Kenapa Tulisanku Tidak Enak Dibaca?

Iman Nugroho

menjadi blogger profesional

Seorang pemula biasanya ingin membuat dalam jumlah banyak, karena mengikuti cara blogger master aliran posting sebanyak-banyaknya. Akan tetapi sebagai seorang blogger pemula tentunya akan mengalami banyak sekali kendala. Mulai dari kehabisan ide penulisan sampai yang berantakan karena mengejar target.

Memang jika dipikir secara logika, semakin banyak kita membuat artikel, semakin banyak pintu masuk pengunjung datang ke blog kita. Namun biasanya mengejar jumlah posting, akan berakibat penurunan kualitas artikel yang baik. Kita bisa membandingkan hasil tulisan kita dengan karya tulisan yang sudah terbit di media jurnalistik.

Tulisan yang baik, rasanya seakan mengalir dan tak terasa kita sudah membuka beberapa laman di website tersebut. Kita seakan berbicara dengan orang yang menulis artikel tersebut dengan bahasa yang ringan, lugas, santai dan mudah dipahami. Oleh karena itu sebagai seorang pemula kita harus memperhatikan beberapa hal dasar dalam penulisan antara lain:

1. Menghindari kesalahan pengetikan

Kesalahan pengetikan akan dialami oleh siapa pun baik itu pemula maupun master. Namun mereka yang benar-benar memelihara websitenya dan menjaga kualitas dari artikel yang mereka buat, bahkan merasa perlu mengedit dua sampai tiga kali sebelum menerbitkannya.

Lebih lagi bagi seorang pemula. Sebaiknya mulai mengedit ulang artikel yang telah kita buat. Mulai membaca kembali artikel yang telah kita tulis, memperbaiki kesalahan ketik, agar pembaca nantinya lebih mudah menangkap makna yang kita sampaikan.

2. Penggunaan tanda baca yang tepat

Kita harus memberikan nafas atau ruang istirahat kepada pembaca. Kita harus pandai dalam menempatkan tanda baca titik, sebagai ruang istiraha, sehingga dia tidak tersengal-sengal, tidak lelah ketika membaca artikel yang kita buat.

Menggunakan kalimat dan paragraf pendek juga sangat membantu pembaca lebih mudah mencerna dan memahami pesan yang kita sampaikan. 4 sampai 5 kalimat adalah jumlah yang baik untuk satu paragraf, agar mata pembaca tidak lelah melahap artikel kita.

3. Just for you

Kita sering membuat artikel dalam bentuk esai seperti pelajaran mata kuliah. Hal ini dapat membuat pembaca kita cepat lelah dan bosan sebelum pesan kita tersampaikan. Ketika saya membaca artikel website populer maupun media jurnalistik dan para penulis senior. Maka saya seakan-akan berbicara empat mata dengan penulis tersebut.

Seakan dia bercerita kepada kita, sedangkan kita akan menjadi pendengar setia dan kita ingin terus membaca dan untuk terus membaca.

Berbeda ketika kita (penulis pemula) yang membuat artikel. Pembaca akan merasa bosan dan jenuh karena tulisan kita seperti kamus yang sukar dipahami. Bahkan kita sering membuat kalimat menggunakan bahasa filsafat yang sukar dimengerti.

Ini adalah hasil pengamatan yang saya lakukan dengan membandingkan karya tulisan saya dengan artikel jurnalistik yang sudah terbit di media sosial maupun media cetak. Tiga hal itulah yang harus kita benahi agar artikel kita lebih berkualitas di kemudian hari.

Related Post