8 Hal yang Bisa Dilakukan Pendaki untuk Menjaga Kebersihan Gunung

DoziAdiguna

Dibalik foto gagah para pendaki berlatar pemandangan yang cantik terdapat seonggok sampah yang terabaikan. Dibalik ribuan like foto pendakian terselip potret suram sampah-sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian. Sampah plastik bungkus makanan, sampah bekas botol minuman, dan sampah kaleng gas sering ditemuii di beberapa gunung.

Ini salah siapa? Ini perbuatan siapa? Pertanyaan seperti itu sudah tidak sepatutnya untuk dikeluarkan. Bertindak melakukan aksi nyata itu jauh lebih baik daripada hanya saling menyalahkan. Bergerak menyelesaikan masalah jauh lebih bijak daripada hanya berkomentar. Mengakui kesalahan dengan berusaha memperbaiknya jauh lebih hebat daripada hanya diam tak peduli.

Beberapa hal ini bisa dilakukan pendaki untuk menjaga kebershan gunung dari sampah:

1. Bawa turun sampah anda

Sudah banyak peringatan yang diberikan kepada pendaki untuk membawa turun sampah kembali. Namun, masih saja banyak sampah yang tertinggal di camp pendakian. Gunung bukan tempat sampah. Di gunung juga tidak ada tukang sapu yang siap membersihkan sampah kamu walaupun kamu membayar di pos pendakian. Baca juga: Tips Agar Travelling Tidak Over Budget

2. Kurangi memasak makanan instan

Makanan instant biasanya terbungkus dengan plastik. Contohnya mie instan, sampah yang dihasilkan dari bungkus mie instant akan terbuang, terbang entah kemana perginya. Padahal, sampah plastik tidak mudah terurai. Dibutuhkan waktu kurang lebih 50 sampai 80 tahun untuk menguraikan sampah plastik.

Jika kamu memasak bahan makanan alami, seperti sayur-sayuran, tentu sampah yang dihasilkan aman untuk lingkungan. Selain itu, bukankah sayuran lebih baik untuk kesehatan daripada semangkok mie instan yang berisi banyak pengawet makanan? Hargai kesehatan tubuh kita sendiri, sayangi lingkungan.

3. Membawa botol minuman isi ulang

Daripada Anda membeli air kemasan botol plastik, lebih baik Anda membawa botol air yang bisa diisi ulang sebelum mendaki. Cara ini lebih menghemat isi kantong. Selain itu juga menghemat sampah plastik. Baik untuk kantong pendaki dan baik untuk bumi. Baca juga: Trik Hemat ala Anak Kost Agar Bisa Travelling

3. Jadilah perokok yang bijak

Sebagian pendaki memiliki kebiasaan merokok dan ngopi sambil menikmati alam yang indah ini. Tak jarang filter batang rokok terbuang di jalur pendakian. Setidaknya dibutuhkan waktu 10 sampai12 tahun untuk menguraikannya. Mulai membiasakan diri menyimpan batang rokok, lalu dikumpulkan dengan sampah lain untuk dibawa turun ke basecamp. Atau pilihlah rokok kretek daripada rokok yang ada filternya. Karena, sampah puntung rokok kretek lebih mudah terurai.

4. Simpan bahan logistik menggunakan kotak makanan

Belilah beberapa kotak makanan untuk menaruh bumbu-bumbu, seperti garam, gula, dan kopi. Bisa juga digunakan untuk meletakkan potongan bahan makanan. Pilhlah kotak makanan yang terbuat dari bahan stainless steel. Jika ternyata hanya memiliki kotak makan dari plastik seperti Tupperware, tidak menjadi masalah. Tujuan dari penggunaan kotak makanan ini adalah meminimalis pembuangan sampah plastik di gunung.

6. Isi ulang lagi kaleng bekas gas

Daripada membeli gas kaleng yang baru, lebih baik mengisi ulangnya lagi. Dengan catatan, kaleng gas masih dalam kondisi layak pakai. Selain harganya lebih murah, hal ini juga bisa meminimalis produksi sampah kaleng. Pengisian ulang gas kaleng ini bisa dilakukan di tempat isi ulang korek gas.

7. Ganti tisu dengan handuk kecil

Tisu dalam kegiatan pendakian memiliki fungsi yang sangat penting. Apalagi untuk para pendaki wanita. Tisu sudah menjadi barang wajib ketika mendaki. Namun, alangkah baiknya jika mengganti tisu dengan handuk kecil sebagai pembersih. Baca juga: Alasan Mengapa Pergi Mendaki Gunung

8. Bawa karung atau trash bag

Terakhir yang harus kamu lakukan untuk menjaga gunung dari sampah adalah dengan membawa sampah turun. Membawa sampah turun kembali merupakan hal terpuji yang patut ditiru. Akan lebih baik lagi jika mengganti trash bag dengan karung goni atau karung bekas tepung beras. Karena menurut penelitian, karung goni lebih cepat terurai dari plastik. Jika sampah yang diangkut sampah kering, sampah dibawa turun dan dimasukan ke bak sampah lalu karung goni bisa digunakan lagi.

Bumi sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ia harus segera diselamatkan. Kalo bukan kita siapa lagi? Kalo bukan sekarang kapanlagi? Bukankah kita sangat membutuhkannya untuk tetap survive? Kalau planet tempat kita tinggal ini punah, kita akan hidup dimana lagi? Mulailah dari hal kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang.

Because, there is no Planet B

DoziAdiguna

Dozi Adiguna adalah seorang yang suka bekerja secara online seperti menjadi penulis blog, mengikuti lomba online, Berjualan online selain itu juga suka travelling untuk refresing otak.

Tags

Related Post