Pembagian psikologi khusus yang keenam adalah psikologi kriminal. Sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang teori psikologi maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang pengertian dari psikologi kriman dan pandangan tentang perilaku kriminal.
Pengertian psikologi kriminal
Psikologi kriminal adalah ilmu yang mempelajari tentang psikologi atau kondisi kejiwaan orang-orang yang berperilaku jahat (menyimpang dari sudut pandang hukum) baik berhubungan langsung atau tidak dengan tindakan yang dilakukan serta keseluruhan akibatnya. Psikologi kriminal mengidentifikasi penyebab seseorang melakukan tindakan kejahatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pandangan (teori) tentang perilaku kriminal
1. Pendekatan teori kognitif
Teori ini menyatakan bahwa pola berpikir lebih penting daripada sekedar faktor biologis dan lingkungan dalam menentukan apakah seseorang untuk menjadi kriminal atau bukan.
2. Pendekatan psikoanalisis
Teori ini menyatakan bahwa tindakan kriminal terjadi sebagai pengganti dari rasa cinta dan afeksi.
3. Pendekatan tifologi fisik
Pendekatan ini menyatakan bahwa sifat dan karakter fisik manusia berhubungan dengan perilaku kriminal.
4. Pendekatan teori belajar sosial
Teori ini menyatakan bahwa peran model dalam melakukan penyimpangan yang berada di rumah, media, dan subculture tertentu (Gang) merupakan contoh yang baik bagi terbentuknya perilaku kriminal orang lain.
5. Pendekatan pensifatan
Pendekatan ini menyatakan bahwa sifat dan karakteristik kepribadian tertentu berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan kriminal.
Berdasarkan pendekatan-pendekatan (teori) yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya tindakan kriminal karena adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Oleh karena itu secara umum faktor penyebab perilaku kriminalitas adalah sebagai berikut:
- Kemisikinan
- Kesempatan
- kehendak bebas
- Sifat antisosial bawaan
- Hukuman yang tidak proporsional
Keberadaan psikologi kriminal sebagai ilmu yang mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya tindakan kriminal merupakan jawaban agar pemberian hukuman bisa proporsional terhadap tindak kejahatan yang dilakukan seseorang. Psikologi kriminal merupakan landasan awal apakah seseorang seharusnya mendapat hukuman berat atau tidak tanpa harus menafikan keberadaan undang-undang yang mengatur setiap tindak kriminal. Apapun alasan segala bentuk kriminal tentu merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya sehingga harus mendapatkan perlakuan hukum yang bisa memberikan efek jera secara psikologis.