Kita semua pasti memiliki keinginan-keinginan dan mimpi yang ingin diraih di masa depan.Kita telah berusaha juga berdoa, tapi keinginan-keinginan kita itu belum saja terwujud.
Apa yang salah? Apa karena kita kurang dalam berdoa? Bukankah Tuhan sendiri menjanjikan bahwa segala doa akan terjawab? Lalu kenapa doa kita tidak juga dikabulkan?
Jangan terburu-buru menyalahkan hal-hal di luar diri kita, apalagi sampai menghujat Tuhan. Mari, melihat kepada diri sendiri, kenapa itu bisa terjadi.
Menurut pengalaman dan pemahaman saya yang serba terbatas, ada beberapa hal yang akan membuat kita doa dan keinginan kita tidak menjadi nyata. Inilah beberapa hal tersebut:
1. Terlalu sempit mengartikan doa
Kita menganggap bahwa yang namanya doa adalah permintaan berupa ucapan yang dipanjatkan kepada Tuhan. Menurut saya itu terlalu sempit.Tanpa terucap sekalipun, sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar dan mengetahui apa yang diinginkan oleh manusia bukan?
Jadi, yang paling utama adalah perasaan dan pikiran kita. Tidak selamanya apa yang diucapkan adalah sama dengan yang ada dalam pikiran. Padahal, yang dalam pikiran lah yang akan didengar oleh Tuhan. Yang ada jauh di alam bawah sadar lah yang akan terwujud.
Inilah yang membuat keinginan itu sulit terkabulkan. Lebih jauh, keselarasan antara pikiran, perasaan dan tindakan adalah doa yang sesungguhnya. Dengan begitu, maka benar apa yang dijanjikan Tuhan, bahwa segala doa akan terkabul.
2. Terlalu fokus kepada hal yang ingin dihindari
Seperti yang selalu disampaikan para motivator dan pakar pengembangan diri, bahwa yang namanya pikiran dan alam bawah sadar, tidak mengenal kata-kata negatif.
Ketika kita mengucapkan hal-hal yang ingin dihindari seperti “aku tidak mau sakit”, justru akan membuat pikiran dan alam bawah sadar semakin memikirkan hal “sakit”.
Akibatnya, justru hal yang ingin dihindari itulah yang menimpa kita. Jadi, alih-alih menggunakan kalimat “aku tidak ingin sakit” atau “jangan Engkau timpakan penyakit kepada kami” ganti dengan kalimat positif “limpahkan selalu kesehatan kepada kami”.
3. Tujuan dan keinginan kita tidak cukup spesifik
Semakin spesifik doa dan keinginan kita, maka semakin fokus dan kuat menancap di pikiran dan alam bawah sadar kita. Sebaliknya, jika keinginan kita tidak spesifik, terlalu lebar dan umum, maka pikiran kita tidak akan fokus ke arah itu. Akibatnya sekali lagi, keinginan kita akan sulit terwujud.Jika kita mengucapkan “besok aku ingin bangun sepagi mungkin”, apa yang akan terjadi? Bisa jadi kita justru tidak bisa tidur semalaman.
Kenapa? Karena alam bawah sadar kita bingung dengan kalimat “sepagi mungkin”. Jam berapa? Untuk itu, ungkapkan pikiran dan kalimat yang cukup spesifik, seperti “aku ingin lulus ujian dengan nilai A”, “aku ingin memiliki mobil di akhir tahun ini” dan seterusnya.
4. Tidak sabar dengan waktu jeda
Ini yang seringkali membuat kita menganggap bahwa keinginan dan doa kita tidak terkabul. Padahal, segala sesuatu tidak bisa terwujud seketika.Semuanya membutuhkan proses. Banyak sekali di antara kita, selalu menginginkan hasil instan, seketika, secepatnya, tanpa menyadari bahwa alam semesta membutuhkan waktu untuk mewujudkan segala keinginan kita.
Itulah hukum alam. Justru, dengan adanya jeda waktu antara ini, ini adalah sebuah karunia bagaimana hukum alam semesta bekerja. Kita tidak mau bukan, ketika kita memikirkan harimau, saat itu juga muncul harimau di hadapan kita? Nikmati prosesnya, yakin keinginan kita akan menjadi wujud nyata.
5. Ini yang terakhir: Tuhan memiliki rencana yang lebih baik
Apa yang kita rencanakan, kita inginkan, kita doakan, belum tentu itu adalah hal yang terbaik buat kita. Jika kita yakin, kita adalah orang baik, bernasib baik, selalu berpikir dan bertindak baik, maka pasti Tuhan memberikan yang baik. Akibatnya, ada beberapa doa yang sebenarnya “tidak baik” bagi kita, kita anggap doa itu tidak terkabul.
Sama sekali aku tidak bermaksud menggurui para pembaca sekalian. Aku menulis ini sekedar menumpahkan apa yang aku ketahui, terutama untuk terus mengingatkan diri sendiri.Menutup tulisan ini, aku ingin meyakinkan anda semua, bahwa: tidak ada yang namanya kebetulan.
[quote_center]Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, kita ikut andil menciptakannya, karena semua menuruti hukum alam yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta Alam.[/quote_center]
Jangan lelah berdoa dan bermimpi.
Salam.