Perang Arab Israel ~ Gejolak Timur Tengah

erudisi.com – Permasalahan negara negara di Timur Tengah memang sudah dari dulu terjadi, perang senjata di negara jazirah sudah tak asing lagi. Sebagai contoh perang Arab mengenai Pelestina merupakan salah satu hal yang mengganggu perdamaian Asia Barat Daya, Timur Tengah, dan internasional.

Pokok Permasalahan

Dr.Theodor Herzl pendiri Gerakan Zionis

Beberapa abad lamanya bangsa Yahudi tersebar diseluruh dunia. Mereka tidak memiliki tanah air. Baru pada tahun 1895, seorang tokoh Yahudi bernama Dr.Theodore Herzl mendirikan gerakan Zionisme. Setelah ia meninggal, gerakan Zionis dipimpin oleh Dr.Chaim Weizmann. Tujuan dari gerakan Zionis ini adalah menyatukan kembali kaum Yahudi yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan mendirikan negara nasional di Palestina.

Palestina adalah daerah tempat tinggal bangsa Arab Palestina. Oleh karena itu, Zionisme ditentang oleh bangsa Arab Palestina saat itu. Mereka didukung oleh negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab, Yakni Mesir, Arab Saudi, Yaman, , Yordania, Libanon dan Syria. Sedangkan bangsa Yahudi didukung oleh negara-negara barat. Dukungan pertama kali dikumandangkan untuk gerakan ini adalah dari Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour pada tanggal 2 November 1917 dan dinamakan Balfour Declaration ( Deklarasi Balfour ).

Balfour Declaratoin ( Deklarasi Balfour )

Masuknya Yahudi ke Palestina

Sejak adanya deklarasi Balfour itu, orang Yahudi berbondong-bondong masuk ke Palestina. Maka timbulah bentrokan antara orang-orang Arab Palestina dengan Yahudi. Pada tanggal 14 Mei 1948, bangsa Yahudi memproklamasikan berdirinya negara Yahudi. Negara baru tersebut dinamai Republik Israel dengan Ibukota di Tel Aviv. Dr.Chaim Weizmann, pemimpin gerakan Zionis menjadi Presiden pertama negara baru tersebut.

Berdirinya Republik Israel ditentang keras oleh negara-negara Arab. Maka berkobarlah perang Arab-Israel. Berikut perang yang tercatat dalam :

  1. Perang Arab-Israel I ( Tahun 1948 )
  2. Perang Arab-Israel II ( Tahun 1956 )
  3. Perang Arab-Israel III ( Tahun 1967 )
  4. Perang Arab-Israel IV ( Tahun 1973-1976 )
  5. dan perang perang kecil lain.

Sejak perang Arab-Israel II, terjadilah pengusiran orang-orang Palestina secara besar-besaran. Mereka meninggalkan tanah air mereka untuk mengungsi dan mendirikan kemah-kemah di negara-negara Arab sekitar Palestina.

 

Pembentukan Kelompok Perjuangan

Kemudian orang-orang Arab Palestina membentuk Organisasi Pembebasan Palestina ( PLO ) dibawah pimpinan Yasser Arafat, dan Front Pembebasan Palestina dibawah pimpinan George Habash. Disamping itu pula, masih ada sejumlah kelompok-kelompok pejuang Palestina yang lain.

Dalam Perang Arab Israel III, Israel dapat menduduki seluruh Palestina. Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Semenanjung Sinai. PBB dan negara-negara lain mengupayakan tercapainya perdamaian, namun hasilnya masih belum memuaskan. Pada bulan September 1978, dengan perantaran Presiden Jimmy Carter ( Serikat ), terjadilah pertemuan antara Presiden Anwar Sadat (Mesir) dan Perdana Menteri Begin (Israel) di Camp David, Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu berhasil ditanda tangani “Kerangka perdamaian” Camp David. Kemudian melanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Perdamaian Washington pada tanggal 26 Maret 1979. Namun langkah dari Anwar Sadat itu ditentang keras oleh negara-negara Arab yang berhaluan keras. Sementara itu pada tanggal 15 November 1988, pemimpin PLO Yasser Arafat memproklamasikan berdirinya negara Palestina Merdeka. Proklamasi itu dikumandangkan di Aljazair. Dan untuk sementara pemerintahan Palestina berkedudukan di Tunisia.

Perjanjian Washington

Pada tanggal 30 Oktober 1991, berlangsung konferensi pers perdamaian Timur Tengah di Madrid Spanyol, yang disponsori oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dan dilanjutkan dengan Konferensi Perdamaian Timur Tengah di Washington pada bulan September 1992. Namun penyelesaian masalah Palestina belum juga tercapai.

Pada tanggal 13 September 1993, Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel, Jitzhak Rabin menandatangani Perjanjian Washington. Perjanjian Wahington merupakan penjabaran perundingan rahasia di Norwegia.

Isi Perjanjian Washington tersebut, adalah Israel menyetujui pembentukan pemerintahan bagi bangsa Palestina  di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dan kota Jericho di Tepi Barat menjadi ibukota palestina. Dengan demikian, Israel akan menarik mundur pasukannya dari kedua daerah tersebut.

Masalah belum berakhir

Dengan adanya Perjanjian Washington, semua permasalahan tidaklah berakhir. Sengketa Arab-Israel belum selesai secara tuntas. Sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :

  1. Hingga ahir tahun 1993, tentara Israel belum ditarik mundur dari Jalur Gaza dan Tepi Barat.
  2. Masih sering terjadi bentrokan antar Israel dan Palestina.
  3. Beberapa negara Arab dan kelompok-kelompok pejuang Palestina yang lain tidak menyetujui Perjanjian Washington.

Check Also

Filipina: Peristiwa Sejarah Amarah Rakyat di Dunia

Sejarah merupakan masa lalu setiap kehidupan , baik itu perorangan maupun kelompok masyarakat besar atau …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *