Apakah Anda termasuk orang yang percaya bahwa kualitas bagus mesti berlabel harga yang tinggi? Ketika Anda dihadapkan pada dua pilihan, apakah Anda langsung secara otomatis mengatakan bahwa semakin mahal barang pasti lebih bagus? Dan bila berkaitan dengan hal atau barang-“barang gratisan”, apakah Anda menganggap segala hal yang selalu tidak berguna dan tak berkualitas?

Jika Anda menjawab “ya” pertanyaan-pertanyaan di atas, waktunya Anda mengenal dan mempelajari mengapa (dan bagaimana) sebuah sumber terbuka () diberikan secara gratis.

Pengertian kata “Free”

Mungkin sedikit membingungkan bagi mereka yang baru mengenal software open source karena adanya embel-embel kata “Free”, yang bisa diartikan sebagai “gratis”. Kadang disebut dengan “free software”, kadang juga disebut “open source software”, kadang disebut lengkap dengan “free and open source software”. Kata “free” di sini, berarti cuma-cuma, alias tidak ada harga yang harus dibayarkan. Free juga berarti bebas dari batasan. Ini tentang kebebasan!

Ketika Richard Stallman pertama kali mengenalkan konsep GNU Project di tahun 1983, belum dikenal istilah seperti “free software” atau “open source software”, paling tidak dalam hal penggunaan nama pada software yang dibuat.

Namun, setelah aktif bertahun-tahun di lingkungan budaya hacker pada Laboratorium Artificial Intelligence di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stallman mulai berbagi kode sumber secara terbuka yang mengijinkan anggota lab lainnya untuk memodifikasi, mengembangkan, memperbaiki dan mendistribusikan ulang hasil kerja orang lainnya tanpa harus takut melanggar hak cipta.

Dalam dunia pengembangan software tradisional, segala sesuatu menjadi sangat tertutup dan rahasia. Nah, dari konflik kultur pengembangan software yang menyebabkan software bebas dan GNU General Public License (GPL) lahir.

Saat ini, banyak sekali versi terakhir dari GPL jauh lebih rumit, kompleks dan lengkap dibanding versi aslinya, dimana telah terus-menerus dimodifikasi bertahun-tahun seiring perkembangan teknologi terbaru. Namun, ide dasarnya tetap lah sama: yaitu menyediakan perangkat legal untuk mendistribusikan perangkat lunak dalam suatu cara dimana pengguna software dijamin haknya untuk melihat, mengubah, menyebarluaskan dan bahkan menjual software sumber terbuka.

Dengan kata lain, salah satu alasan dari software open source adalah “free”, kebebasan, karena memang bebas dari segala batasan yang ada pada software propriety.

Membayar dengan cara lain

Ya, tidak terhitung software open source boleh didapatkan secara gratis. Alasan utama dari hal tersebut tergantung dari paket atau projek khusus tertentu yang Anda inginkan, namun secara umum, ada beberapa alasan umum mengapa sebuah software diberikan secara cuma-cuma oleh pengembangnya.

Pertama dan yang paling populer adalah bahwa perusahaan tetap bisa bertahan dengan “menjual” software open source adalah dengan mengenakan biaya hanya untuk layanan-layanan khusus tertentu. Layanan ini bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah:

  • Dukungan teknis (technical support). Dimana Anda boleh mengangkat dan menghubungi seseorang untuk meminta bantuan terkait software yang digunakan.
  • Add-ons. Dimana pengembang Anda bisa menambahkan fitur-fitur khusus pada software.
  • Pelatihan. Anda bisa mengambil kelas, bertemu instruktur atau membeli materi pelajaran terkait penggunaan software.

Nah, dengan melihat ketiga hal di atas, maka tidaklah terlalu mengherankan bahwa software open source diberikan cuma-cuma. Dan dari perspektif bisnis, memang ada strategi penjualan macam ini, di mana perusahaan menjual suatu produk di bawah harga standar untuk menciptakan penjualan lainnya, yang mungkin lebih menguntungkan, baik berupa produk maupun jasa.

Para pengembang hobi

Yang terakhir, ada cukup banyak software open source di luar sana yang dikembangkan dan dikelola sebagai projek tambahan atau sekadar hobi dari pembuatnya. Ini dilakukan oleh mereka yang tidak berorientasi melulu kepada uang, mereka melakukannya karena mereka mencintai apa yang kerjakan, sebagai proses menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau alasan-alasan lainnya.

Jadi kesimpulannya, software open source atau free software ‘gratis’, bukan berarti ia tidak berkualitas profesional, tapi sederhananya, karena mereka tidak datang dengan dukungan penuh seperti software komersial yang dibangun untuk mendatangkan profit.

Dan ingat, tidak ada tertuang dalam sebuah lisensi bahwa Anda tidak boleh menghasilkan uang dari sebuah software open source. Dan bahkan ketika Anda harus mengeluarkan sedikit biaya untuk mendapatkannya, software open source tetaplah FREE …. bebas, bebas dari batasan!