Sekolah STOVIA Pencetak Kaum Terpelajar Pribumi

erudisi.com – Bicara mengenai pendidikan di , mungkin Indonesia masih tertinggal dengan tetangga seperti malaysia,singapura dan apalagi negara-negara barat.Dari mulai sistem pelaksanaan Kurikulum sampai dengan fasilitas sarana dan prasarana sudah ketinggalan. Namun tahukah anda jika dibandingkan dengan negara tetangga, indonesia sewaktu masih penjajahan belanda memiliki salah satu STOVIA sekolah tinggi kedokteran yang di kemudian hari mencetak kaum terpelajar untuk mendirikan sebuah organisasi perjuangan  Boedi Oetomo.

Para Akademisi STOVIA

Sekolah STOVIA atau School tot Opleiding van Indische Artsen merupakan sekolah tinggi kedokteran  yang berada di Batavia sekarang Jakarta dan sekarang STOVIA berubah menjadi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA.Sekolah kesehatan ini yang pada akhirnya meluluskan salah satu Pahlawan Indonesia, Dr. yang mendirikan Organisasi Pergerakan Nasional Boedi Oetomo bersama kawan-kawan.

BERDIRINYA STOVIA

Sejarah mencatat berdirinya STOVIA karena kekhawatiran dari Pemerintah Belanda akan kekurangan tenaga medis di negara jajahannya.Dan akhirnya pada tahun 2 Januari 1849 Pemerintah Belanda melalui surat keputusan Gubernemen No.22 tentang mendirikan sebuah tempat pendidikan yang akhirnya berdiri tempat pendidikan di Rumah Sakit Militer, sekarang RSPAD Gatot Subroto.

Seiring berjalannya waktu , kegiatan pendidikan  di tingkatkan kulitasnya.Sekolah juru kesehatan diubah menjadi “Sekolah Djawa” dengan surat keputusan Gubernemen No.10. Di dalam masa pendidikan Sekolah Dokter Djawa para pelajar harus menempuh 3 tahun untuk mendapatkan gelar dokter jawa dan berhak menjadi tenaga kesehatan, namun kebanyakan dari pelajar yang lulus hanya menjadi se'orang mantri cacar.

Sekolah pendidikan kesehatan ini terus mengalami peningkatan kualitas dan peningkatan mutu  kurikulum serta nama antara lain

  1. Pada tahun 1889 namanya diubah menjadi School tot Opleiding Van Geneeskundige.( Sekolah Pendidikan Ahli Ilmu Kedokteran Pribumi )
  2. Tahun 1989 diubah kembali menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen.( Sekolah Dokter Pribumi )
  3. Tahun 1913 namanya kembali diubah , hanya mengubah Inladsche menjadi Indische ( School tot Opleiding van Indische Artsen ) atau disingkat STOVIA karena sekolah ini sekarang terbuka untuk umum, termasuk bangsa asing timur. Nama STOVIA sendiri bertahan sampai 9 Agustus 1927
  4. Pada masa Pendudukan Jepang nama Sekolah ini diganti oleh orang jepang menjadi Ika Daigaku (Sekolah Kedokteran)
  5. Dan dimasa awal Kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengubah nama menjadi Perguruan Tinggi Republik Indonesia.
  6. Pada sejak 2 Februari 1950 Pemerintah Indonesia, secara resmi mengubah sekolah kedokteran pertama di Bumi Nusantara ini menjadi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA sampai sekarang.
STOVIA dulu

 

 

 

STOVIA sekarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *