Jangan Lakukan Tiga Pantangan Ini di Pulau Bali

Iman Nugroho

Pulau merupakan destinasi wisata idaman setiap orang. Namun masih banyak yang tidak mengetahui jika pulau Bali merupakan kawasan adat yang masih dijaga kelestariannya sampai sekarang. Pulau Bali memiliki pasukan adat sendiri yang sering disebut dengan “Pecalang” atau polisi adat. Tugas mereka adalah menindak segala macam pelanggaran adat baik yang dilakukan oleh turis maupun masyarakat setempat.

Bagi kita yang belum pernah datang ke pulau Bali sebaiknya untuk tidak melakukan tiga hal di bawah ini.

1. Berkata kotor

Sebenarnya di mana pun kita berada kita harus menjaga ucapan kita. Apalagi di pulau Bali yang masih kental dengan hal-hal berbau mistis. Setiap orang yang datang ke pulau Bali pasti selalu diingatkan, baik oleh “pecalang” maupun pemandu wisata mereka, agar tidak mengucapkan kata-kata kotor ataupun kata-kata yang tidak baik. Karena selain dianggap tabu, seseorang yang mengucapkan kata-kata kotor bisa terkena “mantak” atau karma. Masyarakat setempat meyakini akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap turis maupun masyarakat setempat yang melakukannya.

2. Melepas kain selendang saat berada di dalam pure

Bali memang dikenal dengan pulau seribu pure, karena hampir di setiap sudut kota terdapat pure atau tempat ibadah. Hampir sepanjang mata memandang kita bisa melihat pure kecil sebagai tempat sesajian.  Ini adalah bentuk syukur dan ketaatan masyarakat Bali terhadap dewa-dewa mereka.

Pulau Bali memiliki beberapa pure besar yang dibuka untuk umum. Setiap pengunjung akan diberi selendang kuning. Bagi laki-laki selendang dipakaikan melingkari perut, sedangkan untuk perempuan yang memakai pakaian di atas lutut dipakaikan selendang menyerupai rok.

Selama anda berada di dalam pure jangan coba-coba melepas selendang yang anda pakai atau anda akan melihat galaknya pecalang Bali. Meski pecalang dikenal sangat ramah dan santun tapi jika anda membandel dan tidak mengikuti aturan adat Bali maka pecalang akan berubah 180 derajat dari sifat sebelumnya. Karena pure bagi umat bali adalah tempat suci peribadatan.

3. Jangan kencing sembarangan

Hal ini memang terlihat sepele namun tidak di pulau Bali. Karena di setiap sudut pulau adalah keramat. Jika anda berwisata ke pulau Bali maka anda akan melihat hampir setiap pohon besar dipakaikan sarung. Setiap sudut baik pom bensin, rumah warga, sampai setiap lapak pedagang di Bali terdapat sesaji. Hal ini membuktikan jika umat Bali menjunjung tinggi adat mereka dan ketaatan terhadap dewa-dewa.

Menurut keyakinan orang Bali setiap benda itu memiliki jiwa dan kekuatannya sendiri. Bagi anda yang sering kencing sembarangan apalagi biasa kencing di bawah pohon, harap buang dulu kebiasaan ini selama berada di Pulau Dewata.

Tags

Related Post