Bagi seorang yang memiliki hobi menulis menjadi seorang penulis profesional dan karyanya diterbitkan oleh media lokal maupun nasional itu adalah impian terbesar yang dia dambakan sejak lama. Akan tetapi untuk bisa menjadi seorang penulis di media itu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Selain dari kualitas artikel yang kita buat kita juga harus bersaing dengan ribuan penulis senior lainnya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat karya kita tidak diterima di suatu media.
1. Banyaknya Penulis
Banyaknya penulis membuat kita harus bersaing secara ketat. Kita harus bersaing mulai dari kualitas artikel dan keunikan artikel yang kita miliki. Karena semakin banyaknya penulis terkadang satu tema bisa ditulis oleh beberapa penulis. Sebagai seorang penulis baru yang belum memiliki nama agak sulit untuk bersaing dengan penulis senior dan yang lebih berpengalaman. Sehingga kita harus memiliki nilai beda dan keunikan tersendiri dari artikel yang kita buat.
2. Kesamaan Visi
Setiap penerbit memiliki target pasarnya masing-masing dan memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Jika penerbit yang biasa menarget audiens remaja, maka gaya bahasa mereka pun disesuaikan dengan gaya bahasa remaja.
Berbeda jika artikel yang kita kirimkan adalah kepada redaksi berita ataupun target pasar yang lebih formal lainnya misalkan koran, buku dan berbagai macam media formal lainnya. Maka kita harus menyesuaikan karena jika kita tidak menyesuaikan dengan target pasar mereka maka kemungkinan besar artikel kita jarang diterima oleh penerbit.
Kita harus mulai bisa membaca karakter dari masing-masing penerbit. Jika kita ingin artikel atau karya kita terbit sebaiknya kita mengirimkannya kepada penerbit yang memiliki niche yang sama dengan tulisan yang kita buat.
Jika anda ingin menerbitkan novel Islami maka kirimkanlah artikel anda kepada penerbit yang memiliki niche Islami.
3. Kesalahan Dasar dalam Penulisan
Sebagai penulis kita harus menyadari jika editor itu setiap harinya menangani puluhan bahkan ratusan artikel. Meja editor biasanya penuh dengan naskah-naskah artikel yang dikirimkan oleh para penulis. Jika penulis yang sudah biasa menerbitkan di media tersebut biasanya akan diprioritaskan karena standar penulisan yang mereka buat sudah diketahui oleh pihak editor.
Namun bagi penulis pemula biasanya belum memiliki standar tulisan yang baik. Yaitu mulai dari gaya bahasa yang kaku, maupun kesalahan pengetikan yang mendasar. Biasanya editor akan menyingkirkan artikel yang memiliki standar penulisan yang kurang bagus. Bagi anda yang belum pernah menerbitkan artikel ataupun novel maka sebaiknya buatlah semacam surat pembuka kepada pihak editor sebagai tanda pengenalan dan mintalah penerbit mengirimkan balik jika karya anda tidak diterbitkan dan mintalah koreksi dari editor tersebut.
Hal ini akan menambah ilmu dan sebagai sarana belajar jika artikel anda tidak diterbitkan. Untuk novel biasanya memakan waktu tiga bulan untuk penerbit besar karena banyaknya naskah yang mereka terima.
4. Kurang Memiliki Nilai Jual
Penerbit merupakan sebuah perusahaan yang menjual konten. Sehingga mereka akan menyeleksi konten yang kita buat apakah konten yang kita buat memiliki nilai jual atau tidak berdasarkan market share yang mereka target. Ciri artikel yang menjual adalah memberikan informasi, solusi, dan dicari banyak orang.
Inilah kesulitan penulis pemula karena dia belum begitu paham dengan pasar yang ia target. Pembaca mana yang dia tuju. Penulis pemula biasanya hanya menulis tentang hal apa yang ingin dia tulis.
Inilah empat kesalahan dasar yang harus anda benahi jika anda menginginkan naskah anda diterbitkan oleh penerbit.