bayi prematur

Bayi Prematur, Apa yang Harus Dilakukan?

adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kandungan normal, atau dalam bahasa medis nya adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia 37 minggu dan beratnya kurang dari 2.500 gram. Pada dasarnya bayi yang terlahir prematur lebih rentang terhadap beberapa karena sebagian organ nya belum berkembang dengan baik.

Agar bayi prematur dapat kembali normal dalam pertumbuhan dan perkembangan organ tubuhnya orang tua harus memberikan perhatian dan perawatan ekstra. Oleh karena itu bagi orang tua yang melahirkan bayi dengan kategori prematur perlu memperhatikan hal-hal berikut.

Darah

Pada umumnya bayi prematur tidak memiliki sel darah merah yang cukup atau biasa dikenal dengan istilah anemia. Penyebabnya adalah usia kandungan yang tidak cukup sehingga tidak mampu menyimpan zat besi dalam jumlah cukup untuk memproduksi sel darah merah. Akibatnya adalah bayi akan mengalami masalah makan dan mengalami pertumbuhan lambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut apabila terjadi pada bayi prematur adalah dengan memberikan suplemen yang meningkatkan produksi sel darah merah. Pada beberapa kejadian bayi prematur yang mengalami anemia diberikan transfusi darah. Namun sebagai orang tua yang mengalami hal tersebut sebaiknya sering berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang benar.

Pernafasan

Terkait dengan anemia tadi, bayi prematur bisa mengalami masalah pada pernafasan. Masalah pernafasan ini disebut dengan apnea atau penghentian nafas sementara selama tidur. Bayi prematur bisa berhenti bernafas dalam kisaran hitungan 20 detik. Hal ini diakibatkan karena detak jantung yang menjadi lambat dan penyebab awalnya adalah kurangnya sel darah merah yang membuat kerja jantung kurang normal.

Solusi yang bisa diberikan pada bayi prematur yang mengalami apnea adalah dengan memonitor dengan konstan. Apabila pada saat monitoring bayi mengalami apnea maka akan diberikan stimulus berupa sentuhan pada bayi agar segera bernafas. Intinya bayi yang mengalami apnea sebaiknya berada dalam pengawasan dokter sampai benar-benar sudah dinyatakan normal kembali.

Hati

Sebagaimana telah dijelaskan di awal bahwa bayi prematur mengalami perkembangan organ yang kurang normal. Salah satu organ yang biasanya mengalami perkembangan kurang normal pada bayi prematur adalah hati. Penyakit yang timbul karena masalah perkembangan hati bayi prematur adalah penyakit kuning. Penyakit ini terjadi karena fungsi hati bayi yang tidak berjalan normal untuk membuang sisa buangan dari darah yang disebut dengan bilirubin.

Solusi untuk bayi prematur yang mengalami permasalahan hati atau terkena penyakit kuning adalah dengan perawatan menggunakan cahaya khusus disebut phototheraphy. Meskipun persoalan penyakit kuning ini bisa dicegah dan tidak terlalu berbahaya namun apabila dibiarkan dan tidak diberikan penanganan khusus bisa menyebabkan kerusakan otak pada bayi.

Infeksi

Bayi prematur dengan keterbatasan perkembangan organ tubuh memang lebih rentang dengan penyakit. Salah satu penyakit yang bisa terjadi adalah infeksi. Infeksi pada bayi prematur lebih besar kemungkinan terjadi karena sistem imun (Daya tahan tubuh) yang belum matang. Itulah sebabnya bayi prematur lebih rentang terhadap serangan bakteri, virus dan organisme lain yang dapat menyebabkan infeksi.

Penyakit yang bisa timbul karena infeksi adalah infeksi paru-paru (Pneumonia), infeksi darah (sepsis), dan infeksi di sekitar membran otak dan tulang belakang (meningitis). Oleh karena itu bayi prematur sebaiknya diperiksa dengan baik oleh dokter terutama sistem imun nya. Orang tua juga harus sering melakukan kontrol kesehatan bayi prematur pada dokter untuk mengetahui perkembangan organ-organ tubuhnya.

Semoga bayi yang terlahir prematur bisa mendapatkan penanganan terbaik dari dokter agar bisa tumbuh normal. Anak adalah aset yang paling berharga dan perlu dijaga dengan baik. Ditangan merekalah kelangsungan masa depan digantungkan.

Check Also

Panduan MPASI Bayi 6 bulan

Panduan Pemberian Makanan Padat Pertama pada Bayi

ERUDISI.com – Ayah Bunda perlu panduan pemberian makanan padat pertama pada bayi? Apalagi bagi ayah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *