Dalam ini, pasti kita sering didera pelbagai permasalahan. Seringkali kita dihadapkan kepada dua atau lebih pilihan yang sama-sama sulit.

Tapi, kita dituntut dengan tepat bisa menentukan dan membuat pilihan dengan segera. Di saat-saat seperti itu, kesetiaan kepada yang kita pegang teguh, akan memberi peranan yang sangat berarti.

Meski kata yang satu ini sudah sebegitu akrab di telinga, tidak sedikit orang menganggap kata itu hanya sebatas wacana. Kita tidak pernah benar-benar sadar akan pentingnya memiliki prinsip dan dengan patuh menjadikan prinsip-prinsip itu sebagai penuntun jalan kita dalam kehidupan.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan prinsip itu?

Menurut saya prinsip adalah:

  • sebuah kebenaran universal yang diterima oleh siapapun, dimanapun
  • sebuah keyakinan dalam hati bahwa sesuatu itu layak dan baik
  • sebuah hukum alam (sunatullah), yang jika dijalankan, maka hasilnya bisa diprediksi
  • sebuah penuntun, yang jika kita setia menurutinya, kita akan mampu keluar sebagai pemenang

Oleh karena itu, mungkin kita mendengar seseorang berkata:

“Luar biasa, dia bisa keluar dari kesulitan yang sangat, pantas, dia memang orang yang memiliki prinsip!”

Lihat di sekeliling kita, orang-orang yang memiliki prinsip, dalam masyarakat, dalam pergaulan, dalam sebuah organisasi, dalam apapun, selalu mendapatkan penghargaan lebih, disegani, dijadikan panutan dan seringkali tampil ke depan menyelesaikan masalah.

Bukan semata karena dia pandai, tapi terlebih karena dia memegang teguh-teguh prinsip-prinsip yang diyakini olehnya.

Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki prinsip, yang mudah terombang-ambing, yang dengan mudah berubah pikiran ketika sesuatu dianggap merugikan, padahal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip umum yang diterima masyarakat.

Pada akhirnya orang-orang seperti ini akan kalah, akan tenggelam, dan dianggap “tidak ada” oleh lingkungannya.

Beberapa prinsip hidup adalah prinsip kesetiaan, prinsip solidaritas, prinsip berbagi pengetahuan, prinsip belajar terus-menerus dan lain sebagainya.

Misalnya, orang yang benar-benar memegang prinsip kesetiaan, dia dedikasikan seluruh tenaga dan fikiran untuk kemajuan organisasi dimana dia berada. Dia tetap memegang teguh prinsip kesetiaan, meski banyak sekali tawaran “menggiurkan” dari pihak lain, saya yakin pada waktunya, dia akan mendapatkan penghargaan yang sepadan dengan kesetiaannya kepada organisasi tersebut.

Pertanyaannya sekarang adalah: sudahkah kita menemukan prinsip-prinsip hidup yang akan kita pegang teguh selamanya?

Mari kita evaluasi, seberapa sering kita melanggar prinsip-prinsip kita sendiri?

Mari kita cari, prinsip mana saja yang belum kita terapkan dalam hidup?

Mari kita “inventarisir” prinsip-prinsip mana saja yang akan pegang dengan sungguh-sungguh sebagai sebuah “undang-undang” bagi diri kita sendiri dalam menapaki kehidupan.

Jika selama ini, prinsip hanya sebatas wacana, mulai sekarang, kita masuki lebih dalam. Lalu, biarkan prinsip-prinsip itu selanjutnya yang akan menuntun langkah kita, karena hanya dengan itu, kita akan dianggap “ada”!

Salam.