yang dulu bukanlah yang sekarang mungki suatu ungkapan yang dapat kita katakan saat ini. Ada satu sosok yang dahulu menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan lawan yang kini justru tumpul dan melempem di kotak pinalti lawan. Ya sosok itu adalah Radamel Falcao yang kini bermain di Manchester United (MU) dengan status pinjaman dari klub yg bermain di Ligue 1 Perancis AS Monaco. Pemain yang juga pernah menyabet gelar el-picici atau pencetak gol terbanyak Liga Spanyol saat ia membela Atletico Madrid. Ketajamannya menurun setelah dihantui oleh cedera yang menerpanya. Saat comeback dan bermain untuk MU dengan status pinjaman yang diharapkan akan jadi titik balik performanya malah ia makin melempem dengan hanya mencetak 4 gol dari 29 laga yang ia mainkan di seluruh ajang.

Menurunnya performa sang juru gedor juga berimbas pada negaranya yang kesulitan untuk lolos dari penyisihan grup C Piala Amerika 2015 yang digelar di Cile. Dari tiga pertandingan yang ia mainkan di Piala Amerika tak satupun assist atau gol ia ciptakan dari kakinya. Justru ia hanya menjadi pemberat bagi Kolombia karena ia membuang banyak peluang yang ia dapatkan dalam 225 menit penampilannya diatas lapangan hijau.Tak bisa dipungkiri hal ini juga berakibat pada kepercayaan diri para juru gedor Los Cofeteros (julukan timnas Kolombia).

Untungnya dewi fortuna masih berpihak kepada Kolombia meski dengan tumpulnya Falcao Kolombia tak angkat koper lebih cepat. Keberuntungan masih berpihak pada Kolombia karena Venezuela ditaklukan oleh Brasil dengan skor 2-0. Dengan begitu loloslah Kolombia kebabak knock out. Meski harus lolos dengan jalur peringkat tiga terbaik menurut Jose Pekerman sebagai arsitek Los Cofeteros. “Tak apa-apa meski harus lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik yang terpenting sekarang adalah berjuang untuk mengahadapi babak 8 besar” ujar Pelatih berkebangsaan Argentina itu. Yang jadi pertanyaan adalah,apakah sang arsitek akan tetap mengandalkan Falcao dipertandingan delapan besar nanti setelah performa yang buruk dari sang kapten?.

Semua tentu sudah tahu mengenai ketajaman penyerang berusia 29 tahun ini sebelum mengalami puasa gol selama musim 2014/2015 setelah berkutat dengan cedera panjang yang ia alami. Tapi langkah Kolombia dibabak selanjutnya rasanya tak akan terlalu sulit sebab mereka masih memiliki deretan penyerang kelas atas seperti Jackson Martinez yang mencetak 31 gol bersama FC Porto,Carlos Bacca yang mencetak 28 gol bersama Sevilla atau juga Teofillio Gutierrez pemain yang selalu memberikan kejutan setiap kali ia bermain.