adalah langkah pertama dari seluruh rangkaian proses sampai Anda menghasilkan sebuah lagu.

Istilah ini diambil dari fakta bahwa setiap masing-masing rekaman yang Anda buat (apakah itu gitar, bass, vokal dan lain-lain) disimpan pada file terpisah dan unik pada software rekaman Anda.

Memiliki track terpisah dari masing-masing instrumen, vokal dan sebagainya adalah hal yang sangat bagus, karena itu memungkinkan Anda memiliki kontrol leluasa terhadap masing-masing sound pada saat mixing nanti.

Anda bisa mengatur level, menambahkan efek, menyesuaikan EQ untuk setiap track. Bisa dikatakan Anda memiliki kontrol total  terhadap setiap elemen suara untuk menghasilkan hasil akhir terbaik.

Pada ‘zaman dulu’ (kesannya dah lamaaaa banget ya, hehe….), proses rekaman menggunakan pita magnetik, tapi sekarang kita sangat dimudahkan dapat merekam langsung ke penyimpanan di komputer.

Hasilnya, proses rekaman jauh lebih mudah serta dapat melakukan ‘take’ sebanyak yang Anda mau. Dengan harga storage yang semakin murah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam masalah ini.

Sekarang mari kita bahas lebih detil proses tracking ini.

Dasar-dasar proses tracking

Ada 3 hal yang menyusun sebuah track yang bagus:

Pertama, performa yang bagus. Tanpa ini, maka hal lainnya menjadi tidak berarti.

Kedua, Anda menginginkan sinyal audio yang kuat dan bersih. Ini bisa Anda dapatkan dengan memahami proses gain staging yang baik.

Ketiga, Anda ingin meminimalisir suara-suara yang mengganggu dan tidak diinginkan yang berasal dari lingkungan sekitar.

Yang terakhir ini mungkin agak sedikit sulit karena kita tidak berada pada ruang studio dengan treatment khusus, melainkan hanya memanfaatkan ruangan biasa yang disulap menjadi studio.

Anda mungkin terkejut mendapati begitu banyak suara yang tidak diinginkan dibanding dengan apa yang bisa Anda dengar sendiri, khususnya jika Anda menggunakan condenser microphone.

Jika Anda bisa memperoleh ketiga hal di atas, maka Anda telah memiliki bahan mentah yang hebat, yang selanjutnya dapat dimasak matang hingga menjadi karya yang luar biasa.

Tentang MIDI dan proses ‘printing’

Apabila Anda menggunakan track MIDI, ada satu hal lagi yang perlu dilakukan, yaitu merubah data MIDI menjadi data audio .

Apa maksudnya?

Masih ingat bukan? Bahwa data MIDI, mudahnya adalah berisi instruksi bagaimana memainkan musik. Sama seperti partitur piano yang dapat menuntun Anda memainkan piano. Tapi data MIDI itu sendiri bukanlah musik!

Silakan baca dasar-dasar data MIDI untuk penjelasan lebih rinci.

Namun demikian, Anda dapat menggunakan data MIDI untuk dimainkan pada suatu instrumen MIDI kemudian merekam suara yang dihasilkan pada track audio tersendiri. Nah, proses inilah yang disebut dengan ‘printing’ (di wilayah saya tinggal, biasanya menyebutnya dengan proses ‘loading’).

Atau dengan kata lain, Anda perlu merubah data MIDI ke dalam bentuk sinyal audio digital, yang kemudian bisa digunakan dalam proses mixing.

Perlu diingat, bahwa sekali Anda melakukan printing pada data MIDI, maka Anda kehilangan kontrol untuk merubah-rubah parameter data MIDI.

Tentu Anda masih dapat mengedit file audio, tapi tidak bisa selonggar jika masih dalam bentuk MIDI. Untuk itu, akan lebih baik Anda tetap menyimpan data MIDI secara terpisah, meskipun telah melakukan proses printing.

Data MIDI hanya memakan ruang storage yang sangat-sangat kecil, sehingga tidak akan membebani ruang di harddisk.

Demikian uraian singkat tentang proses tracking, berikutnya kita akan membahas proses mixing.