Olahraga Saat Hamil: Perlukah?

Evelyne Greita J

olahraga saat hamil

memang sangat bagus bagi kesehatan. Menjaga tubuh tetap bugar, enerjik, dan sehat, salah satunya adalah dengan berolahraga, tidak terkecuali bagi wanita .

Tentu saja, olahraga saat hamil tidak bisa disamakan dengan kondisi biasanya, karena bagaimanapun ada batasan-batasan tertentu yang sangat boleh jadi tidak berbahaya bagi ibu dan bayi dalam kandungan.

Kali ini, kita akan membahas mengenai olahraga yang dapat dilakukan selama kehamilan yang sehat.

Apakah aman bagi ibu hamil untuk berolahraga?

Berkonsultasilah dengan dokter, guna memastikan Anda benar-benar aman untuk berolahraga. Dokter mungkin menemukan kondisi-kondisi khusus pada kehamilan Anda, dimana berolahraga atau aktivitas fisik berat lainnya dapat membahayakan keselamatan Anda dan buah hati.

Olahraga dapat membantu perasaan Anda menjadi lebih baik, juga membantu menjaga berat badan yang ideal. Olahraga juga dapat membantu meringankan atau mencegah kondisi tak nyaman selama kehamilan. Selain itu, olahraga pun mampu memberi Anda energi ekstra dan membuat tubuh Anda lebih siap menghadapi persalinan dengan jalan meningkatkan stamina dan memperkuat otot-otot tubuh.

Kesimpulannya, jika tidak ada kondisi medis serius, dan kehamilan Anda tidak memiliki komplikasi apapun atau merupakan kehamilan yang normal dan sehat, maka cukup aman Anda melakukan olahraga selama kehamilan.

Bagaimana saya memulai program latihan olahraga?

Tanyakan kepada dokter Anda sebelum Anda menjalankan program latihan olahraga apapun. Jika dokter setuju, maka Anda bisa memulainya dengan tingkat latihan yang ringan, tidak menimbulkan rasa sakit, membuat nafas pendek, serta kelelahan berlebihan. Lalu kemudian secara perlahan Anda bisa meningkatkannya.

Jika Anda tidak merasa nyaman, merasa kelelahan yang sangat, atau sakit-sakit pada sekujur tubuh, maka Anda harus menurunkan tingkat aktivitas olahraga Anda.

Jika sebelum kehamilan Anda telah berolahraga secara teratur, maka akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehamilan dan terus berolahraga. Namun, jika sebelumnya Anda tidak pernah atau sangat jarang berolahraga, maka Anda harus memulainya dengan sangat perlahan.

Jenis olahraga apa yang terbaik untuk wanita hamil?

Aktivitas olahraga saat hamil yang ideal, adalah yang tidak mengharuskan tubuh Anda menanggung beban berat. Berenang dan bersepeda statis adalah pilihan yang bagus. Jalan kaki dan aerobik yang tidak terlalu keras juga dapat menjadi pilihan. Sekali lagi tanyakan kepada dokter Anda jenis olahraga apa yang terbaik bagi Anda dan bayi Anda.

Apa yang harus saya perhatikan secara hati-hati?

Hindari aktivitas yang beresiko tinggi menyebabkan Anda terjatuh atau cidera, seperti olahraga yang mengharuskan kontak fisik atau olahraga yang harus mengeluarkan banyak tenaga. Karena, bahkan sedikit saja cidera pada bagian perut dapat berakibat fatal selama kehamilan.

Setelah masa kehamilan trimester pertama, hindari olahraga dimana Anda berbaring telentang, karena beban atau berat dari kandungan dapat mengganggu peredaran darah. Berdiri dalam waktu yang cukup lama juga harus dihindari.

Ketika cuaca panas, berolahragalah awal di pagi hari atau pada malam hari guna menghindari tubuh Anda terlalu kepanasan (overheated). Jika Anda berolahraga di dalam ruangan, pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik. Anda bisa menggunakan kipas angin untuk membantu tubuh Anda tetap dingin. Minum banyak air putih, bahkan ketika Anda tidak merasa haus sekalipun, jangan sampai tubuh Anda mengalami dehidrasi.

Pastikan Anda mengonsumi makanan yang seimbang. Umumnya, bagi wanita hamil butuh tambahan kalori sebanyak 300 kalori setiap harinya, bahkan bagi mereka yang sama sekali tidak berolahraga.

Masalah apa yang harus disampaikan segera kepada dokter?

Dengarkan tubuh Anda. Perhatikan baik-baik apa yang Anda rasakan, sebelum, selama dan sesudah berolahraga. Dan segera datangi dokter jika Anda mengalami hal-hal dibawah ini:

  • Keluar cairan atau darah dari vagina
  • Rasa nyeri yang berat ataupun nyeri yang datang tiba-tiba pada perut dan atau vagina
  • Terjadi kontraksi yang tidak berhenti selama 30 menit setelah Anda menghentikan aktivitas
  • Rasa sakit pada dada
  • Nafas tersengal atau pendek-pendek
  • Sakit kepala yang hebat dan tidak hilang-hilang
  • Pusing-pusing dan mual
  • Pandangan kabur atau berkunang-kunang

Hentikan segera aktivitas olahraga Anda jika mengalami gejala-gejala di atas. Jika masih berlanjut, segera menghubungi dokter.

Sekali lagi, dengarkan tubuh Anda sendiri, meskipun berolahraga selama hamil itu baik, juga memang aman, tapi pada kondisi-kondisi tertentu, Anda tidak boleh mengesampingkan keselamatan dan kesehatan si buah hati.

Tags

Related Post