“Nikahilaku, . Nikahilah aku sesegera mungkin!” adalah sebuah kalimat yang akan diucapkan terus menerus oleh seorang pada akhir kelak. Bagi saya, itu sangat benar sekali. Pada akhirnya, wanita akan mengatakan hal itu.

Mengapa demikian? Sebelum benar-benar saya menjelaskan hal tentang wanita pada akhir zaman ini, pada faktanya saya bukanlah orang yang sempurna. Sempurna hanya milik Allah SWT semata. Jadi, apabila ada kesalahan saya dalam menulis, mohon dikoreksi. Artikel ini semata-mata saya buat hanya untuk membuka pikiran kita untuk lebih sadar dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Wanita pada Akhir Zaman, “Nikahilah Aku Tuan”

Salah satu ciri-ciri kiamat kian mulai sudah dekat adalah ketidakseimbangan jumlah wanita dan pria pada akhir zaman, yakni wanita akan lebih banyak dari pada jumlah laki-laki.

Tanda-tanda kiamat mulai sudah dekat menurut islam yang saya ketahui, kondisi bumi, laut dan gunung yang bergejolak sehingga menghancurkan seluruh isinya, langit dan bintang yang saling bertabrakan, munculnya dajjal dan masih banyak lagi.

Penyebab mengapa wanita lebih banyak dari pada laki-laki pada akhir zaman nantinya adalah karena begitu banyaknya fitnah yang terjadi sehingga hal ini menyebabkan peperangan. Setiap peperangan yang terjadi di dominasi oleh kaum pria. Karena peperangan yang terus terjadi, dampak yang paling nyata adalah memakannya korban yang sangat banyak.

Banyak pendapat para ahli yang mengatakan bahwa peperangan tersebut adalah Armageddon. Armageddon adalah sebuah peperangan dunia ketiga dan untuk terakhir kalinya dimana perang dunia ketiga ini lebih hebat dan dahsyat dibandingkan dari perang dunia pertama dan kedua.

Ada beberapa pendapat dari para rasul, nabi, ahli hadist dan ulama mengenai persoalan akhir zaman yang berhasil saya rangkum di dalam artikel ini.

Rasullullah SAW bersabda,

Di antara tanda-tanda dekatnya hari kiamat ialah sedikitnya ilmu tentang Ad-Dien, merajalelanya kebodohan dan perzinahan, dan sedikitnya kaum laki-laki, sehingga lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki)” (HR. Al-Bukhari dan At-Tirmidzi).

“….dan pergilah kaum laki-laki dan tinggallah kaum wanita, sehingga lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja”

“Hari Kiamat belum terjadi sampai ilmu diangkat, kebodohanmeningkat, khamr (Minuman Keras) diminum, zina merajalela, kaum laki-laki punah, dan wanita semakin banyak sampai-sampai limapuluh orang wanita dimiliki oleh hanya seorang laki-laki.” (Oleh Anas bin Malik R.a, Rasullullah SAW).

Dalam riwayat lain disebutkan, “Perzinaan dianggap biasa, laki-laki berkurang, dan wanita semakin banyak”

“Menurut dhahirnya, hal ini merupakan pertanda semata-mata, bukan karena sebab lain. Bahkan Allah mentakdirkan bahwa akhir jaman nanti sedikit sekali orang yang melahirkan anak laki-laki dan banyak melahirkan anak perempuan. Banyaknya kaum wanita merupakan salah satu pertanda datangnya hari kiamat itu sangat relevan dengan meningkatnya tingkat kebodohan dan dihilangkannya ilmu (tentang Ad-Dien),” (Fathul-Bari oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar).

“Dan seorang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka ingin bersenang-senang dengannya” (HR. ).

Semua pendapat tersebut didasarkan oleh nash yang shahih dari sunnah nabawiyyah. Wallahu a’lam.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan hari kiamat itu sendiri lebih dekat dengan kita yaitu karena banyaknya fitnah yang tersebar, pembunuhan, keadilan yang tidak mengenal mana yang benar dan salah, dan masih banyak lagi.
Dari beragam dan banyaknya peperangan yang terjadi, tentu hal ini membuat keadaan menjadi tidak stabil. Banyak kaum laki-laki yang terbunuh sehingga yang tersisa banyak hanyalah kamu wanita. Pada dasarnya, laki-laki dipaksa, dituntut dan ditugaskan untuk ikut berperang, sedangkan wanita tidak demikian.

Dikatakan menurut ahli hadist, hal ini memicu tindakan yang tidak mengenal agama dan budi pekerti sama sekali. Dikatakan bahwa pada saat itu, satu laki-laki akan berbanding dengan lima puluh wanita. Apabila setiap wanita menemukan seorang laki-laki, mereka tidak sungkan untuk mengatakan, “Nikahilah Aku Tuan, Nikahilah Aku!”

Wallahu a’lam bish-shawab, sesungguhnya Allah lebih mengetahui (maha mengetahui).