Erudisi.com – Rangkaian power supply sangat sering kita gunakan dikeseharian kita. Namun terkadang kita tidak menyadarinya. Hampir semua charger gadget sekarang memiliki rangkaian power supply didalamnya.
Bagi masyarakat umum, bisa menggunakan charger saja sudah cukup. Namun bagi para hobbies elektronika, bisa menggunakan belum cukup karena rasa penasaran pasti akan terus membayangi pikiran sampai benar-benar tahu seperti apa rangkaian elektronika didalamnya dan bagaimana cara kerjanya.
Prinsip Kerja Rangkaian Power Supply
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai rangkaian power supply serta prinsip kerjanya. Sudah sama-sama kita tahu sebelumnya bahwa pada rangkaian power supply ini berfungsi menurunkan tegangan dan mengubah tegangan listrik dari sinyal AC (bolak balik) menjadi sinyal listrik DC (searah).
Untuk menurunkan tegangan dari tegangan PLN 220 V menjadi tegangan sebesar 5 V dibutuhkan yang namanya transformator (trafo) step-down. Besarnya penurunan tegangan ini berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan sekunder. Untuk lebih jelasnya bisa membaca prinsip kerja transformator.
Sedangkan untuk mengubah bentuk gelombang dari sinyal AC ke DC diperlukan beberapa tahapan. Tahapan tersebut diantaranya tahap penyearahan (rectifier), penyaringan (filter) dan tahap regulasi (regulator). Untuk lebih jelasnya mari kita bahas rangkaian power supply ini secara mendetail.
Setelah sinyal tegangan listrik keluar dari trafo, tegangan masih berbentuk sinyal AC. Sehingga untuk menyearahkanya diperlukan rangkaian dioda bridge. Rangkaian dioda bridge ini dikenal juga dengan sebutan penyearah gelombang penuh (full wave rectifier).
Namun kaluaran dari rangkaian ini masih berbentuk gelombang setengah sinusoidal. Sedangkan kita tahu bahwa sinyal listrik DC merupakan sinyal konstan yang itu berarti terlihat garis lurus ketika ditampilkan dalam bentuk grafis.
Karena tegangan listrik belum konstan, maka tegangan tersebut perlu difilter agar lebih stabil. Rangkaian filter didalam rangkaian power supply biasannya menggunakan komponen kapasitor. Kapasitor berfungsi untuk menapis sinyal listrik berfrekuensi rendah, sehingga sebagian besar sinyal listrik AC akan dihilangkan.
Keluaran dari rangkaian filter ini terlihat lebih stabil daripada sebelumnya. Namun terkadang karena sinyal keluaran filter masih terlalu bergelombang, beberapa ada yang memasang rangkaian filter tahap dua yaitu kombinasi antara resistor dan kapasitor seperti pada gambar.
Meskipun sudah melalui proses filtering untuk bisa dianggap sebagai listrik DC, bentuk sinyal keluaran filter ini masih belum cukup bagus karena masih bergelombang meskipun sedikit. Oleh karena itu tahap selanjutnya sinyal listrik ini akan di masukkan kedalam rangkaian regulator untuk menghasiikan sinyal listrik yang benar-benar stabil.
Rangkaian regulator banyak sekali macamnya, ada yang menggunakan dioda zener, op-amp dan IC regulator. Dari ketiga komponen tersebut yang paling sering digunakan dalam pembuatan rangkaian power supply adalah IC regulator.
IC regulator memiliki kode awalan LM79xx atau LM79xx. Dua digit terakhir (digit xx) berbeda-beda sesuai dengan tegangan outputnya, misalkan IC regulator dengan tegangan output 5 volt maka kodenya adalah LM7805.
Untuk cara merangkai IC regulator ini anda bisa melihat digambar rangkaian yang tersedia. Adapun sinyal keluaran dari rangkaian regulator sudah cukup stabil dan bisa langsung dihubungkan dengan perangkat elektronika DC.
Demikian uraian singkat mengenai rangkaian power supply. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi Anda semua.