ERUDISI.com – Weekend, ini 3 rekomendasi yang yang bisa jadi referensi. Konsep ramah lingkungan memang semakin gencar dibuktikan oleh pelaku bisnis termasuk dengan hotel. Banyak sekali pilihan penginapan dengan konsep ini.

Mana Early Paradise Ubud Bali

penginapan eco friendly di Bali
Foto Akun Instagram @manaubud

Eco ini mengusung konsep ramah lingkungan. Mulai dari kamar-kamar yang terbuat dari kantung-kantung sampah. Listrik menggunakan solar panel. Furniture terbuat dari bahan organik dan daur ulang.
Limbah air yang digunakan untuk menyiram kebun.

Bahkan semua buah dan sayur merupakan bahan organik..

Mana Early Paradise ini beralamat di JL. Raya Sayan, Banjar Mas, Gang Emas, Ubud – Bali.

Greenhost Boutique Hotel Prawirotoman Yogyakarta

Penginapan eco-friendly di Yogyakarta
Foto Akun Instagram @greenhosthotel

Seperti namanya hotel ini memang sangat concern terhadap sustainabilty. Penerapan ramah lingkungan diterapkan dalam berbagai lini diantaranya sistem operasi, bahan bangunan, kebijakan pembelian, penggunaan (ulang) air, konservasi energi, dan daur ulang limbah.

Bahkan mereka juga concern pada Pertanian. Terbukti dari desain besar mereka yang menggabungkan pertanian dan keahlian di bawah satu atap—dua hal yang sangat dikenal oleh penduduk setempat di Yogyakarta.

Dari waktu ke waktu, mereka menyelenggarakan acara kolaboratif di ruang greenhost Boutique Hotel, bekerja sama dengan influencer dan komunitas yang memiliki semangat dan visi yang sama.

Sebagian besar tamu mereka sangat menghargai lingkungan yang unik dan ramah di ruang hijau semi-outdoor. Bahkan mereka sangat tertarik pada seni & kerajinan, alam, budaya, serta desain inovatif dan proyek eksperimental.

Greenhost Boutique Hotel beralamat di Prawirotaman II #629 Brontokusuman Yogyakarta Indonesia.

Penginapan Eco-Friendly: Kampung Lumbung Kota Batu Malang

Penginapan eco-friendly di kota batu Malang Jawa timur
Foto Akun Instagram @kampunglumbung

Dilaman websitenya menyebutkan bahwa antara akhir 1990-an hingga awal 2000-an, pemilik Kampung Lumbung, Bambang Setia Dharma, perlahan bekerja keras mewujudkan tujuan hidupnya untuk kembali dan mengembangkan bisnisnya sendiri di kampung halamannya, kota Batu.

Pada saat yang sama, ia menyaksikan bahwa warisan Jawa Timur mulai menipis, termakan oleh modernisme, dan akan hilang di masa depan.

Pada tahun 2006, Kampung Lumbung digagas dengan maksud untuk melestarikan kampung- kampung (desa) Jawa Timur yang ‘hilang’ yang kini diganti dengan bangunan beton modern.

Dia dengan hati-hati memilih dan dengan penuh kasih memulihkan Doro Kepak antik dan Joglo (rumah kayu jati tradisional Jawa), Lumbung (lumbung beras tradisional), Kandang Kebo (kandang ternak tradisional) dan sisa-sisanya dari sekitar Jawa Timur.

Ini adalah rumah dan lumbung tradisional bersejarah yang dibangun oleh penduduk asli Jawa Timur sejak hampir 200 tahun yang lalu dan sekarang digantikan oleh adopsi batu bata dan batu dalam konstruksi bangunan modern.

Kampung Lumbung dibangun berdasarkan filosofi tata ruang Kampung Jawa Timur kuno; mengikuti permukaan tanah.

Antara 2010 – 2012, mitra, keluarga, dan teman diundang untuk bergabung dalam perluasan Kampung Lumbung. Saat ini, total 36 rumah asli Jawa yang telah dipugar – terdiri dari 14 cottage dan fungsi lainnya dibangun di atas bukit miring, terletak di sekitar taman lanskap yang rimbun dan nuansa tanaman hijau.

Arsitektur tradisional Kampung Lumbung dan pendekatan berkelanjutannya telah menginspirasi penduduk setempat untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam melestarikan budaya Jawa secara berkelanjutan.

Nah, serunya di tempat ini tidak perlu menggunakan AC karena udaranya sudah sejuk sekali.. Menginap disini seakan kembali pada kehidupan Jawa timur tempo dulu.

Kampung Lumbung beralamat di Jl. Ir Sukarno Puskesmas Dalam 1 Beji – Batu.

Nah itulah 3 Rekomendasi penginapan eco-friendly yang bisa jadi pilihan. Semoga bermanfaat ya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Temukan jawaban dan inspirasi setiap hari bersama Erudisi. []