6 Kunci Keberhasilan Budidaya Udang

1. Pemahaman Teknologi Budidaya Udang Secara Utuh Di jaman sekarang segala sesuatu kegiatan usaha tidak lepas dari peran teknologi, semakin hari perkembangan teknologi semakin pesat,

Dino Sariono

1. Pemahaman Teknologi Secara Utuh

Di jaman sekarang segala sesuatu kegiatan usaha tidak lepas dari peran teknologi, semakin hari perkembangan teknologi semakin pesat, baik hasil temuan anak bangsa maupun serapan dari luar.

Dalam usaha Budidaya Udang juga demikian, peran teknologi sangat berpengaruh besar dalam keberhasilan usaha, baik itu Pembibitan maupun pembesaran udang. Di Indonesia saat ini sedang digalakkan teknologi tepat guna untuk menunjang suatu keberhasilan usaha petani ikan.

Para petani mulai diperkenalkan dengan alat-alat penunjang kegiatan budidaya seperti alat untuk pengecekan kualitas air, monitoring hama dan penyakit, peran kincir sebagai penyuplai oksigen terlarut dalam air dan sebagainya.

2. Konsisten Menerapkan Teknologi Anjuran

Berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha tidak lepas dari niat pelaku usaha itu sendiri, jika para petambak mempunyai tekat dan niat yang kuat untuk keberhasilan usahanya maka persentase keberhasilan usahanya akan jauh lebih besar dibanding kegagalan.

Apalagi jika petambak konsisten menerapkan teknologi yang yang tepat guna. Misalnya saja konsisten melakukan pengecekan air kolam, sehingga seluruh aspek yang diperlukan udang yang terkandung didalam air seperti pH, suhu, salinitas, kadar oksigen terlarut, bisa terpenuhi dengan baik.

3. Sistem Biosekuriti yang Konsisten

Biosekuriti adalah teknologi terbaru yang sedang gencar di terapkan di masyarakat khususnya petani ikan, baik itu di air tawar, air payau maupun air laut, sistem ini adalah sistem pencegahan penyakit yang dimulai dari persiapan hingga pasca panen, semakin konsisten teknologi ini diterapkan di setiap fase budidaya maka semakin besar pula peluang keberhasilan usaha budidaya udang.

Keutamaan sistem ini terletak pada pencegahan, biosekuriti diharapkan mampu mencegah masuknya bakteri, virus, jamur, parasit yang dapat mengganggu kelangsungan hidup udang yang dipelihara, apabila cara ini dilakukan secara terus menerus, maka peluang untuk terserang penyakit akan sangat kecil.

4. Sarana Produksi yang Terjamin Mutunya

Dalam dunia usaha budidaya, mutlak diperlukan sarana dan prasarana produksi, misalnya benih, pakan, pupuk, kapur, kolam, dan lain sebagainya, semua itu diperlukan untuk berjalannya sebuah usaha. Segala aspek tersebut harus mempunyai standar mutu yang baik, misalnya saja benih.

Standar mutu benih yang baik contohnya ukuran benih yang seragam, tidak cacat, gerakannya gesit. Jika benih dengan kualitas terbaik yang di tebar di kolam pembesaran maka besar kemungkinan akan tahan terhadap serangan penyakit dan hasil panen pun akan tinggi.

5. Tenaga Teknis Berpengalaman Disiplin dan Teruji

Pepatah lama mengatakan Pengalaman adalah guru yang paling berharga, hal ini sangat tepat, dalam dunia usaha budidaya udang, pasti akan sangat banyak kendala teknis maupun non teknis yang akan dihadapi.

Dalam hal seperti itu pengalaman tenaga teknis atau teknisi akan menjadi modal yang sangat penting, tidak hanya teknisi, petani tradisional pun demikian. Kesiapan menghadapi masalah akan mempengaruhi “kekuatan tempur” para petambak sehingga dengan kesiapan mental yang sangat matang tidak akan melemahkan semangat pada saat terjadi masalah pada usaha.

6. Sistim Monitoring yang Intensif

Terakhir, seluruh kegiatan usaha yang dilakukan sebaiknya dilakukan monitoring yang rutin sehingga segala sesuatu keperluan, masalah akan diketahui secara cepat sehingga antisipasi terjadinya kegagalan akan terdeteksi lebih awal.

Jika sedari awal petambak telah mengetahui potensi adanya kendala atau masalah maka segera akan bisa teratasi, sehingga jalannya usaha akan sesuai seperti yang kita harapkan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Tags

Related Post