Monitor adalah sepasang yang mengantarkan musik Anda ke ‘kehidupan nyata’. Speaker-speaker ini terhubung ke main output dari mixer console atau pun audio interface.

Tidak seperti speaker umumnya yang telah Anda miliki di rumah, studio mampu menghadirkan reproduksi musik secara lebih akurat. Atau dengan kata lain, ia mampu menghasilkan suara tanpa distorsi atau pun merubah warna suaranya.

Sehingga studio monitor dikatakan ‘lebih jujur’ dalam mereproduksi suara, apa adanya, jika musik Anda buruk maka akan terdengar buruk, begitu juga sebaliknya. Semakin ‘jujur’ sebuah monitor studio, maka ia semakin baik.

Jika diibaratkan seorang penerjemah, maka sesuatu yang amat penting untuk menyampaikan pesan apa adanya, tanpa dibarengi dengan opini pribadi si penerjemah. Begitulah kira-kira.

Atas alasan ini, maka kegunaan utama dari monitor studio adalah pada saat proses mixing untuk menyatukan semua track ke dalam satu kesatuan musik yang indah.

Perbedaan monitor studio dengan speaker komputer standar yang Anda miliki dapat Anda rasakan dengan mencoba memutar sebuah lagu dengan keluaran nada bass yang cukup tinggi. Anda akan merasakan perbedaannya!

Sepasang monitor studio (L dan R), bisa didapatkan dengan harga cukup mahal (sekitar $300), jadi bila Anda memiliki budget amat terbatas, Anda bisa menunda membelinya kemudian.

Beberapa istilah yang mungkin Anda temukan pada monitor studio adalah: Far-field, Near-field, Passive dan Active.

Sederhananya, saya merekomendasikan jenis Near-field dan Active untuk studio rekaman rumah Anda. Karena ini adalah pendekatan terbaik untuk hampir kebanyakan setup sistem Anda.

Agar lebih memahami, inilah beberapa penjelasan tentang monitor studio:

Far-field vs Near-field

Monitor studio jenis far-field ditujukan untuk penggunaan dengan jarak lebih dari 2 meter dari telinga pendengar. Ini berarti, ia lebih ditujukan untuk studio profesional dengan treatment akustik ruangan yang baik.

Dengan kata lain, ini bukan untuk kita!

Jenis near-field, inilah fokus kita untuk memilihnya. Ini dirancang untuk digunakan dengan jarak kurang dari 2 meter dari telinga pendengar.

Karena ia ditempatkan relatif dekat dengan Anda, maka ia tidak akan banyak dipengaruhi oleh akustik ruangan. Inilah pilihan terbaik bagi kita, karena jelas ruangan studio kita masih jauh dikatakan pro!

Nah, sekarang sudah jelas bahwa kita hanya fokus untuk mencari model atau jenis near-field, sekarang mari kita bahas tentang: pasif dan aktif.

Pasif vs Aktif

Monitor pasif (passive) membutuhkan power amp terpisah dan juga kabel-kabel penghubungnya. Membuatnya sedikit lebih rumit dalam mengesetnya.

Juga ada kemungkinan Anda akan merusak speaker jika Anda memilih jenis power amplifier yang salah, atau menyetel level output yang tidak tepat.

Monitor aktif (active), telah membawa power amp-nya sendiri. Masing-masing hanya memiliki kabel power (listrik), dan sebagai unit yang berdiri sendiri.

Saya sangat menyarankan Anda memilih monitor jenis ini, karena ia memiliki semua komponen yang Anda butuhkan. Dengan kata lain, ini adalah pilihan paling mudah dan dapat diandalkan untuk melengkapi sistem studio rekaman Anda.