Kita sering dihantui dengan persepsi yang salah tentang bakat dan kemampuan alami. Kita berpikir bahwa bakat adalah pemberian alam, dimana kita tidak memiliki kontrol penuh bagaimana mendayagunakannya, sama seperti kita tidak memiliki kontrol terhadap apa warna kulit kita.
Selama bertahun-tahun saya telah menunggu sampai waktu dimana bakat alami saya muncul dan berkembang dengan sendirinya, lalu saya mencapai potensi terhebat yang saya miliki. Sampai akhirnya, saya menyadari bahwa menunggu sama sekali tidak berguna.
Bakat dan kemampuan adalah pilihan, bukan pemberian alam. Dan bahwa gairah sudah cukup melebihi dari segala kemampuan apapun yang diberikan oleh alam.
Akar utama dari masalah ini adalah keyakinan bahwa bakat dan kemampuan merupakan pemberian alam. Sudah dari sananya. Sudah kita bawa sejak lahir. Kita hanya tinggal menunggu kemampuan dan bakat itu muncul, lalu kita mencapai kesuksesan dalam hidup.
Keyakinan yang salah ini, yang mencegah kita untuk mengejar apa saja yang kita inginkan. Karena, jika kita menganggap bahwa kemampuan dan bakat semata hanya pemberian alam, pembawaan sejak lahir, akhirnya segala usaha menjadi sia-sia belaka.
Tapi nyatanya, bakat lebih dari sekedar pemberian alam. Bakat alami hanya akan mengantarkan kepada pintu masuk, tapi tidak lebih dari itu.
Mari kita ambil contoh. Berapa banyak orang di dunia ini yang memiliki bakat alami sebagai seorang atlet, mengapa hanya ada satu seorang Maradona?
Maradona menjadi yang terbaik bukan semata karena bakat alami yang dia miliki. Dia menjadi yang terbaik karena dia mencintai sepak bola, lebih dari apapun hal lainnya. Sumber kekuatan dari kemampuan hebatnya bukan berasal alam, tapi dari cinta!
Cinta adalah sesuatu yang memotivasi orang untuk bertahan dalam latihan berjam-jam lamanya, bertahan dengan banyak kegagalan, bertahan sampai mereka mencapai yang terbaik yang mampu mereka capai.
Sungguh, bakat alami tidak bisa disejajarkan dengan ketekunan belajar, kerja keras dan pengalaman selama bertahun-tahun.
Jika Anda mencintai sesuatu, jangan pernah biarkan diri Anda tenggelam karena merasa tidak memiliki bakat alami.
Anda hanya butuh kerja keras untuk mengembangkannya, belajar dari pengalaman, dan suatu saat nanti, setelah sekian lama, Anda merasakan bahwa tidak perlu lagi menggantungkan diri pada bakat alami.
Poin utama yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa: gairah, cinta, semangat atau apapun Anda menyebutnya, jauh lebih penting, jauh lebih berperan bagi kesuksesan Anda, dibandingkan hanya sebuah bakat alami. Kita tidak boleh menyandarkan diri pada bakat alami untuk mengatur jalan hidup kita.
Selama bertahun-tahun lalu, saya mengharap bakat terbaik yang alam berikan kepada saya akan muncul dengan sendirinya, dan menunjukkan jalan hidup terbaik mencapai kesuksesan. Saya berandai-andai, bahwa bakat itu muncul secara tiba-tiba melalui kejadian tertentu secara tak sengaja, dan semuanya berjalan baik sebagaimana mestinya. Saya terlalu takut untuk memilih, bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk memilih apa yang benar-benar saya sukai.
Apa yang terjadi?
Cara ini benar-benar tidak berguna. Sama sekali tidak berhasil. Saya tidak kemana-mana, tidak mencapai apa-apa. Cara ini gagal total!
Nyatanya, alam tidak akan perduli, tidak akan repot-repot mencarikan sesuatu yang terbaik di diri Anda. Alam tidak akan menunjukkan kepada Anda apa yang terbaik bagi Anda. Anda sendiri lah yang bertanggung jawab menemukan kebahagiaan yang Anda inginkan.
Dan ini lah kabar terbaiknya. Kenyataan bahwa kunci menggapai kesuksesan dan kebahagiaan itu satu dan sama, yaitu: cinta!
Cinta yang sama, yang membuat Anda mau mendedikasikan seluruh hidup Anda pada satu hal. Cinta yang sama itu juga, yang memotivasi untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan terbaik Anda.
Jadi, berhentilah untuk menunggu!
Tentukan saat ini juga, hal apa yang benar-benar Anda cintai, dan kejarlah itu mulai sekarang. Tidak ada orang lain yang akan melakukannya untuk Anda, tidak juga dengan alam.
Sukses selalu untuk kita semua.
Salam.