Bapak DR. HC. Muhadi Setiabudi yang lebih akrab di panggil Bapak Muhadi adalah seorang CEO perusahaan transportasi Dedy Jaya Group. ia merupakan salah satu orang tersukses di Indonesia saat ini, puluhan bisnis yang ia jalankan mengantarkannya menjadi milyarder terkaya dari kota Brebes.
Tidak hanya memiliki perusahaan bus Dedy Jaya, pak Muzadi kini melebarkan sayap usahanya di bidang Properti, Perhotelan, tempat wisata, Universitas, tempat perbelanjaan dan rumah sakit. tetapi usaha yang sangat menonjol di kalangan masyarakan brebes adalah usaha transportasinya.
Jika anda sering bepergian dan melintasi jalan pantura dari Semarang sampai Jakarta, pasti anda akan menjumpai ratusan bus yang memiliki nama Dedy Jaya. atau mungkin kalian pernah menaiki bus tersebut. ya itulah salah satu usaha yang di geluti oleh Bapak Muzadi sampai sekarang ini.
Pak Muzadi lahir di Brebes provinsi Jawa Tengah pada tanggal 1 maret tahun 1961. Pak Muzadi merupakan orang yang gigih, tekun dan disiplin setiap melakukan pekerjaan. ia tidak di lahirkan menjadi orang sukses seperti sekarang ini, perlu begitu banyak perjuangan dan “kerja cerdas”.
Pak Muzadi hanya memiliki Ijazah SMP, ia mengawali karirnya sebagai penjual es keliling hingga menjadi seorang kondektur bus. saat usianya menginjak 19 tahun, pak Muzadi mempersunting ibu Atik Sri Subekti yang di nikahinya pada tahun 1981. setelah menikah pak Muzadi mencoba peruntungan sebagai pengusaha bambu, atau lebih tepatnya penjual bambu. ber modalkan uang 50 ribu rupiah, pak Muzadi menawarkan bambu dagangannya.
pemikiran yang cerdas membuat bambu dagangan pak Muzadi laris manis di borong oleh kontraktor bangunan hingga bisnis bambunya berubah menjadi toko bangunan yang menyediakan bahan bangunan lengkap.
Lantas apakah pak Muzadi puas sampai di situ? tidak! pak Muzadi kemudian satu persatu membeli sebuah bus besar dari keuntungan toko bangunannya. ia memberi nama Dedy Jaya seperti nama anaknya. sekarang pak Muzadi memiliki ratusan armada bus dengan trayek ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.
Lantas apakah pak Muzadi tidak pernah mengalami kegagalan? tidak, seperti roda yang berputar kadang di atas dan kadang di bawah. Pak Muzadi juga pernah mengalami Kebangkrutan dan hampir usahanya gulung tikar, contohnya adalah gedung bioskop Dedy Jaya dan kapal ikan miliknya yang terpaksa di tutup.
Kini Dedy Jaya group sukses menjadi perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti Hotel Dedy Jaya, rumah makan Dian sari, Perumahan sederhana di kota Brebes, rumah sakit Dedy Jaya hingga Universitas Muhamadiyah Setiabudi.
Itulah sejarah singkat seorang Muzadi, berawal dari seorang kondektur menjadi seorang direktur. saya berharap kalian semua pembaca Erudisi memiliki kesuksesan yang sama.