi ‘tidak baik’ mulai muncul, yang terbaik adalah membicarakannya. Itu adalah cara paling efektif melewati ketegangan.
Memang, adakalanya sesuatu menjadi lebih baik untuk tidak ‘dibicarakan’ sama sekali. Seperti misalnya, adalah hal yang tidak berguna membicarakan kesalahan masa lalu, kecuali memang benar-benar diperlukan.
Ketika berbicara, usahakan agar kita membicarakan hal-hal positif. Cari kesamaan dan hal-hal yang kita sama-sama kita setuju, kemudian kita bisa bekerja bersama dalam hal tersebut.
8. Memunculkan masalah
Kita memang tidak perlu menyinggung masalah yang telah lewat, tapi adakalanya adalah hal penting untuk mengingatkan orang lain terhadap masalah yang mereka buat.
Jika kita merasa, orang lain kerap kali melakukan kesalahan, kita perlu mengingatkan perilaku mereka dengan cara yang sebijak dan selunak mungkin, bukan sikap bermusuhan dan menyerang.
Seringkali orang hanya tidak menyadari bahwa mereka telah menimbulkan masalah, dan mereka akan berterima kasih jika diingatkan.
Pendekatan terbaik adalah berusaha bagaimana mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain, tapi kita lakukan dengan cara yang tidak membuat mereka merasa benar-benar bersalah dan sumber dari segala masalah yang ada.
Beri mereka ruang, dan bantu mereka membuat perubahan-perubahan yang diperlukan.
Tidak ada konflik yang tidak bisa diselesaikan. Jika kita bertekad merubah sikap, kita dapat membangun sebuah hubungan yang harmonis, bahkan dengan orang-orang paling ‘sulit’ sekalipun.
Adalah hal penting untuk selalu berpikir positif dan melupakan masa lalu. Jika kita dapat membangun hubungan yang harmonis, maka itu cukup membuat perubahan besar dalam hidup kita.
Semoga bermanfaat.
Salam.