psikologi pendidikan

Peran Psikologi dalam Dunia Pendidikan

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dalam dunia guru yang profesional harus mengetahui tentang keadaan jiwa dan karakteristik dari peserta didik yang dia ajar.

Setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda antara peserta didik yang satu dan peserta didik yang lainnya. Bahkan seorang yang lahir dalam keadaan kembar identik sekali pun, memiliki tingkat kematangan, intelegensi, , dan faktor pembawaan yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Oleh karena itu, seorang harus memahami dan menguasai tentang ilmu , khususnya psikologi pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar seorang pendidik dapat mendidik para dalam proses mengajar secara baik dan maksimal. Sehingga berhasil sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Psikologi pendidikan merupakan pengetahuan yang digunakan dalam pendidikan yang didasarkan pada hasil-hasil riset dan penemuan psikologis. Dari hasil riset atau pun temuan psikologis ini kemudian dirumuskan menjadi sebuah -teori, konsep, metode, serta strategi yang utuh. Dari sini lah kemudian konsep, teori, metode, strategi tersebut dibuat sistematis dalam rangkaian pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar.

Oleh karena itu seorang pendidik yang profesional harus menguasai ilmu tentang psikologi pendidikan. Dalam pembahasan selanjutnya akan saya bagi menjadi 4 bagian atau empat konsep dasar yang harus dipahami oleh seorang pengajar tentang arti pentingnya psikologi dalam dunia pendidikan.

1. Memahami proses perkembangan seorang peserta didik

Dalam dunia pendidikan yang harus diperhatikan adalah sesuatu yang bersifat substansial atau bersifat inti. Yaitu apakah faktor usia seorang peserta didik itu mempengaruhi kemampuannya dalam menangkap dan merespon pengajaran yang disampaikan oleh seorang guru kepada peserta didik.

Ketika seseorang pengajar memahami proses perkembangan seorang siswa maka dia akan dengan mudah menemukan dan menggunakan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan ranah cipta atau perkembangan pemikiran seorang peserta didik.

kita tidak mungkin menggunakan metode diskusi pada anak usia TK ataupun kita tidak bisa menggunakan sistem everyone is teacher in here pada anak-anak usia dini. Karena metode ini hanya digunakan pada fase perkembangan anak yang sudah memiliki daya cipta, pemikiran dan daya analisis yang tinggi misalkan untuk mahasiswa di perguruan tinggi.

Oleh sebab itulah, maka dunia psikologi, khususnya psikologi perkembangan harus benar-benar dipahami dan dikuasai oleh para pengajar, sehingga dia mampu menerapkan metode secara tepat dan menggunakan media pengajaran yang tepat. Agar proses bisa berlangsung dengan kondusif dan materi yang disampaikan bisa mengena dan terserap oleh peserta didik secara optimal.

2. Mengetahui cara belajar peserta didik

Hal yang harus dipahami oleh pendidik adalah pemahaman bahwa setiap siswa memiliki caranya masing-masing untuk belajar dan memahami tentang suatu materi pelajaran. Seorang guru juga harus memahami bahwa tugas dan fungsi pokok dirinya adalah untuk membantu siswa agar bisa belajar sebaik-baiknya dengan cara terbaik yang bisa mereka lakukan.

Di sinilah peran dunia psikologi membantu pendidikan untuk menemukan cara agar seorang guru bisa memberikan sebuah jalan keluar terbaik kepada peserta didik agar bisa belajar dengan maksimal dengan potensi yang mereka miliki. Dalam dunia psikologi pendidikan telah di berikan pemaparan tentang teori-teori belajar dan teori memori serta tahapan-tahapan belajar yang harus peserta didik lalui.

Seorang siswa juga memiliki karakter belajar yang berbeda-beda, ada seorang siswa yang bersifat visual, yaitu dia bisa lebih optimal dalam belajar ketika menggunakan media visual.

Ada juga anak-anak yang bersifat audio yaitu dia lebih mudah menyerap materi ketika belajar menggunakan media audio. Inilah beberapa contoh kasus yang harus dipahami oleh seorang pengajar, sehingga dia bisa memilih dan memutuskan media, cara dan metode pengajaran yang tepat dengan teori-teori psikologi yang telah ada.

3. Membuat situasi belajar dan mengajar yang kondusif aktif dan menyenangkan serta memahamkan siswa

Sebenarnya tugas utama dari seorang guru adalah menciptakan lingkungan ajar yang baik. Dengan adanya lingkungan ajar yang baik maka diharapkan suasana saling belajar antara siswa dan proses pengajaran dari guru bisa berlangsung dengan baik pula.

Untuk menciptakan lingkungan pengajaran yang baik maka guru harus mampu menguasai dan memahami model-model pengajaran, metode, serta strategi yang akan digunakan dalam mengajar, sehingga apa pun metode, strategi, dan media ajar yang dia gunakan bisa sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Oleh sebab itu seorang guru harus belajar tentang psikologi pendidikan yang di dalamnya terdapat fase-fase perkembangan, fase-fase pertumbuhan, perkembangan nilai, perkembangan moral, perkembangan cipta atau intelegensi dari seorang anak.

Sehingga seorang guru secara tepat bisa memilih metode, strategi dan cara yang akan digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik atau sering disebut dengan lingkungan belajar yang kondusif.

4. Membantu pengambilan keputusan dalam pengelolaan proses belajar dan mengajar

Seorang guru ketika mengajar sudah diberikan garis besar berupa kurikulum, silabus dan rencana pembelajaran. Garis besar inilah yang harus dikembangkan oleh seorang guru. Sehingga dalam rencana pembelajaran guru bisa memilih metode mana yang paling tepat digunakan untuk peserta didik yang dia ajar. Tentunya harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Apakah itu anak SD, SMP, atau SMA.

Kita juga harus memikirkan ranah perkembangan intelegensi seorang anak. Di sinilah peran penting dari psikologi pendidikan. Jadi setelah seorang guru mengobservasi lingkungan belajarnya dan peserta didiknya, mulai sadar terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didiknya, maka dia bisa menggunakan teori-teori yang ada dalam ilmu psikologi untuk diterapkan dalam pengambilan keputusan dalam pendidikan. Terutama dalam proses belajar mengajar.

Check Also

pendidikan potensi

Implikasi Penerapan Prinsip Konvergensi dalam Pendidikan

Seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya, teori konvergensi tidak menafikan secara mutlak faktor pembawaan dan juga tidak menafikan secara …