Sesungguhnya memahami bukanlah sebuah hal yang mudah. Meskipun pada  dasarnya cinta adalah hal yang sederhana dan dimiliki manusia sebagai bawaan dari lahir. Rasa cinta tetaplah susah ditafsirkan apalagi kalau dihadapkan pada perasaan kepada lawan jenis.

Menyampaikan perasaan cinta kepada lawan jenis terkadang menjadi sebuah beban apalagi bagi wanita. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan salah satunya adalah gensi dan takut ditolak. Apalagi ketika penolakan itu diawali dengan pertanyaan apa kamu mencintaiku?

Apakah rasa cinta harus punya alasan?

Pernah kah anda mendapat pertanyaan ini dari pasangan anda atau pernahkah anda mempertanyakan pertanyaan ini kepada pasangan anda. Apa jawabannya?

Ketika berbicara cinta sejati maka sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa memastikan akan hal itu. Tidak pula rahwana yang rela mati demi shinta atau juliet yang harus mengakhiri hidupnya gara-gara tidak bisa bersatu dengan romeo atau mungkin laila yang menjadi gila karena cintanya yang tidak bisa bersatu.

Sesungguhnya cinta tidak butuh sebuah alasan

Sepakat atau tidak bahwa cinta seharusnya tidak butuh sebuah alasan saya yakin bahwa anda sudah melihat banyak kenyataan yang terjadi. Perceraian yang terjadi, kata putus yang terucap atau bahkan ditinggalkan tanpa sebuah pesan apapun. Kenyataan seperti itu telah banyak terjadi. Cinta itu tidak pernah membutuhkan sebuah alasan karena cinta itu sendiri adalah sebuah alasan.

Kenapa cinta tidak butuh alasan?

Coba pikirkan ketika pasangan anda jatuh cinta kepada anda karena anda cantik, pikirkan 20 atau 3 tahun ke depan ketika kecantikan itu hilang apakah cinta anda relakan juga pergi bersama pudarnya kecantikan anda. Ketika alasan cinta itu karena kecerdasan suatu saat nanti anda akan tua dan akan mengalami kemunduran dalam kemampuan berpikir, menganalisis dan memilih hal yang terbaik.

Ketika cinta lahir karena romantisme, ingat bahwa hidup ini bukan hanya untuk menikmati romansa kehidupan. Cinta ini butuh makan dan pastinya harus bekerja. Apa yang akan terjadi ketika pasangan anda harus pergi beberapa bulan atau mungkin tahun dengan alasan pekerjaan? Masihkah cinta itu terasa romantisnya?

Sekali lagi cinta tidak butuh sebuah alasan karena ketika cinta sudah pakai alasan maka hilanglah makna cinta itu sendiri. Siapapun anda yang membangun hubungan dengan kata cinta yang didasari sebuah alasan maka mulailah berpikir karena alasan itu lahir dari sebuah pikiran yang sesungguhnya cinta tidak butuh logika untuk menafsirkannya. Cinta adalah bahasa hati yang nafasnya terhembus kesucian.