Sebenarnya aliran adalah gabungan dari aliran empirisme yang menganggap bahwa faktor lingkungan lah yang secara mutlak mempengaruhi seorang dengan aliran nativisme yang tidak mengakui sama sekali bahwa lingkungan itu mempengaruhi perkembangan individu. Aliran nativisme menganggap bahwa faktor pembawaan dan bakat dari orangtuanya lah yang secara mutlak mempengaruhi perkembangan individu.

Dalam menetapkan faktor yang mempengaruhi perkembangan individu aliran konvergensi tidak hanya berpegang pada lingkungan atau pengalaman juga tidak hanya berpegang pada faktor pembawaan saja, namun aliran ini menganggap bahwa kedua faktor tersebut sama pentingnya dalam mempengaruhi perkembangan individu.

Aliran ini berkeyakinan bahwa kedua faktor tersebut, baik pembawaan maupun faktor lingkungan, memiliki andil yang sama besar dalam mempengaruhi perkembangan individu.

Untuk mempermudah pemahaman teori konvergensi, saya berikan dua contoh. Misalkan saja seorang anak yang lahir dari kalangan santri atau kyai maka dia bisa saja menjadi seorang Kyai apabila dia hidup dan dididik pada lingkungan keagamaan atau pesantren.

Kemudian contoh selanjutnya, misalkan seorang anak lahir ke kemudian dia dibuang ke hutan seperti halnya film Tarzan, maka dia akan mengikuti lingkungan yang mendidiknya. Apabila monyet yang mendidiknya maka dia akan berperilaku seperti monyet dengan berjalan pada dua kaki. Namun apabila yang mendidiknya adalah seekor serigala maka dia akan berjalan pada empat kakinya dan berjalan seperti serigala.

Dari sini bisa terlihat jelas jika faktor pembawaan tidaklah berpengaruh apapun jika tidak didukung dengan faktor lingkungan yang tepat.

Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa aliran konvergensi adalah aliran pendidikan yang menyakini bahwa faktor pembawaan atau bakat dari orang tua dan faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sama terhadap perkembangan seorang anak.