Apa Surat Yang Dibaca Saat Shalat Dhuha?

Juwita

Panduan lengkap shalat dhuha
Ilustrasi sajadah foto: dimensi karpet

 

ERUDISI.com – Apa surat yang dibaca saat shalat Dhuha? Banyak dari kita bingung apa saja yang dibaca saat shalat Dhuha. Tak perlu bingung kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam saja.

Ini Surat Yang Dibaca Saat Shalat Dhuha

Bersumber dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz bab Shifat Sholat Dhuha: 11: 448 membahas hal ini. Berikut penjelasannya

Pertanyaan tersebut juga pernah disampaikan kepada Syaikh Ibnu Baz rahimahullah: “Berapa roka’atkah saya harus mengerjakan sholat Dhuha? Apakah saya mengerjakannya delapan roka’at sebagaimana yang dikerjakan Rasululloh? Dan surat apa saja yang hendaknya saya baca setelah surat al-Fatihah? Asy-Syams atau adh-Dhuha?”

Sholat Dhuha Hukumnya Sunnah Muakaddah

Maka beliau menjawab:

Sholat Dhuha hukumnya sunnah muakkadah sebagaimana yang pernah dikerjakan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam jumlah raka’atnya minimal dua rakaat.

Maka apabila Anda selalu menjaga dua rakaat maka Anda telah menunaikan sholat Dhuha. Dan apabila Anda mengerjakannya empat, enam, delapan rakaat atau lebih, maka boleh-boleh saja sesuai dengan kemam- puan Anda.

Tidak Ada Batasan Rakaat

Tidak ada batasan tertentu di dalamnya karena Rasulullah kadang mengerjakannya dua rakaat dan kadang empat rakaat. Bahkan pada hari Fathu Makkah beliau mengerjakannya delapan rakaat. Dalam hal ini permasalahannya leluasa.

Dalam riwayat Muslim dari ‘Aisyah ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُصَلِّى الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءٍ

الله. “

Rasulullah pernah sholat Dhuha sebanyak empat rakaat, dan beliau akan menambahnya sebagaimana yang dikehendaki Alloh,” (HR. Muslim 719)

Dan di dalam Shohihain dari Abu Hurairah berkata:

أَوْصَانِي خَلِيْلي ﷺ بِثَلَاثٍ صِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَيِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

“Kekasihku berwasiat kepadaku tentang tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, dua roka’at Dhuha, sholat Witir sebelum tidur”.(HR. al-Bukhori 1124 dan Muslim 721)

Dan dari Ummu Hani’ ia berkata:

أن النبي ﷺ يَوْمَ فَتح مَكَّةَ اغْتَسَلَ فِي بَيْتِهَا ، فَصَلَّى

ثَمَانَ رَكَعَاتٍ

Sesungguhnya Rasulullah mandi di rumahnya pada hari Fathu Makkah, kemudian sholat Dhuha delapan rakaat”? (HR. al-Bukhori 1052)

Maka barangsiapa sholat delapan, sepuluh, dua belas rakaat atau lebih (atau kurang dari itu) maka tidak mengapa. Hal ini berdasarkan sabda Nabi:

– صلاةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى –

Sholat malam dan siang itu dua rakaat-dua rakaat.” HR. Abu Dawud 1297, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Dawud no. 1295

Maka yang sunnah, hendaknya seseorang sholat dua rakaat salam-dua rakaat salam. Jumlah rakaat Dhuha minimal dua rakaat, (dikerjakan) setelah matahari mulai meninggi hingga menjelang Zhuhur. Itu semua waktu sholat dhuha.

Waktu Utama Shalat Dhuha Ketika Matahari Mulai Memanas

Namun yang lebih utama adalah ketika matahari mulai memanas, berdasarkan sabda Nabi :

– صَلاةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ –

Waktu sholat Dhuha adalah ketika anak unta mulai kepanasan.”(HR. Muslim 748)

Oleh karena itu, apabila Anda mengerjakannya pada suatu hari dan meninggalkannya pada hari yang lain maka tidak mengapa. Akan tetapi yang lebih utama mengerjakannya secara kontinyu, sebagaimana sabda Rasulullah

– و إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ

Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Alloh adalah yang kontinyu walaupun hanya sedikit” (HR. al-Bukhori 5861)

Adapun orang yang meninggalkannya terus (tidak pernah sholat Dhuha) atau beberapa hari saja, maka tidak ada dosa baginya-segala puji bagi Allah karena sholat Dhuha hukumnya sunnah dan tidak wajib.

Tidak Ada Ketentuan Surat Saat Sholat Dhuha

Kemudian yang sunnah juga, hendaknya Anda membaca setelah al-Fatihah ayat-ayat al Qur’an yang mudah bagimu, sebab tidak ada ketentuan yang membatasinya.

Yang wajib hanyalah al-Fatihah, adapun setelahnya sekadar sunnah. Oleh karena itu, apabila Anda membaca surat asy-Syams, al-Lail, asy-Syarh, at- Tiin, al-‘Alaq atau selainnya, maka tidak mengapa.

Bahkan boleh juga hanya membaca beberapa ayat atau hanya satu ayat saja dari al-Qur’an setelah al- Fatihah. Semuanya boleh dan baik. Semoga Allah memberi kita taufiq.

(Majmu’ Fatawa Ibnu Baz bab Shifat Sholat Dhuha: 11: 448)

Kesimpulan

Tidak ada ketentuan surat apa yang dibaca saat shalat Dhuha. Berdasarkan penjelasan dari Syaikh bin Baz Rahimahullah diatas. Kita bisa membaca surat apa saja yang kita hafal.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Temukan jawaban dan inspirasi setiap hari bersama Erudisi. Semoga bermanfaat. []

Related Post